Di hari minggu pagi, seperti biasa kouta bangun pagi di jam yang sama, tapi kali ini ada yang berbeda, biasanya dia menyambut pagi dengan ceria, kali ini dia menyambut pagi dengan ekspresi murung. Kouta sepertinya sedang dibingungkan oleh sekolah lanjutan yang akan dipilihnya.
"Haaaah...~ SMP sudah mau selesai, tapi gak tau SMA mana yang mau di tuju."
Kouta sedang merenung di kamarnya sambil menatap langit dari jendelanya
"kehidupanku dari SD sampai SMP sama sekali gak menarik, gak ada perempuan yang menarik perhatianku"
sambil memangku tangan sembari terus menatap langit, Kouta mengingat masa masanya sekolah dulu.
"kehidupan tanpa cinta ini hanya bisa kututupi dengan bermain di arcade, apa aku tidak usah melanjutkan SMA ya?"
setelah berpikir begitu Kouta mulai beranjak dari tempatnya dan keluar dari kamarnya. Ia kemudian bergabung dengan ayah dan ibunya untuk sarapan.
Seperti pagi minggu pada biasanya, keluarga Kisaragi sedang sarapan. Setelah selesai sarapan, suami istri Kisaragi menonton berita berita di sofa, sedang Kouta masih duduk di kursi ruang makan. Sepertinya kouta masih kepikiran tentang idenya untuk tidak melanjutkan ke SMA. Di saat itu tiba tiba saja suara pintu depan kediaman Kisaragi terdengar terbuka, keluarga mereka memang tidak mengunci pintu depan saat hari sudah pagi, tapi tidak berarti seseorang tiba tiba masuk seperti saat sekarang ini.
Mendengar suara tersebut, satu keluarga Kisaragi kaget, setelah terdengar suara pintu terbuka pun, suara langkah kaki juga terdengar mendekat mengarah ke ruang tengah. Keluarga Kisaragi hanya terdiam kaget dan menunggu suara tersebut menghampiri mereka, namun tiba tiba saja pintu menuju ruang tengah terbuka.
BRAAKK...
Di sana berdiri seorang perempuan cantik yang memakai gaun panjang, rambutnya berwarna biru panjang, tatapannya pun tegap tanpa ada keraguan. Keluarga Kisaragi hanya menatap bengong perempuan tersebut, terutama Kouta, ia menatap seperti ia menemukan sesuatu yang selama ini di carinya. Tak lama kemudian perempuan tersebut berlutut lalu membuat posisi bersujud. Perempuan itupun mengatakan hal yang tidak terduga.
"tolong berikan anak anda kepada saya"
kata kata itu dilontarkan oleh perempuan tersebut kepada suami istri Kisaragi. Itu adalah kata kata yang sering digunakan seorang pria bila ingin melamar wanita pada zaman dulu, tapi kali ini situasi dan posisinya sangat berbeda. Tentu saja kata kata ini membuat 3 orang dari keluarga Kisaragi ini kaget. Mendengar hal tersebut orangtua Kouta melihat kouta dan memandang Kouta dengan tatapan dingin.
"kooouuutaaaa.... Bisa kau jelaskan apa maksudnya ini????" Tanya kedua orang tuanya dengan ekspresi yang terlihat seram dimata kouta
"eh.. enggak... tunggu... ini..." kouta semakin gugup dengan tatapan orangtuanya
Karena Kouta tidak ingin ditanyakan macam macam oleh orangtuanya dan juga karena situasi yang masih membingungkan Kouta, Kouta lari keluar dari rumahnya sambil menarik tangan perempuan aneh tersebut.
"maaf tou-san, kaa-san, tapi beri waktu aku berbicara dulu dengan perempuan ini" kouta mengucapkannya sambil berlari keluar rumahnya
Setelah lari agak jauh dari rumahnya, Kouta berhenti sejenak untuk mengambil nafas. Sepertinya Kouta sudah kehabisan nafas.
"kamu tidak apa apa? Sepertinya kecapekan sekali" Tanya sang perempuan dengan polosnya
"memang kamu pikir salah siapa. Sebentar, kenapa kamu malah baik baik saja?" kouta membalas dengan nafas terengah engah
KAMU SEDANG MEMBACA
Love or War
AkcjaHime seorang putri dari zankuro pemilik sensou gakuen (sekolah perang) meminta kouta seorang anak laki laki biasa untuk masuk sekolah tersebut. Kouta awalnya menolak karena mengetahui bahwa sekolah itu tidak aman, tapi setelah mengetahui tujuan Hime...