jam menunjukkan tepat pukul sebelas malam.
lima belas menit telah berlalu sejak pasangan suami istri itu berbagi ciuman selamat malam sebelum tidur.
namun, luffy bisa merasakan pergerakan nami yang sangat gelisah di sampingnya. istrinya itu berulang kali berguling ke kiri dan ke kanan, seolah sedang mencari posisi yang nyaman.
"sayang, kenapa? posisinya gak nyaman?" tanya luffy, yang akhirnya membuka mata dan berguling ke arah nami yang membelakanginya. ia pun mengusap lembut punggung sempit istrinya.
menyadari gerakannya mungkin telah mengganggu luffy, nami segera berguling ke kiri menghadap pemilik surai gelap itu.
luffy tersenyum manis. "kenapa, sayang? di situ gak nyaman? mau tukeran tempat?"
nami menggelengkan kepalanya perlahan.
"atau kamu lagi pengen makan sesuatu?" tebak luffy—mengingat nami sudah memasuki bulan kedua dari kehamilan keduanya.
"nggak."
luffy mengerutkan kening. "beneran? kalo kamu emang pengen makan sesuatu, aku bakal cari sekarang juga."
mendengar itu, nami mengulum bibir bawahnya dengan ragu. ia terus mempertimbangkan apakah ia harus menyampaikan keinginannya kali ini.
"bilang aja, sayang. gak ngerepotin, kok," bujuk luffy.
nami mengalihkan pandangannya ke arah lain. "tapi kalo gak bisa, jangan dipaksa ya."
luffy mengangguk dan pemilik surai oranye indah itu akhirnya menarik napas dalam-dalam.
"aku pengen tidur sama mbak ala di rumahnya."
.
.
.
"sayang, aku laper."
mendengar itu, jemari sabo yang belum berhenti mengetik di laptop sejak tiga puluh menit terakhir tiba-tiba berhenti.
tanpa banyak bicara, ia menyimpan hasil kerjanya sebelum mematikan laptop dan melepas kacamatanya.
setelah meletakkan kacamata di meja kerjanya, sabo naik ke kasur dengan lututnya.
ia mendekati koala yang sedang bersandar di headboard sambil mengelus perutnya, lalu duduk di sampingnya.
"mama sama adek lagi pengen makan apa?" pemilik surai pirang itu pun mengelus perut besar istrinya yang sedang hamil enam bulan. "mau dimasakin atau beli aja?"
"fettuccine."
sabo mengangguk setuju. "boleh. fettuccine apa, sayang?"
koala tampak berpikir sejenak sebelum menjilat bibir bawahnya. "shrimp fettuccine."
"okay. mau dimasakin atau beli aja?" tanya sabo sekali lagi, memastikan.
"dimasakin," jawab sang pemilik surai oranye tanpa berpikir panjang.
dengan itu, sabo mengelus puncak kepala istrinya dan perlahan turun dari kasur untuk memeriksa bahan-bahan yang diperlukan di kulkas. "kalo gitu, aku cek bahan—"
"tapi bukan sama kamu," potong koala cepat.
sabo mengerutkan kening. jadi?
"aku pengen makan masakan nami di rumahnya."
———&———
![](https://img.wattpad.com/cover/379420869-288-k153844.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
craving
Fanfictionfikawashere proudly presents, #onepiece fanfiction - #lunami #saboala (slight #aceisuka) how do luffy and sabo deal with their wives' cravings on the same night? disclaimer 1. all characters belong to eiichiro oda. 2. all pictures belong to the righ...