Awal.

1.6K 60 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa jam sudah berlalu, sekarang Callaver sudah berada di mansion besar berwarna gelap itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa jam sudah berlalu, sekarang Callaver sudah berada di mansion besar berwarna gelap itu. berinterior mewah, dan dipastikan harga interiornya sangat menjulang tinggi.

Callaver menaiki anak tangga satu persatu, berusaha secara perlahan agar tidak menimbulkan suara yang membuat Haegen tau jikalau dia sudah pulang.

Callaver berjalan secara perlahan menuju kamar miliknya yang tentunya ada Haegen disana, setelah di depan kamarnya, dia terdiam memberanikan diri sebelum membuka knop pintu kamar itu.

Tok.

Ketuknya sekali, lalu setelahnya ia membuka knop pintu itu secara perlahan dan mendorongnya agar pintunya terbuka, melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan gelap dan besar itu.

mengembalikan pintu kamarnya seperti semula, dengan cepat matanya melirik ke seluruh penjuru kamar. lalu matanya tertuju pada gulungan manusia yang berada di dalam selimut berwarna abu abu cerah.

langkahnya terhenti, menyadari ada pergerakan dari dalam selimut itu.

selimut itu terbuka pada bagian atasnya, memperlihatkan seorang pria cantik yang keadaannya sedikit berantakan karna tidurnya yang acak.

kelopak mata itu terbuka, menampilkan mata biru cerah yang sedikit gelap nan cantik itu. Haegen, terbangun dari tidurnya.

mengerjapkan matanya dengan perlahan, menangkap salah satu makhluk yang terdiam di ujung matanya. matanya melirik ke arah sana, dengan cepat, matanya membulat dengan sempurna, ia menarik tubuhnya naik lalu mata cantiknya itu menampilkan raut ketakutan.

Callaver yang paham dengan arti tatapan itu, dengan cepat menyangkal tatapan Haegen, "Haegen, saya, saya tidak bermaksud untuk menakuti kamu." Ucapnya.

Haegen menggeleng, memejamkan mata lalu menyatukan kedua tangannya takut, terlihat dari penglihatan Callaver bahwa tubuh Haegen sedikit bergetar. dan getaran itu terjadi karna Haegen yang merasa ketakutan terhadap Callaver.

Callaver bergegas menghampiri Haegen, tubuhnya terduduk di samping Haegen, matanya pun tak lepas dari Haegen, cantiknya itu.

Haegen bergerak menjauh, tapi dengan cepat tangan Callaver meraih pinggang Haegen dan menariknya mendekat. Haegen memberontak, "lepas! hng!" berontaknya.

Callaver mendekap erat tubuh kecil Haegen, mengusap usap pucuk rambutnya. "Haegen, saya tidak akan menyakiti kamu, maafkan saya untuk semalam.. tubuh dan lubang kamu untuk sekarang masih sakit, aen?" Ucapnya dengan nada lembut.

Callaver merasakan tubuh Haegen yang bergetar dengan hebat, tangannya terulur untuk mengusap usap punggung cantik itu. "Sayang, saya minta maaf."

Lee Callaver Drake R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Callaver Drake R.

Lee Callaver Drake R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


( Lee. ) Haegen Jale.

Sexually Pérfect.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang