Prolog

4 0 0
                                    

"setiap orang akan pergi, entah karena takdir tuhan atau keinginan diri. Tidak ada yang abadi."

Kutipan itu dibaca oleh seorang perawat ketika membaca buku yang tergeletak. Sudah satu tahun sejak kepergian perempuan itu, perempuan yang sudah mewarnai hatinya dengan beragam warna dari cat lukisnya. Walau ia telah mati, namun tawanya yang lepas akan tetap terpatri.

Kematian memang pasti, siap tidak siap, setiap makhluk pasti akan mengalaminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Still Twenty TwoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang