2. Dendam Yang Terpendam

9 0 0
                                    

Dulu, aku juga pernah merasakan sensasi seperti ini. Ketika jiwa seseorang belum tenang dalam kematiannya dan memiliki dendam yang kuat semasa hidup, maka energi negatif dalam arwahnya membuat orang itu tak tenang.

Karena itulah suara hati mereka seakan meminta tolong.

"AAAAAARRRRRRGGGGGHHHHH!!!"

"Yuuka, apa yang kau lihat?! Ayo cepat lari!" Subaru terus menarik tangan gadis itu yang hanya termenung.

"Akehoshi, orang itu butuh bantuan."

"Apa yang kau katakan?!" Subaru membentaknya, perasaan panik menyerbu saat kehancuran orang itu mulai memengaruhi area sekitarnya, "Arwah itu kehilangan kendali karena terlalu banyak energi negatif yang menggumpal di dalam hatinya. Kita tidak akan bisa menghentikannya!"

Ah, itu benar. Harusnya aku berlari dan mengikuti arahan anak ini. Yang mana diriku bukanlah golongan dari mereka, maka menurut merupakan keputusan yang tepat untuk mengambil jalan aman.

Akan tetapi, mengapa kaki ku tak ingin beranjak? Dada ku pun terasa sesak, kegelapan ini begitu menyakitkan hingga bernapas pun terasa sulit.

Nyatanya mereka yang telah tiada tak berangsur damai begitu saja. Bahkan setelah kematian pun jiwa mereka harus menderita.

Dengan keberanian yang entah datang darimana, Yuuka menghentikan langkah membuat Subaru kembali marah padanya.

"Akehoshi, kita harus menghentikan orang itu!"

"Tidak akan bisa, Yuuka! Dia sudah terpengaruh oleh energi negatif!"

Gadis itu tak kehabisan akal. Sebaliknya, ia justru merasakan sesak di dadanya semakin menyakitkan hingga membuat tubuhnya perlahan melemah. Ada sebuah perasaan jahat yang tiba-tiba memasuki hatinya, memberikan perasaan dendam dan penyesalan yang amat besar.

Yuuka tidak tahu asal perasaan tersebut. Lalu, ia seperti melihat memori seseorang yang sedang terdiam melihat sepasang kekasih nampak berjalan bahagia di depannya.

"Rikka, mengapa kau meninggalkan ku? Padahal kau berjanji akan menungguku pulang. Kemanakah janji itu sekarang?"

Seraya tangannya menjatuhkan tangkai bunga mawar yang pelan-pelan menjadi abu, menyiratkan betapa dalamnya perasaan yang telah hancur tersebut.

Yuuka hanya diam melihat pria itu. Ia tahu, bahwa saat ini dirinya memasuki ingatan arwah yang kehilangan kendali tadi. Meski dia sendiri tak tahu tujuannya apa, yang pasti Yuuka sendiri tak bisa mencegah apa yang terjadi pada dirinya maupun yang telah berlalu di hadapannya.

Perlahan pria itu mengambil sebuah pisau yang tergeletak di lantai. Mengangkatnya tinggi-tinggi dengan kedua tangan dan bersiap menusuk dadanya.

GREP

Sebelum aksinya dilanjutkan ada tangan yang lebih dulu menahan gerakannya, membuat darah mengalir dari telapak tangan sang penolong.

"Kau tidak perlu berakhir seperti ini, bukan?"

Tidak, itu bukan Yuuka. Melainkan perempuan lain yang menghentikan pria tersebut. Perempuan itu menenangkan sang empu, mulai dari mengelus punggungnya hingga mengucapkan beberapa kalimat penyemangat. Sampai...

"Hanya diriku yang benar-benar mencintaimu. Karena itulah, hidup dan semati bersamaku."

Tangannya ia ulurkan, menunggu sang adam menyambutnya.

Ingatan macam apa ini? Terlihat bagaikan pertunjukkan drama picisan yang tidak terlalu berarti.

Tidak. Yuuka mulai memahami alur ingatan ini. Terutama saat wanita dan lelaki itu berdiri diujung jembatan dan bersama-sama menjatuhkan diri mereka. Dan lagi-lagi membuat insiden kematian yang tak bisa Yuuka hentikan, menyebabkan gejolak yang aneh pada dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEAUTIFUL ROSE GARDEN [Ensemble stars x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang