Aku lebih memilih diam saat aku mengetahui orang kucintai masih ingin kembali bersama masa lalunya, aku lebih memilih diam saat orang kucintai mencaci dan menghinaku.
Ucapannya masih bersemayam di benakku “ perempuan murahan ”
Namaku Nazwa.
itu adalah namaku.Camkan itu
Perempuan yang kau panggil murahan itu adalah anak dari seorang ibu yang sudah di besarkan selama bertahun-tahun, dan di rawat dengan penuh kasih sayang.
“ maafkan aku ”
Untuk apa meminta maaf jika kau bisa mengulang kesalahan yang sama, bagaimana bisa kamu meminta maaf jika akhirnya kamu akan melakukan kesalahan tersebut berulang ulang kali.
“ Tidak usah mengelak, aku tau kamu sama laki laki lain kan disana ”
Aku bahkan tidak di beri waktu untuk menjelaskan, aku tidak diberi waktu untuk membela diri, aku butuh seorang pembela disini.
“ Aku tau kamu alasan kamu mau pisah sama aku karena dia memiliki kendaraan dan pekerjaan kan? ”
Harusnya kamu malu saat mengatakan hal tersebut, aku memilih untuk bertahan dengan hubungan kita bukan karena financial kamu, tapi karena aku masih mengingat semua kenangan manis kita saat semua masih masih baik baik saja.
“ Aku tak heran, aku sudah tau kalau kamu akan seperti ini, karena kamu hanya wanita murahan ”
ya, selesaikan saja sampai disini.
.....
Aku akan memperkenalkan diriku yang baru, aku sudah membunuh Nazwa, dia terlalu lemah, panggil aku dengan sebutan Anata, dalam bahasa jepangnya adalah ( aku ) ya, aku ingin lebih dikenal dengan sebutan Anata.
Aku menjalani hubungan ini selama lima bulan, aku tidak akan menyebut, bahkan saat ini aku ingin mengeluarkan semua sisa sisa kupu kupu yang berada di perutku.
Aku tidak menyesal sudah di pertemukan dengan manusia seperti lelaki itu tapi aku menyesal karena sudah menyukainya dan mempercayai nya, aku menyesal sudah menceritakan apapun kepadanya tapi.....
Ha!
semua sudah berlalu aku hanya ingin menceritakan hubunganku setelah badai yang menerjang.....
Nama pacarku saat ini terdengar sangat mirip dengan nama mantan pacarku tapi itu tidak masalah, hubungan ku kali ini sangat menyenangkan.
Pacarku “ fadrel ” sangat memperlihatkan green flag yang ia punya dan redflagnya juga hanya sedikit.
“ Aku membaca setiap tingkah laku orang dengan zodiaknya ”
Dan ternyata dia “ Pisces ” zodiak yang lemah lembut bertemu denganku “ Gemini ” haha..
Kenapa?
kalian tampak tak suka dengan zodiakku? tenang saja aku green flag kok.Aku akan menceritakan sedikit tentang awal pertemuanku dan pacarku.
Awalnya kami di pertemukan dengan sebuah caffe “ kami sedang rapat ” saat itu aku di ajak mendaki di sebuah pegunungan, dan itu perdana ku ( pertama kali ) dan saat itu aku hanya bisa mendengar setiap percakapan mereka yang membuat ku tak mengerti.
Saat itu yang ku tau kami hanya akan camping bukan mendaki “ jangan lupa bawa coki coki ya kak ” ucap ku dengan singkat
Semua orang menatapku dan sebagian ada yang diam diam menertawakanku
Apa yang salah?
aku kan hanya meminta coki coki
( makanan coklat praktis )Aku melirik ke arah seorang pria yang memakai kemeja hitam dan celana cream dan tak lupa dengan sebatang rokok di tangannya, wajahnya yang tampak tenang dan kumis tipis menghiasi wajahnya, kulit gelap, dan senyuman tipis.
Aku berusaha tidak melihat ke arahnya tapi kenapa dia sangat menarik perhatianku saat itu.
Bahkan aku tak segan segan meminta agar dia yang memberi tumpangan kepadaku “ aku mau sama dia aja ” ucapku saat itu
Ah~
sepertinya aku gilaAku pikir ia akan menolak ternyata dia mengiyakan “ Dame! ”
Kami pun memulai pendakian pada esok harinya, dan laki laki itu memberi tau ku banyak hal saat berada di perjalanan dan dia menyarankan agar aku memakai kaos tangan saat berada di puncak karena suhunya akan sangat dingin
“ jangan lupa memakai kaos tangan, karena di puncak sangat dingin ”
Dengan beraninya aku menjawab “ aku sudah terbiasa dengan cuaca dingin kok, tenang saja ”
Faktanya “ AAAA TOLONG INI SANGAT DINGIN ” aku mulai menggigil dan berusaha tetap tenang, aku mengusap tanganku, dan melirik kearah teman temanku yang sibuk merakit tenda kami “ para wanita ”
Lelaki itu melirik Kearahku “ sudah kubilang akan dingin ” dia memberi ku kaos tangannya yang sedang ia pakai saat itu
Aku tersenyum tipis dan menolak pemberiannya “ nggak kok, pakai aja aku kuat kok ” ucapku padahal tanganku mulai mati rasa
Dia menatapku “ pakai saja, aku sedang kepanasan, daripada ku simpan dalam tas mending ku titipkan padamu kan ” ucapnya sembari membuka jaket
Aku cukup terkejut, kepanasan katanya, di saat semua orang kedinginan dia mala kepanasan, bahkan badannya mengeluarkan asap aku “ k-kamu baik baik saja kan? ”
Dia mengangguk “ panas ”
Dia dan anak anak lain pun kembali memasang tenda dan kami pun makan malam, dan keesokan paginya kami pun menyiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan ( kami beristirahat di pertengahan jalan )
saat itu aku menikmati setiap perjalanan kami, aku selalu memperhatikan lelaki itu, dan saat kami berdua tempat tujuan, ada sebuah pondok kecil, tempat peristirahatan.
Aku dan beberapa temanku duduk disana “ capek banget ” ucapku sembari memakan kacang yang di bawa salah satu temanku
“ ini namanya pengalaman ”,
Ya aku menganggapnya dengan kata pengalaman, ini pengalaman pertamaku mendaki dan aku menikmatinya.
sepulangnya mendaki aku dan lelaki itu tidak berkomunikasi bahkan aku tidak pernah bertanya kabarnya dan dia pun seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖤𝗇𝖽 𝖮𝖿 𝖯𝖺𝗂𝗇
Teen Fiction𝖪𝖺𝗉𝖺𝗇 𝗍𝖾𝗋𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋 𝗄𝖺𝗎 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖾𝗁𝗂𝖽𝗎𝗉𝖺𝗇 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾𝗇𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇, 𝖺𝗄𝗎 𝖻𝖾𝗋𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗍𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗈𝖺𝗅 𝗂𝗍𝗎, 𝖺𝗐𝖺𝗅𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖾𝗁𝗂𝖽𝗎𝗉𝖺𝗇𝗄𝗎 𝗌𝗎𝗋𝖺𝗆 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝗆𝖾𝗆�...