"setiap orang akan pergi, entah karena takdir tuhan atau keinginan diri. Tidak ada yang abadi."
Kutipan itu dibaca oleh seorang perawat ketika membaca buku yang tergeletak. Sudah satu tahun sejak kepergian perempuan itu, perempuan yang sudah mewarnai hatinya dengan beragam warna dari cat lukisnya. Walau ia telah mati, namun tawanya yang lepas akan tetap terpatri.
Kematian memang pasti, siap tidak siap, setiap makhluk pasti akan mengalaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Twenty Two
General FictionVonis penyakit yang diderita Day membuatnya kecewa. Karena ia akan kehilangan semuanya, mimpinya menjadi seorang seniman berbakat akan hilang dalam kurun waktu singkat. Namun seorang perawat baru sekaligus penggemar seni rupa memperhatikan Day dari...