Suara sendok dan garpu beradu diatas meja makan, suaranya sangat bergema membuat seisi ruang makan hanya terdengar suara kedua benda itu. Begitu juga dengan mangkuk ku yang berada diatas meja makan, yang dipenuhi dengan beraneka macam sayuran atau biasa disebut dengan Bimbimbap.
Bimbimbap didalam mangkuk ku sisa seperempat dari mangkuk. Tapi selera makan ku sudah habis, karena keheningan yang tercipta diatas sini, dari balik ruang makan yang disatukan dengan dapur, ku tatap jendela luar yang mengarah langsung kerumah tetangga yang berada disebelah rumah ku.
Keluarga yang hangat dengan penuh canda tawa dan kehangatan, dengan mudah mereka tertawa hingga gigi-gigi mereka terlihat sangat gampang ditunjukan, itu sangat bertolak belakang dengan keluarga ku yang selalu dipenuhi dengan kedinginan tanpa ada rasa nyaman disini.
Suara kursi membuyarkan lamunan ku, respon ku menatap siapa yang baru saja selesai dengan sarapan nya dan ternyata itu ibu. Perempuan yang tatapan nya tajam saat dia menatap kearah pencuci piring, dia seperti dengan gampang berlalu meninggalkan kami untuk mencuci piring dan pergi membawa tasnya. Dengan kata lain, dia sebentar lagi akan berangkat ke kantornya.
Disusul dengan ayah yang sudah rapih memakai kemeja kerjanya, mencuci piring lalu berlalu meninggalkan aku dan adik perempuan ku yang bernama Tzuyu yang masih setia duduk disamping ku. Sama dengan Ibu, Ayah juga berlalu begitu saja meninggalkan kami yang masih duduk diatas meja makan, tanpa dihiraukan kami sebagai anak mereka.
Itulah aktifitas pagi yang harus aku dan adik ku Tzuyu, lalui setiap hari. Memiliki keluarga, namun tak memiliki kehangatan dari mereka. Seperti aku merasa hanya anak yang mereka pungut kemarin.
"Ka, apakah Ka Chae akan mengantar ku ke sekolah hari ini?" Kali ini Tzuyu membuyarkan lamunan ku kepada semangkuk makanan ku.
"Hmm?" Aku menoleh cepat kearahnya meminta pengulangan kata. Langsung aku melihat muka polos namun penuh dengan kesedihan berada dari dalam mata adik ku itu, membuat ku merasa iba.
"Apakah ka Chae yang akan mengantar ku kesekolah?" Dia mengulangi.
Aku tersenyum, berusaha menghibur adik ku itu sambil mengelus lembut kepala dirinya yang hanya berbeda 2 tahun dengan ku "Tentu saja, ayah dan ibu boleh melantarkan kita seperti ini. Tapi kakak janji, akan menjagamu. Karena kamu adik kesayangan kakak."
Seketika senyuman terukir dari wajah manis adik ku itu dan kedua bola matanya mulai bergelinang air mata, seakan setelah aku mengatakan hal itu, dia seperti mendapatkan harapan kembali. Tzuyu langsung memeluk ku, sangat hangat sekali.
"Jangan tinggalkan aku, seperti ayah dan ibu yah ka" Bisiknya terseduh dipelukan ku.
"Aku janji! ayo, kita berangkat"
*
*
*
Cuaca pagi hari sangat dingin dan berangin, membuat aku melapisi baju sekolah ku dengan sebuah jaket yang lumayan tebal untuk menutupi dingin dari tiupan angin pagi.
Setelah aku mengantar adik ku, Tzuyu kesekolah nya. Aku berkendara memakai motor kesayangan ku, kali ini ke sekolahan ku yang jaraknya tak terlalu jauh dari sekolah adik ku. Aku masih setia duduk diatas jok motor, sedang mencari tempat parkir disekolahan ku.
Siswa-siswi disini sangatlah jarang menggunakan motor, lebih banyak mereka menggunakan mobil pribadi maupun diantar oleh orang tua mereka, jadi aku memarkirkan motor ku sejajar dengan mobil. Kebetulan motor ku termasuk motor 1000 cc.
Aku membuka helm yang sedari tadi aku pakai, lalu menaruh nya diatas tanki bensin. Siswa lain, tak sedikit yang memerhatikan ku, tapi tak ku hiraukan, ku pasang sebuah earphone di telinga ku untuk mendengarkan sebuah musik.
(Twice - Cactus)
나는 아직 어리고
Aku masih muda
한낱 작은아이
Hanya anak kecil
어느 한 곳 디딜 수 없는 난 아마 난
Aku tidak bisa kemana-mana, mungkin aku
버텨봐도 또 나는
Bahkan jika aku menahannya lagi
더 깊이 헤매어 혼자 서서
Aku mengembara lebih dalam dan berdiri sendiri
갈수록 내게 또 다른 것들이 자리해 어서 빨리
Semakin banyak hal yang datang padaku, cepatlah
Save me, oh, save me
Selamatkan aku, oh, selamatkan aku
남겨진 이곳에 나 홀로 더는 안돼
Aku tidak bisa sendirian di tempat tertinggal ini
Oh, save me, oh, save meOh, selamatkan aku, oh, selamatkan aku
메마른 가신 널 찌르지 않을 테니Aku tidak akan menusukmu dengan jejak kering
내가 먼저 너를 찾아간다면
Jika aku menemukanmu lebih dulu
다시 날 어루만져 줘
Sentuh aku lagi
I'll be fine
Aku akan baik-baik saja
I'll be fine
Aku akan baik-baik sajaAku mendengarkan lagu sambil berjalan, menikmati lagu dan indahnya langit di pagi hari, tak pedulikan siapapun, hanya aku dan alam sekitar yang bisa mengerti rasanya kesedihan dan kesunyian yang ada didalam hati ini. Hingga tanpa sadar, aku menabrak seseorang.
*BUKKK!
Hilang semua sudah keindahan pagi dengan kecerobohan ku tak melihat, perempuan yang menabrak ku dan menjatuhkan semua bukunya. Membuat aku dan dia reflek memungut buku diatas lantai.
"Mianhae, aku tidak melihat kamu" Ujarku, belum sadar siapa perempuan yang aku hadapi didepan ku ini.
Kami berdua memungut buku-buku yang berserakan, lalu berbarengan kami berdiri dan aku memberikan beberapa buku yang sudah aku pungut. Reflek aku melihat siapa sosok perempuan, yang aku tabrak barusan. Aku memberikan buku sambil terpatung sendiri, melihat perempuan berambut panjang dan saat dia tersenyum kepadaku, senyuman itu sangat indah.
"Tidak apa-apa." Dia tersenyum tipis, lalu mengambil buku yang aku berikan kepadanya. "Aku juga sedang tidak konsen"
Seluruh siswa yang berada didekat kami, hanya melihat sekilas apa yang terjadi, sebelum mereka kembali berjalan menuju kelas masing-masing.
"Namaku, Chaeyoung. Son Chaeyoung" Entah, apa yang ada diotak ku hari itu, tapi untuk pertama kalinya seumur hidup, aku mengajaknya berkenalan.
Dia kembali tersenyum, kali ini diikuti dengan sedikit tertawa. Mungkin dia tidak mengira aku tiba-tiba mengajak berkenalan. "Namaku Myoi Mina. Dimana kelas mu?"
"Disana, " aku menunjuk kelas ku yang berada di pojok lorong.
"Tenyata kita juga memiliki kelas yang sama" Mina perempuan itu mengajak ku jalan menuju kedalam kelas.
Itulah pertemuan pertama kami, memang tak pernah ada yang tau dan tak pernah dapat diprediksi. Jika saja hari itu aku tak menabrak nya, mungkin sampai kapanpun aku tak dapat berteman dengan Mina, bahkan kami mungkin tak saling mengenal satu sama lain walau kami sekelas.
Kritik dan saran di persilakan. Semoga kalian enjoy membaca cerita kedua author. See you di next episode.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl
RomanceAku dan Myoi Mina adalah teman dekat sedari kami duduk pertama kali di kelas 10. Kala itu, tak sengaja kita bertemu saat awal kelas dan tak sengaja pula kami duduk berdampingan, karena sifat kami yang sama-sama Introvert, membuat aku akhirnya dekat...