FYI: Novel ini akan lebih banyak dari First POV. Selamat menikmati.
=================================Honkai, beberapa menyebutnya sebagai dewa, beberapa menghormatinya sebagai bagian dari alam, beberapa menganggapnya sebagai bencana. Dia tidak hidup, dia tidak mati, tapi, dia ada.
Dimana kehidupan dan peradaban berada, disitu dia akan hadir. Beberapa ilmuwan menyimpulkannya sebagai semacam mekanisme seleksi alam, yang akan memangkas peradaban cacat untuk mempertahankan peradaban yang berkembang.
Bayangkan---sebuah pohon, dengan jumlah ranting dan daun yang tidak terhitung, jika ranting tersebut adalah waktu, maka daun adalah peradabannya. Diantara pohon itu, hanya ada samudra tanpa batas mengelilinginya yang terus berupaya menenggelamkan pohon dan apapun yang terpangkas dari pohon itu.
Jika daun dan ranting yang bertahan adalah peradahan yang bertumbuh, maka daun dan ranting yang terpangkas adalah stagnasi, jalan buntu yang dikorbankan untuk tenggelam.
Sederhana, namun kompleks, didasari hukum mekanika imajiner yang diluar akal sehat dan pemahaman manusia---sebuah hukum ekstra-dimensi.
"Apa kamu paham sampai sejauh ini???" ujar pria dengan rambut pirang bermata hijau yang mengenakan baju kemeja beserta jas yang rapi didepanku.
Didalam ruangan kecil dengan pengamanan ketat dari berbagai teknologi ini, hanya ada aku dan pria itu, orang yang sedang menjelaskan analogi sederhana Imaginary Tree dan Sea of Quanta ini bernama Otto Apocalypse, Overseer---pemegang otoritas tertinggi dari Schicksal, salah satu dari kedua organisasi anti-Honkai terkuat selain rivalnya---Anti-Entropy.
Dari luar, organisasi ini hanyalah seperti lembaga biasa yang bersifat non-pemerintahan tanpa pengaruh yang nampak jelas, realita nya? berkata lain, organisasi ini punya kaki tangan dimana-mana dan lebih dari kata mudah untuk melobi pemerintahan manapun.
"Iya, iya, aku tahu, Overseer, sudah berapa kali anda mengulangnya??? aku tidak peduli, aku tidak tertarik."
Sungguh membosankan, setiap hari aku harus mendengarkan penjelasannya yang monoton, rasanya aku ingin langsung menonjok wajah dan menyumpal mulut berisik itu.
Ini semua terjadi sekitar dua tahun yang lalu ketika salah satu Valkyrie menemukanku ditengah-tengah area penuh Honkai, namanya Bianca, tapi lebih dikenal secara umum, Durandal. Wanita itu sangat cantik, aku jadi penasaran bagaimana rasa dan bau ketiaknya bila berkeringat.
"Kamu itu spesial, dan kamu tahu bukan kalau kamu itu kebal Honkai? dengan fakta ini semakin jelas bahwa kamu adalah aset berharga kita."
Terserah dia bilang apa, aku malas mendengarnya, ketika dia mengatakan soal kebal Honkai, dia sepertinya benar-benar terobsesi dengan kapasitasku untuk bertahan dari Honkai sekaligus mengontrolnya dengan baik.
"Kamu itu punya talenta, bahkan lebih diberkati dari Schariac atau Kaslana. Sebagai Knight, kamu sudah jauh diatas kriteria yang ditetapkan."
"Aku tahu! berapa kali anda bilang itu berulang kali hampir setiap hari!"
"Hahh.. kamu ini memang keras kepala, cobalah seperti Durandal, dia sangat penurut, dan patuh terhadap atasan. Disinilah kekuranganmu."
Chh.. kenapa dia harus sebut Durandal? apa orang ini tahu betul kalau aku tertarik kesini karena kebetulan bertemu wanita itu?
"Berisik, aku suka kebebasan. Aku memang pemberontak, terserah padamu untuk suka atau tidak dengan ini."
Aku sudah geram dan tidak tahan mendengar celotehnya yang tiada habis itu, jadi, aku beranjak berdiri dari kursiku dan berjalan ke pintu, menggesek kartu anggotaku di mesin.
"Aku mengerti.. tapi ingat, besok kamu ada misi."
"Misi? misi yang mana? bukannya aku sudah habisi monster Honkai seperti yang anda perintah?"
"Tidak, bukan yang itu, ada lagi. Di Selandia Baru, cabang Oseania Schicksal, ada Valkyrie rank A mengeluarkan amukan energi Honkai dengan lonjakan yang sangat tinggi."
"Ada apa disana? apa Herrscher muncul disitu?"
"Sebetulnya, di cabang Oseania ada eksperimen transplantasi Gem of Desire---Core of Wind, tapi, sepertinya subjek itu mengamuk dan hasilnya jadi seperti ini.."
Aku heran.. siapa orang bodoh yang mengelola sampai kejadian begitu.
"Jadi anda menyuruhku membereskan masalah yang dihasilkan orang lain? ahh! ogah."
"Tapi jika kamu ikut, mungkin Durandal akan ikut."
"Ck..."
Makhluk satu ini paham betul.
"Oke, aku akan partisipasi dalam misi besok."
"Ah satu lagi, sebetulnya, Schicksal cabang timur dari St. Freya sudah menerima kabar duluan dan bertindak cepat untuk menanganinya. Tapi, aku punya misi rahasia untukmu."
"Apa misi rahasianya??"
"Itu....."
***
Misi rahasia untuk menjadi agen ganda dan mengamati gadis bernama Kiana Kaslana.Aku dengar-dengar dari kabarnya, dia itu gadis problematik yang suka membuat onar, tukang pemalas.
Membaringkan badan sambil menatap atap besi, aku mengangkat tanganku, melihatnya berubah menjadi tangan monster Honkai dibawah kehendakku, dan kembali normal lagi seperti sedia kala.
"Hahh.. tidak ada gunanya memikirkan itu, sebaiknya aku tidur saja untuk hari esok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Honkai Impact: Ruination of Eternity (Rewrite)
FanfictionHonkai, kekuatan apokaliptik yang membawa bencana pada umat manusia bersama peradaban dan planetnya, itu terus meneror umat manusia dalam waktu ratusan hingga puluhan ribu tahun lamanya. Beberapa berkata itu berasal dari dimensi lain, dikatakan seba...