【END】QPass:Setelah mencemari protagonis laki-laki, MC dipenjara dan menangis

Bab 172-180:Sepupu Teratai Putih di Zaman Tiongkok Kuno

Sudah lama sekali sejak saya kembali ke game fast travel.

Melihat pemandangan yang familiar lagi, Su Yu dan sistemnya menangis.

[Tonger, kami akhirnya kembali! 】

[Tuan rumah, kami akhirnya kembali! 】

Saat dia kembali ke biro perjalanan cepat, Su Yu merasa ada sesuatu yang hilang dari pikirannya. Ingatan tentang dunia sebelumnya tiba-tiba menjadi kabur, dan dia hanya bisa mengingat garis besarnya.

Tapi dia tidak panik, karena ini adalah operasi normal dari biro perjalanan cepat.

Tidak semua pemberi tugas dapat menyelesaikan tugas dengan cepat. Beberapa tugas mungkin memakan waktu beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun. Tanpa alat pengupasan emosi yang serupa, hal itu akan berdampak besar pada status pemberi tugas.

[Selamat kepada pemimpin tugas Su Yu, tugas sistem No. 233 berhasil diselesaikan. Poin penyelesaiannya adalah 2.000 poin, yang telah didistribusikan ke akun tugas. 】

Detik berikutnya, akun Su Yu memperoleh dua ribu poin.

Saya telah melihat terlalu banyak 5.000 poin dari bos, dan sekarang saya melihat 2.000 poin yang menyedihkan ini.

Su Yu marah: [Kemana kamu mengirim pengemis itu? 】

Sistem: [Tuan rumah, misionaris lain memiliki harga yang sama, dan beberapa bahkan tidak memiliki dua ribu. 】

Sekarang Anda tahu betapa kayanya ayah bosnya.

Aneh, kenapa dana bantuannya belum juga datang?

Kedua lelaki malang itu saling memandang dan melihat keterkejutan di mata masing-masing.

Tidak mungkin, misi ini tidak mungkin berhasil, dan ayah bos merasa mereka tidak membutuhkan bantuan, jadi dia tidak akan memberi mereka uang bantuan, bukan?

Saat saya memikirkan ini, perintah sistem berbunyi:

[Ding——, sistem akan memberimu 5.000 poin pada tanggal 01. 】

Su Yu dan sistem menghela nafas lega, oke, oke.

Sebanyak 7.000 poin diperoleh, lebih dari setengahnya diberikan oleh ayah bos, dan setengah dari 2.000 poin untuk menyelesaikan misi adalah milik ayah bos.

Su Yu dan sistemnya meneteskan air mata.

Su Yu segera mengirimkan pesan untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya: [Terima kasih, Pak o(≧▽≦)o]

Orang lain menjawab: [Tuan rumahnya tidak ada di sini, silakan tinggalkan pesan jika Anda punya sesuatu. 】

Bosnya tidak ada di sini?

Wajar jika dipikir-pikir. Jika bosnya begitu kuat, dia pasti sangat sibuk.

Su Yu masih berdebat apakah akan membicarakan misinya atau tidak, tapi sekarang dia tidak perlu mengkhawatirkannya lagi, mari kita bicarakan lagi lain kali.

Saya dengan tulus berdoa semoga dunia berikutnya akan normal.

…

Sore harinya, di luar tembok tinggi berwarna merah terang, sebuah kereta bobrok perlahan berhenti di gerbang sudut. Ibu mertua disuruh menunggu di depan pintu dan menyapanya ketika dia melihatnya.

"Apakah ini sepupuku?"

Sebuah tangan kosong mengangkat tirai dari dalam, dan gadis dengan wajah halus setengah membungkuk, keluar dari sana, dan kemudian berbalik: "Nona, pelan-pelan."

Ternyata dia adalah seorang pembantu, dan saya pikir dia adalah sepupunya.

Dengan bantuan pelayan, orang-orang di kereta perlahan muncul.