Happy Reading
.
.
.
Jangan lupa vote dan komen
..
.
Saat Sasuke mengikuti Sarada yang menuju ke ruang belajar, ia memperhatikan betapa serius dan tegasnya putrinya dalam menjalankan tugas sekolah. Di dalam ruangan, Boruto sedang duduk dengan ekspresi santai, memegang ponsel dan asyik bermain game, tampak sama sekali tidak memedulikan tugas yang harus dikerjakan.
"Sar, ayo santai dulu. Ini cuma tugas kecil, aku bisa ngerjain nanti," jawab Boruto dengan nada cuek sambil terus fokus pada layar ponselnya.
Namun, Sarada tidak memberinya kelonggaran sedikit pun. Dengan wajah tegas, dia berkata, "Boruto, kita ini satu kelompok! Kalau kamu tidak menyelesaikan bagianmu, kita semua akan kena akibatnya. Jadi, berhenti main game dan fokus dulu, oke?"
Sasuke, yang mengamati dari kejauhan, terkejut dengan dinamika antara Sarada dan Boruto. Ia melihat betapa gigihnya Sarada memastikan bahwa semua anggota kelompok bekerja sama. Tapi yang lebih mengejutkan lagi adalah ketika matanya akhirnya tertuju pada Boruto.
Mata Sasuke melebar, dan napasnya tertahan sejenak. Wajah Boruto… dia tampak sangat mirip dengan Naruto muda! Persis seperti seorang anak dan ayah, dengan rambut pirang khas dan ekspresi yang penuh semangat. Sesaat, Sasuke terdiam memandangi Boruto, bingung bagaimana bisa Naruto tidak pernah menyebutkan bahwa dia memiliki seorang anak.
"Naruto tidak pernah bilang padaku dia punya anak," pikir Sasuke dengan rasa heran. "Kenapa dia menyembunyikan ini dariku? Bagaimana mungkin aku tidak mengetahui tentang keberadaan Boruto selama ini?"
Sasuke merasa seolah-olah ada sesuatu yang penting yang terlewatkan dalam persahabatannya dengan Naruto. Naruto selalu berbicara tentang keluarga, tanggung jawabnya sebagai Hokage, tapi dia tidak pernah menyebutkan tentang Boruto atau kehidupan pribadinya secara detail. Pikiran Sasuke mulai dipenuhi dengan berbagai spekulasi, mencoba memahami alasan mengapa Naruto merahasiakan keberadaan anaknya bahkan dari sahabat terdekatnya.
Saat Sasuke masih dalam pikirannya, Sarada menoleh ke arahnya dengan alis terangkat. "Hei, kau kenapa melamun? Kau punya sesuatu yang penting untuk dikerjakan juga, kan?" tanyanya dengan nada tegas, seperti layaknya seorang ketua kelompok yang serius.
Sasuke, yang tersadar dari lamunannya, segera mengangguk. "Ah, iya. Maaf, aku cuma... terkejut melihat Boruto," jawab Sasuke sambil mencoba menyembunyikan rasa penasarannya.
Boruto yang mendengar itu langsung mendongak dan tertawa kecil. "Terkejut? Memangnya aku kenapa? Kau pikir aku ini siapa? Hanya seorang murid biasa, kok!" jawab Boruto dengan senyum ceria khas Naruto yang seolah-olah mewarisi semangat ayahnya.
Sasuke tersenyum tipis, mencoba menenangkan hatinya yang penuh tanda tanya. Dalam diam, ia memutuskan bahwa nanti malam, ia harus bertanya langsung pada Naruto tentang Boruto. Dia perlu tahu kenapa Naruto tidak pernah memberitahunya soal anaknya dan apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup sahabatnya itu.
Sementara itu, Sasuke juga menyadari bahwa Sarada dan Boruto memiliki hubungan yang cukup dekat. Mungkin, jika ia lebih memahami Boruto dan dinamika antara mereka, ia bisa lebih dekat lagi dengan anak-anaknya sendiri, baik Sarada maupun Sarusuke. Sasuke tahu, di balik semua ini, ada banyak hal yang harus ia pelajari dan pahami tentang keluarganya dan sahabat-sahabatnya yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
18 A G A I N
Storie breviSasuke seorang pria yang berstatus suami dan ayah bagi istri serta anaknya. Sasuke memiliki anak kembar sepasang, mereka berdua memiliki kejutan tersendiri bagi Sasuke. Setelah mendapatkan anugerah untuk kembali menjadi muda lagi, untuk membantu sal...