Luluh.

1.5K 64 3
                                    

Callaver merasakan tubuh Haegen yang bergetar dengan hebat, tangannya terulur untuk mengusap usap punggung cantik itu. "Sayang, saya minta maaf."

Callaver mendengar suara isakan, yang tak lain tak bukan itu berasal dari pujaan hatinya, Haegen. raut mukanya menampilkan rasa panik yang menjalar.

"Sayang, sayangku. kenapa nangis? Al minta maaf sayang," Nada suaranya terdengar panik. Ia terus mengusap usap punggung Haegen yang bergetar itu.

Ia menarik kepala Haegen agar menyandarian kepalanya di dada bidangnya, mengusap usap bagian punggung dan tengkuknya. ia mengecup berulang kali pucuk kepalanya dengan lembut. berharap Tangisan Haegen agar mereda.

nyatanya tidak, Isakan itu semakin terdengar mengeras. "Hngg hiks! Jahat hmh jahat! Lu jahat anjing, hiks..," Suaranya terdengar lirih.

Callaver semakin panik mendengarnya, dengan Haegen yang terus terisak dan terkadang memukul dada bidangnya itu, mengeluarkan seluruh tenaganya untuk mengeluh lewat pukulan.

suara Callaver terdengar lembut, menusuk pelan gendang telinga Haegen. "Sayang.. saya minta maaf, saya mengaku jika saya salah karna saya menjadikanmu bahan taruhan dan juga pelampiasan nafsu saya. Tetapi, sekarang sudah tidak lagi, sayangku..

Saya sudah mencintai kamu sepenuh hati saya, saya sangat serius untuk hal ini." Lanjut Callaver dengan panjang lebar.

Haegen mendengarkan suara itu dengan seksama, air matanya semakin mengalir karna mengetahui realita bahwa ia hanya di jadikan pelampiasan bagai budak yang tidak mempunyai makna dan harga diri sekalipun.

Callaver melanjutkan ucapannya, "Sayang, saya meminta maaf karena yang mengutus kamu untuk menjadi bahan taruhanku adalah Jaevier, bukan asli saya yang memilih kamu," Ia berhenti sebentar.

"Saya sudah berkali kali menolak saat mengetahui bahwa kamu yang menjadi Bahan taruhan saya, saya jauh lebih lama mengenal kamu daripada kamu mengenal saya." Ucapnya.

"Saya sangat mencintai kamu, Haegen, maka dari itu mau tidak mau saya menerima taruhan itu, agar saya dan kamu bisa semakin dekat dan akhirnya timbul-lah perasaan ini, Haegen. saya benar benar mencintai kamu, saya tidak bermaksud untuk memberikan luka yang serius pada dirimu." Ucapnya memohon.

Sedari tadi, suara isakan tangis itu sudah sedikit mereda, karena Haegen yang mendengarkan ucapan Callaver dengan seksama. Matanya membulat dengan beberapa air mata bening di sekitarnya.

"Al.." Panggilnya dengan suara yang sangat kecil, bahkan jikalau kita tidak fokus, kita tidak akan mendengar suara pelan Haegen.

Callaver menunduk, menatap mata bulat yang cantik milik pujaan hatinya yang berair, ia tersenyum tipis. "Kenapa, sayangku?"

Haegen tidak bisa berkata apapun, ia hanya bisa menatap mata elang Callaver dengan amat sangat lekat. Seolah olah mata bulatnya itu yang berusaha berbicara dan menjelaskan keadaannya sekarang.

Callaver mengusap air mata Haegen yang mengalir, lalu mencium kedua kelopak matanya lalu mencuri kecupan juga pada bibir plumpy Haegen.

Haegen tersentak dan bergerak mundur, "Mesum!" ucap Haegen. Callaver terkekeh mendengarnya.

How cute.

"Hahahah, saya minta maaf, ya, sayang?" ia mengucapkan kembali permintaan maaf nya sambil terus menatap seluruh pahatan Sempurna pada wajah Haegen.

Haegen terdiam sebentar, lalu mengangguk, dengan menggemaskan Haegen menjawab, "I-iyaa, aen maafin. jangan lagi, ya? Jangan jahat jahat lagi, jangan jadiin aen bahan taruhan lagi," Ia menghela nafasnya.

"Aen bukan orang murahan seperti itu, Aen juga punya hati, Al!" Seru Haegen.

Rasanya wajah Callaver memanas, mengapa Haegen sangat menggemaskan jika saat ini?! sialan sekali.

Cyrissh baby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cyrissh baby.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sexually Pérfect.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang