silat

4 0 0
                                    


"sumpah ian? segitu penting nya?" tanya adit yang sedari tadi berusaha membujuk arian agar dia mau nongkrong sehabis pulang sekolah, ternyata arian punya jadwal lain.
"jahat banget sih.. jadi itu lebih penting dari pada kami?" tanya lebih heboh dari zaki yang sarcas nya melebihi skala cintanya ke karakter fiksi.

kai hanya menggeleng-gelengkan kepalanya lelah dengan kedua teman nya itu
"ya iyalah itu lebih penting dari kalian, udah lah..gausah nongkrong aja kalo gitu." balas dari kai sambil menepuk kedua pundak sahabat nya itu.

"jadi lebih penting dari kanaia juga ian?"

"ga lah! silat itu yang 1 kalo kanaia 1,2"
ucap arian dengan kesal dan percaya diri, membiarkan ke cool an nya jatuh hanya untuk gadis ini.

"yeu, sia." kesal zaki.
ketiga lelaki itu memandangi cowok di depannya yang di kenal cool namun bisa bisanya dia terlihat konyol hanya untuk gadis "kalian aja yang nongki, gua kalo sempat nyusul dah" balas arian dengan senyum tipis dan jari jempol kebanggaannya.

ketiga laki laki itu mengangguk dan membalikkan badan mereka, bersiap untuk pergi "chat kita ya." ucap kai dengan lambaian tangan dengan Zaki Adit menyoraki arian "semangatt ma boyy!" sorak adit "semoga berhasil pelet kanaia pake skill silat mu ya!" timpa zaki.

dia mempertahankan senyuman nya itu agar tidak luntur, ikut melambaikan tangan dan melihat mereka meninggalkan kelas.
setelah melihat ketiga punggung itu menghilang, dia pun menghela nafas legah..

"wo!" suara itu membuat arian sentak menoleh, itu..william..salah satu teman silat arian.
"apaan kocak?" kesal arian sambil mengambil tas nya dan memakai satu tali saja yang membuat tasnya miring menunjukkan layak nya sikap badboy nya.

"gua sih ada denger kanaia kanaia gitu ya.."






"bacot audrey."





"WE ANYINK"

________
__________
_____________
_________________
_____________________

hewooo!

Crush!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang