Dia menatap ke langit yang cerah, lalu ke lingkungan sekitarnya yang asing dengan berbagai kesibukan orang-orang yang berlalu lalang. Dia masih belum terbiasa dengan keadaan ini dan masih merasa seperti bermimpi, berharap untuk terbangun dari mimpinya.
Namun, sudah beberapa hari dan dia menjadi yakin dia tidak sedang bermimpi. Jika dia tidak terluka karena digigit ular beberapa hari lalu dan jika dia tidak mendengar ocehan wanita yang disebut saudara perempuannya, dia tidak akan menyadari masalahnya.
"Rombongan kita akan mengadakan pertunjukan di Kota Tingen, persiapkan hewan-hewan yang kau jinakkan itu. Lalu ingat satu hal! Jangan menggantikan peranku sebagai peramal."
Ketika dia mendengar tentang "Kota Tingen", dia merasa itu kebetulan memiliki nama yang sama dengan nama kota dalam novel favoritnya. Akan tetapi, saat dia benar-benar berada di Kota Tingen dan melihat nama jalanan yang sama persis serta toko roti Ny. Smiryn, dia tidak bisa lagi menganggapnya kebetulan.
Sepertinya aku memang berada di dunia Lotm, tapi kenapa aku tidak langsung terkorupsi karena mengetahui terlalu banyak hal? Dia mempertanyakan hal itu setelah menerima kehidupannya yang baru sebagai Laurens.
Sambil menunggu tenda-tenda dipasang, Laurens berkeliaran ke jalanan, bertanya-tanya apakah dia akan bertemu Klein secara tidak sengaja.
Hari ini tanggal 28 Juni 1349, tepat saat Zhou Mingrui dipindahkan ke tubuh Klein Moretti pada tengah malam tadi. Jadi, jika sesuai cerita novelnya, maka Klein, yang adalah Zhou Mingrui, akan pergi keluar untuk membeli roti dan secara kebetulan mampir di rombongan sirkus ini.
Laurens hanya orang biasa saat ini, dia bukan Beyonder ataupun transmigran yang memiliki kekuatan misterius.
Mungkin situasiku mirip dengan para transmigran di buku kedua itu...
Setelah mengatur pikirannya dan menerima kondisinya sekarang, dia tidak terlalu histeris seperti yang dia kira. Dia memang merindukan dunia asalnya, tetapi dia tidak yakin apakah dunia asalnya adalah dunia paralel atau bumi yang asli dari kisah novel ini.
Jika dunia asalnya adalah dunia paralel, dia mungkin masih memiliki kesempatan untuk kembali sambil membantu Klein. Namun, jika yang terakhir, Laurens tidak ingin memikirkannya untuk saat ini.
Terlalu berbahaya memikirkannya. Juga, bukannya dia tidak punya cheat, hanya saja bentuknya adalah sesuatu yang tidak dia duga, yaitu dia bisa mengetahui semua hal tentang isi novel itu tanpa terkorupsi seakan dia memiliki perlindungan tersendiri. Sebenarnya, keistimewaannya cukup luar biasa.
Mungkin aku bisa membantu Klein, mengubah beberapa plot cerita, tapi aku tidak yakin apakah itu akan terlalu mempengaruhi masa depan? Jika kematian Kapten Dunn tidak terjadi, apakah Klein tidak akan pergi ke Backlund dan membunuh Lanevus?
Sekali lagi dia dihadapkan pada dilema untuk mengikuti alur cerita atau mengubahnya dan menyelamatkan nyawa. Laurens masih merasa dunia ini bukan dunia nyata baginya, tetapi dia tahu dia tidak bisa terus menganggapnya demikian.
Ketika pikirannya berhenti mengembara, dia memperhatikan sosok seseorang yang mendekati sirkus. Jika bukan karena pakaiannya yang dideskripsikan di novel, Laurens mungkin tidak akan mengenalinya.
Deskripsi novel untuk penampilannya yang biasa-biasa saja membuat orang merasa terhina karena Laurens yakin matanya tidak salah.
Sudut mulutnya terangkat saat dia berjalan ke arah pria muda yang mengenakan mantel kuning dan topi flanel dengan warna yang sama. Saat ini Laurens mengenakan riasan badut yang biasa dia kenakan untuk pertunjukan. Jadi, dia merasa aman karena Klein tidak akan mengingat wajahnya.
"Tuan, apakah Anda mau mencoba ramalan tarot?"
Laurens memerankan karakter pejalan kaki yang muncul di awal novel dan perannya hanya sebagai pemandu agar Klein menggunakan nama "The Fool". Dia tahu perannya ini dengan jelas, tetapi dia juga ingin sedikit menggoda Klein, karakter favoritnya.
Pria muda dengan penampilan yang cukup tampan itu akhirnya mengangguk setelah merenung beberapa detik. Dia menjawab, "Jika harganya masuk akal."
Laurens hampir ingin tertawa karena kekhasan karakter favoritnya itu, tetapi dia menahannya dengan kuat sambil membalas, "Tuan, Anda pelanggan pertama hari ini, jadi ini gratis."
Dia memperhatikan ekspresi tercengang Klein dan kepuasan memenuhi hatinya. Lalu, dia berbalik berjalan menuju tenda peramal, menuntun Klein yang mengikutinya ke dalam.
Di dalam tenda itu gelap dengan sedikit cahaya yang masuk dari luar dan cahaya sebuah lilin di meja yang memancarkan suasana yang misterius.
Laurens memutari meja dan duduk di belakangnya sambil menunggu Klein duduk di seberangnya. Kemudian, dia sengaja menunjukkan beberapa kartu tarot di meja sebelum mengumpulkannya dan menaruhnya di depan Klein.
"Kocok kartunya," ucapnya sambil memperhatikan ekspresi Klein yang terkejut.
"Aku? Kocok kartunya?" Klein tampak mempertanyakan mengapa dia yang melakukannya dan bukan peramal.
Laurens tersenyum sambil menjelaskan sesuai naskah yang dia tahu, "Tentu saja, takdir semua orang terurai sendiri, aku hanya melayani sebagai pembaca."
Seperti yang dia duga, pria muda itu terlihat waspada dan menanyainya, "Bacaan ini tidak memerlukan biaya tambahan, kan?"
Laurens berpura-pura terkejut dan menjawab dengan suara teredam, "Ini gratis."
Dia melihat Klein mengambil tumpukan kartu dan mengocoknya, lalu menaruhnya kembali di meja. "Sudah selesai."
Kali ini Laurens tidak ingin mengikuti skrip naskah lebih jauh karena dia ingin bereksperimen apakah mengubah hal kecil akan mempengaruhi hasil?
Dia bertanya dengan suara samar, "Apa yang ingin Anda ketahui?"
Klein terdiam sejenak sebelum menjawabnya, "Masa lalu, masa sekarang, dan masa depan."
Laurens mengangguk dan menarik satu kartu dari dek, menaruhnya di samping kanan Klein. "Ini masa lalumu."
Lalu, menarik kartu berikutnya ke depan Klein. "Ini masa sekarang."
Terakhir, dia menarik kartu dan menaruhnya di sisi kiri Klein. "Ini masa depanmu."
Laurens menatap mata coklat Klein dan menanyainya, "Mana yang ingin Anda buka lebih dulu?"
"Aku akan melihat masa sekarang lebih dulu," jawabnya sambil terlihat penasaran dengan hasilnya.
Laurens sedikit gugup karena dia mengubah naskahnya, jadi ketika dia membuka kartu di tengah dan mendapatkan hasil yang sama, dia diam-diam merasa lega.
Itu adalah kartu dengan gambar karakter berpakaian warna-warni, mengenakan tutup kepala dan tongkat di pundaknya, ada ikatan yang digantung di ujung tongkat dan seekor anak anjing mengikutinya. Kartu itu diberi nomor "0".
"The Fool," Laurens membacakan hasilnya dengan mata biru keabu-abuannya menatap Klein.
Suasana berubah halus dan Laurens benar-benar merasakan perbedaannya. Dia mengerutkan bibirnya dan menyadari bahwa hal kecil tidak akan mempengaruhi hasil akhir. Dia menjadi lebih percaya diri untuk mengubah sesuatu.
Dia menghitung waktu dalam hatinya saat Klein hendak bertanya. Tiba-tiba tutup tenda dibuka dari luar dan suara saudara perempuannya terdengar seperti cuitan beo, "Kenapa kau menyamar sebagai aku lagi? Itu tugasku untuk melakukan ramalan!" Dia bergegas datang dan menghardiknya, "Kembalilah ke tempatmu, jangan lupa kau hanya pelatih binatang!"
Laurens menghela nafas sambil menahan rasa jengkelnya, dia berkata pada Klein, "Jangan pedulikan ini, aku memang suka melakukannya, tetapi ramalan dan interpretasiku terkadang sangat akurat, aku serius."
Dia buru-buru beranjak dari tempat duduknya dan berlari keluar tenda. Perannya sudah selesai. Selanjutnya adalah terserah bagaimana dia bertindak untuk mengubah plot dan menyelamatkan beberapa nyawa.
***
Hello~ ini adalah fanfic yang sudah lama kupikirkan dan akhirnya bisa kutulis, hehe...
Bagaimana menurutmu? Sosok peramal misterius di awal novel Klein benar-benar membuatku penasaran, tapi tidak ada tindak lanjut dari perannya, akhirnya aku memanfaatkan itu dan menjadikannya sebagai bahan naskah baru fanfic~
Dari judulnya, kamu mungkin tahu bagaimana ceritanya nanti.
Terima kasih sudah membaca~
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfic Lotm : Your Pleasure
FanficLaurens, seorang penggemar berat Klein dari novel Lord of Mysteries, tiba-tiba terbangun di dunia karakter favoritnya itu. Dia memerankan karakter peramal yang meramal dengan kartu tarot pada Klein. Benar, si peramal badut yang sebenarnya adalah pel...