My Own Story

bab 1

Keringat membasahi dahiku aku bermimpi buruk, tidak lebih tepatnya itu adalah kejadian masa depan yang menimpaku. Aku mati ditangan kaisar rosewood ayahku sendiri. Nafas yang terengah engah, aku beranjak dari kasur memandang diriku dicermin. Aku kembali ke umur 19 tahun yang dimana 5 tahun lagi aku akan mati. Aku bertekad untuk mengubah takdirku sendiri

Jungkook Charlotte Rosewood aku adalah anak dari kaisar dan permaisuri rosewood. Sejak kecil ayah tidak pernah menyayangiku dia membenciku tapi setidaknya ibuku tidak seperti nya, dia menyayangiku tapi sayangnya ia harus meninggal di usiaku yang ke tujuh tahun. Aku yang masih kecil pun tidak tau harus bagaimana satu satunya yang menyayangiku telah meninggalkanku. Aku diasingkan dari kediaman kaisar dan hidup bersama dengan pelayan pelayan. Ayah tidak mau melihatku karena itu akan mengingatkannya pada ibuku, karena aku benar benar mirip dengan ibu. Tak terasa umurku sudah 13 tahun aku hidup tanpa adanya kasih sayang dari ayah dan ibu. Tapi aku senang karena pelayan pelayan itu mengurus ku dengan baik, terutama kepala pelayan ia menganggapku seperti anaknya sendiri

"Alenn apakah aku boleh keluar hari inii?? " Tanyaku kepada salah satu pelayan. Aku bosan dengan tempat ini aku ingin jalan jalan, sebenarnya aku bisa saja keluar tapi mereka takut aku akan bertemu dengan kaisar.

"Tapi lady jika anda bertemu dengan baginda kaisar bagaimna??" Jawab pelayan tersebut dengan wajah yang khawatir. Aku sudah menduga dia akan berkata seperti itu, tapi enam tahun mengurung di tempat ini sangat membosankan, toh seperti kaisar tidak akan menganggapku sebagai anaknya, dia tidak pernah sesekali pun mengunjungi ku. Pakaian dan makanan pun terkadang yang membelikan adalah pelayan ku. Saat itu Aku tidak sengaja mendengar kepala pelayan berbicara dengan HoSeok (tangan kanan ayahku). Kaisar hanya memberikan sedikit kompensasi terhadap kastilku yang dimana membuat kepala pelayan marah. Aku yang mendengarnya hanya cuek saja, dari dulu ayah tidak pernah menganggapku sebagai anaknya

"huft baiklah" Aku menurutinya kali ini tapi aku akan sedikit membuat keributan hari ini.

Aku berbohong kepada alen, hari ini aku akan tidur siang dan disaat sudah tidak terdengar suara dari luar aku beranjak dari kasur untuk kabur lewat jendela, untung saja kastil ini tidak ada para kesatria yang menjaganya jadi aku bisa keluar dengan bebas.

"Wahhh banyak sekali bunga disini, sudah lama sekali aku tidak melihatnya" Aku berjalan jalan disekitarnya, aku merasa senang sekali dan tanpa sadar aku berjalan cukup jauh dan menyadari tempat ini adalah istana kaisar. Aku terlena karena penampilannya, istana ini terlihat berbeda dari sebelumnya sampai sampai aku menghampirinya. Aku harus kembali aku tidak mau bertemu dengan kaisar dan yang lainnya. Tanpa sadar aku berlari karena takut ketahuan dan karena kecerobohanku aku menabrak seseorang

"Aduhh" Ucap pemuda tersebut kesakitan. Sialan kenapa juga aku harus menambrak seseorang. Kakiku yang mulus menjadi memar gara garanya. Seandainya aku tidak kesini aku tidak akan mendapatkan luka

"Tuan muda apakah anda baik baik sajaa?? " Ucap pelayan tersebut kepada pemuda tersebut. Pelayan pelayan tersebut menatapnya dengan kekhawatiran. Aku menatapnya dengan sedikit kebingungan. Sejak kapan di istana kaisar ada anak kecil? jika dilihat ia lebih muda dariku.

"Apa kau baik baik saja" Ia mengabaikan para pelayan dan menatapku sambil mengulurkan tangannya untuk membantu berdiri. "Terima kasih" Aku menerima uluran tangannya

Sesaat kemudian ada yang menepis tangan tanganku *plak* "Jangan sentuh tangan tuan muda" Ahh rupanya pelayan tersebut yang menepis tanganku. "Tuan muda juga jangan sesekali memberikan tangan anda kepada lady tersebut" Dia berkata sambil menatapku dengan tatapan yang menjijikkan seolah menganggap ku sebagai kotoran

"Tapi sepertinya dia terluka" Ucap pemuda tersebut sambil menatap ku iba. "Terimakasih telah mengkhawatirkan saya tuan muda, saya permisi terlebih dahulu" Aku meninggalkan mereka semua karena malas berdebat, hari yang sial aku menyesal keluar kastil hari ini. Tapi aku penasarannya pemuda tersebut kenapa ia berada di kediaman kaisar. Ckk buat apa aku memikirkan nya lebih baik mengobati lukaku dulu, jika alen mengetahuinya aku akan dimarahi habis habisan.