Jeno tersenyum puas dapat driver lumayan ganteng dengan tubuh atletis, Jeno yakin di balik celana yang dia pakai tersimpan kontol yang panjang dan gede seperti badannya.
"Mas Jeno?" Tanya driver itu.
"Iya pak."
"Pake dulu helmnya mas."
Jeno pun pakai helm dan langsung naik ke motor, sepanjang perjalanan Jeno mengajak ngobrol dan ternyata driver ini namanya Mingyu usianya baru 28 tahun dan dia udah punya istri dan dua anak, dan parahnya lagi istrinya sekarang lagi hamil anak ketiga padahal anak yang kedua baru satu tahun.
Mingyu sebenarnya pegawai kantor dia jadi ojol setiap libur lumayan buat tambahan biaya lahiran sama uang jajan anak katanya.
Jeno cuma bisa jadi pendengar yang baik begitu Mingyu menceritakan kisah hidupnya yang harus menikah muda karena pacarnya hamil, Mingyu bisa di bilang cowok nakal yang biasa ngentot sana sini.
Karena kurangnya pengalaman Mingyu cuma bisa jadi pegawai biasa itu juga harus pakai ordal yang harus Mingyu bayar sampai 15 juta kalo mau kerja, dan kini hidupnya serba kekurangan di tambah sang istri yang sedang hamil lagi sedangkan gaji Mingyu nggak seutuhnya di berikan kepada istrinya karena harus bayar hutang 15 juta pada orang tuanya.
Mendengar ceritanya pasti si ojol ini lagi butuh banyak uang, kayaknya bisa Jeno manfaatin.
Jujur Jeno sangat tertarik dengan Mingyu, dengan tubuhnya yang besar apalagi bau badannya yang sangat jantan. Tanpa Mingyu sadar sedari tadi Jeno mengendus bau badannya, kontolnya langsung ngaceng karena bau badan pria jantan ini.
Jeno memang paling suka main sama cowok yang lebih tua darinya yang sudah dewasa apalagi berkeluarga seperti Mingyu, ngentotin suami orang itu kayak ada sensasi tersendiri. Melihat cowok yang biasanya keenakan nyodok memek istrinya kini mendesah seperti pelacur yang keenakan di sodok kontol.
Jeno pun turun begitu motor Mingyu berhenti di depan rumah kontrakannya, remaja itu langsung mengeluarkan uang pecahan 50ribu dari dompet dan memberikannya pada Mingyu.
"Aduh mas apa nggak ada uang kecil? Saya baru keluar nggak ada kembalian." Ucap Mingyu.
"Saya juga nggak ada mas uang saya cepean semua malah, kalo gitu ambil aja kembaliannya mas."
"Eh.. beneran nih?" Tanya Mingyu, lumayan rejeki jangan di tolak.
"Iya mas anggep aja uang jajan buat anak mas dari saya," Jeno kini manggil Mingyu dengan sebutan mas karena usia mereka yang tidak terlalu jauh, Mingyu masih terlalu muda kalau di panggil pak.
"Wahh.. mas Jeno baik banget ya, makasih loh mas." Mingyu sudah menghidupkan mesin motornya tapi di tahan sama Jeno.
"Mas butuh duit tambahan?" Tanya Jeno yang buat Mingyu mengerutkan dahinya bingung.
"Ya butuh mas, mas tau sendiri istri saya lagi hamil."
"Saya bisa kasih mas 500 tapi mas harus bantu saya."
"Bantu apa nih mas kalo anter narkoba saya nggak mau mas, hidup saya udah susah jangan di buat susah lagi mas."
"Saya nggak main gituan mas tenang aja, sekarang mas ikut saya masuk ya."
"Tapi bener kan saya bakal dapet 500?"
"Iya, bahkan saya bisa kasih lebih kalo mas bisa bantu saya."
Mingyu yang memang sedang butuh banyak uang pasti tergiur dengan tawaran remaja tanggung ini, dia pun turun dari motornya dan ikut masuk ke kontrakan Jeno.
Kontrakannya cuma sepetak sama seperti kontrakan Mingyu, di dalam cuma ada tempat tidur dan meja tv tidak ada dapur.
"Lepas aja jaketnya mas, panas." Ucap Jeno sambil melepaskan jaket yang dia pakai lalu duduk diatas kasurnya, tubuhnya sudah sangat berkeringat karena baru selesai nge-gym, Jeno belum sempat mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GO-SYEKS BXB 21+
Teen Fiction‼️ WARNING ‼️ RANDOM BXB 21+ MUSCLE BOT Demi dapet uang tambahan mereka rela di grepe di pake sampe teler