Bab 1 "LULUS SEKOLAH"

8 0 0
                                    

Dipagi yang cerah terdengar suara riuh disuatu sekolah Smk yang dimana pada hari itu tanggal 5 mei 2014 diadakan acara perpisahan kelulusan.Didekat pintu kantin duduk seorang siswa sendiri yang menjauh dari teman-temannya.

Dia bernama Yogi,dia adalah salah satu dari banyaknya siswa di Smk itu yang lulus pada hari itu.

Yogi sedang melamun disaat itu,entah apa yang ada dalam pikirannya hingga salah seorang siswi bernama Eli yang penasaran menepuk bahu Yogi,sontak Yogi yang kaget langsung berdiri,

'Ampun Pak saya gak lagi bikin masalah kok!!' ucap Yogi agak lantang.

'Gi kesambet apa sih kamu..?' tanya Eli yang kaget mendengar Yogi teriak.

'Lah Eli,ngapain kamu disini..?' tanya Yogi bingung

'Lah aneh kamu memang,ditanya bukannya jawab malah balik nanya,Yogi-yogi' ucap Eli sambil menggelengkan kepala.

Setelah itu terdengar suara dari speaker yang ada dikantor yang mengumumkan untuk pengambilan ijazah harus melunasi semua tanggungan pembayaran, yang masih banyak dari siswa-siswi belum melunasinya.

Disini Yogi terdiam untuk beberapa menit setelah itu tampa sepatah kata apapun dia langsung menuju tempat parkir,meninggalkan Eli yang masih mendengarkan pengumuman.

Setelah sampai ditempat parkir dia bertemu beberapa teman-teman sekelasnya yang sering membulinya,Yogi langsung didekati oleh mereka dan tampa sepatah kata pun Yogi langsung mendapat bogem di perutnya serta anak yang lain menjambak rambutnya.

'Ampun-ampun aku mau pulang' rintih Yogi kesakitan

Anak-anak itu tidak menghiraukan kata-kata Yogi sama sekali.Setelah puas membuli Yogi mereka meninggalkan Yogi yang sudah memar dan babak belur serta mereka seakan belum puas jadi mereka merobohkan dan menendang motor Yogi yang ada disampingnya.

'Tahan Yog,hari ini adalah hari terakhir kamu ketemu keparat-keparat ini' ucap Yogi didalam hati.

Selang beberapa menit Yogi bangkit sambil mengangkat motornya berdiri lagi,tampak dari kejauhan Eli yang juga akan pulang melihat Yogi yang babak belur dan tampak lemas.Eli langsung bergegas menghampiri Yogi.

'Yog kamu gak apa-apa kan..??' ucap Eli khawatir sambil memegang dagu Yogi.

'Gak papa kok El,anggap aja ini salam perpisahan buat anak-anak itu' kata Yogi sambil menahan sakit.

'Tapi Yog kenapa gak kamu lawan aja sih anak-anak kayak gitu?,kamu bisa aja lo bikin mereka semua babak belur bahkan lebih dari yang kamu rasain sekarang.' ucap Eli meyakinkannya.

'Aku gak mau El,aku gak akan kayak mereka,aku juga gak mau nantinya dicap jagoan dalam hal kayak gini.' ucap Yogi

'Ya udah ayo ke UKS dulu bentar biar aku obati memar kamu,kamu gak mau kan ibu nanti tau kamu abis dikroyok lagi disekolah,bisa susah nanti aku nenanginnya' ucap Eli sambil mebopong Yogi ke UKS.

Disini terlihat Eli dan Yogi memiliki kedekatan yang sangat emosional karna Eli sudah lama mendekati Yogi mulai kelas 7 tapi dia masih belum berani menyatakan perasaannya sampai hari ini.

Disini Eli terlihat mengobati luka memar di wajah Yogi,dia mengobatinya dengan hati-hati dan sambil membayang dimana awal perkenalan mereka di jalan sepulang sekolah.Dulu waktu jam pulang sekolah Eli yang masih nebeng sama teman satu SMPnya dulu harus pulang sendiri karena temannya ada tugas kelompok,jadi mau gak mau dia jalan kaki untuk pulang.

Setelah sekitar 100 meter keluar dari gerbang sekolah, ada siswa satu angkatan tapi beda jurusan namanya adalah Robi,dia langsung menghalangi Eli yang sedang jalan kaki dengan motornya dan memaksa Eli agar mau diantar pulang,karena Eli merasa risih dia mengabaikan Rudi,disitu Rudi langsung memegang tangan Eli dengan kasar.

'Ayo...aku anterin aja pulangnya daripada jalan,gak usah sok jual mahal pake pura-pura gak denger lagi' teriak Rudi sambil melotot ke Eli.

'Woy....' suara teriakan dari sebuah gang kecil sebelah Rudi dan Eli berada.

Disitulah awal mula Eli bertemu dengan Yogi yang membuat Eli memiliki rasa sampai sekarang,dan disitu jugalah awal mula pembullyan pada Yogi dimulai.

'Yog,coba aja dulu kamu gak bantuin aku waktu sama Rudi,kamu gak akan menderita sampai kayak gini' ucap pelan Eli sambil meneteskan air mata.

'Apa sih El,pake nangis lagi,kamu jadi tambah jelek tau kalo nangis' ejek Yogi

Yogi berkata seperti itu agar Eli tidak merasa bersalah karena pembullyan yang dia alami,Yogi sendiri sebenernya tau kalo Eli memiliki rasa sama dia tapi dia sengaja seperti tidak memahami itu agar Eli tidak terkena imbas dari pembullyan yang dialaminya.

Inilah HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang