Bonus Story : Kwon Taekjoo

3K 188 62
                                    

Ost : Indilla Love Story -Orchestra,Slow

Langkah Kwon Taekjoo terasa berat saat memasuki sebuah gereja besar yang tak dikenal. Suasananya sunyi dan dingin, namun suasana sakral seakan mengunci napasnya. Ia tak mengerti kenapa ia berada di sini, tetapi dorongan yang tak bisa ia tolak membawa kakinya terus maju.

Di altar, ia melihat kerumunan orang, semua berpakaian serba hitam dan putih. Taekjoo mulai merasa ada sesuatu yang salah. Saat ia melangkah semakin dekat, sosok yang begitu ia kenali berdiri di sana, tampak anggun dalam balutan tuksedo hitam.

Zhenya, pria yang telah mengisi setiap sudut hatinya, berdiri dengan ekspresi penuh ketenangan di hadapan altar, tampak lebih bersinar dari biasanya. Taekjoo ingin memanggilnya, namun suaranya seakan tercekik ditenggorokan. Ia hanya bisa diam, terpaku, dengan perasaan seakan jantungnya akan pecah.

Tatapan Taekjoo melekat pada tangan Zhenya yang menggenggam tangan seorang wanita berpakaian putih. Perempuan itu tampak cantik, sempurna dalam balutan gaun pengantin yang menonjolkan kemurnian dan kebahagiaan. Zhenya tersenyum padanya, sebuah senyuman yang dulu selalu ia simpan hanya untuk Taekjoo.

Senyuman itu yang pernah membuat hati Taekjoo tenang, namun kini justru menghancurkan segalanya. Dalam hati, Taekjoo ingin meneriakkan namanya, meronta, namun tubuhnya terasa seperti terjebak di antara rasa takut dan keputusasaan.

Ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa ini hanyalah mimpi, tetapi setiap detik yang berlalu terasa semakin nyata. Taekjoo merasakan nyeri yang menusuk, seperti ada sesuatu yang merobek hatinya secara perlahan-lahan. Pada saat yang sama, suara pendeta terdengar, membaca janji pernikahan di antara keduanya. Zhenya menatap wanita itu dengan penuh cinta dan bisikan halus, seakan-akan seluruh dunia milik mereka berdua.

Sebulir air mata jatuh, mulai membasahi wajah Taekjoo tanpa ia sadari. Tangannya bergetar, menggenggam erat dadanya seolah mencoba menahan pecahan hatinya yang tak tertahankan. Ia mendengar Zhenya mengucapkan janji sehidup semati, kalimat yang seharusnya hanya terucap untuk dirinya, kini terbuang sia-sia kepada orang lain.

Taekjoo berjuang untuk mengalihkan pandangannya, namun pesona Zhenya yang memancarkan kebahagiaan yang tak pernah ia lihat sebelumnya membuatnya tak sanggup berpaling.

Saat pendeta akhirnya berkata, "Kalian sekarang resmi menjadi suami dan istri," tubuh Taekjoo seolah lumpuh, seolah segalanya runtuh di hadapannya.

Ia melihat Zhenya mencium wanita itu dengan lembut, penuh kasih, mengabaikan segala ikatan dan janji yang pernah mereka bagi. Ciuman itu-sebuah simbol pengkhianatan yang menghancurkan Taekjoo sepenuhnya. Ia merasakan hampa yang begitu dalam, sebuah kehancuran yang bahkan kata-kata pun tak bisa menggambarkan betapa terluka hatinya.

Dalam kepedihan yang tak tertahankan, Taekjoo tak lagi mampu menahan rasa sakit yang menyesakkan dada. Dengan sisa-sisa keberanian yang tertinggal, ia berlari menuju altar, menghampiri Zhenya dan tanpa berpikir panjang, ia menghantamkan tinjunya ke wajah pria itu.

Zhenya tersentak, namun hanya sekejap, sebelum tatapannya kembali tenang dan dingin. Taekjoo menggenggam kerah Zhenya dengan kedua tangannya, mencengkeram erat dalam keputusasaan yang mengoyak hati.

"Kenapa kau melakukan ini?" teriak Taekjoo, suaranya pecah, bergetar penuh luka. "Padahal aku percaya padamu! Mengkhawatirkanmu! Menunggumu! Kenapa kau justru mengkhianatiku, Zhenya? Kenapa?!"

Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CNA, Shutline, Passion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang