03. Child Picture

55 10 1
                                    

Hari libur adalah hari yang luang yang digunakan banyak orang untuk hanya berdiam diri di kamar atau pergi keluar untuk merefresingkan otaknya dengan berbagai kegiatan. Namun itu tidak berlaku kepada Zeline yang saat ini sedang mengerjakan desain yang akan di paparkan nati. Ia meregakan badannya saat tugas pertama selesai.

Zee mengambil laptop miliknya untuk mengerjakan PPT dari desainnya namun laptopnya tidak bisa menyala yang membuatnya panik. "Sumpah ini laptop rusak?" gerutunya dan mengacak rambutnya frustasi.

"Terus gue harus ngerjain tugas gimana?" tanya Zee dan ia menghela nafas pasrah.

Namun ia ingat bahwa ia bisa meminjam laptop Papanya dan ia memutuskan turun kebawah. Terlihat papanya yang sedang mencuci mobil di garasi sambil bersenandung. 

"Papa gula minjem lapotop dong. Aku mau buat ppt, tapi laptop aku rusak dan Papa belum beliin. Please butuh banget nih Pa," ujarnya.

Papa Darius tersentak kaget karena penuturan anaknya yang tanpa jeda itu dan mematikan selang airnya. "Stop panggil papa gula Zee! Ambil sana di ruang kerja laptopnya. Kamu kalo mau di beliin bilang aja gak usah kode!" ucap Papa yang membuat Zee tertawa sambil memberikan tanda peace.

"Ya harusnya Papa seneng maksud aku Papa gula karena Papa manis dan terlihat lebih muda. Lagian tampilan Papa lagi cuci mobil pake kaos polo sama celana sobek-sobek. Siapa kali yang gak tertarik sama Papa? Makanya Papa kalo cuci mobil jangan keren banget penampilannya, nanti Mama marah tau kalau tetangga pada liatin Papa!" jelasnya yang membuat Papa malu karena pujian putrinya.

"Bisa aja kamu kalo muji Zee. Tapi Kayanya Papa sabar banget punya anak kaya kamu yang panggil Papanya sugar dady," ucapnya mengingat kelakuan anaknya.  "Oh iya laptop kamu lagi di beli sama Mama tadi Mama kamu ke mall dan Papa titip beliin buat kamu," lanjutnya yang membuat Zee kegirangan.

Zee mencium pipi Papanya dan memeluk Papanya erat. "MAKASIH PAPA. ZEE SAYANG BANGET SAMA PAPA."

"Iya di jaga nanti laptopnya dan jangan rusakin," perintah Papa dan dianggukin oleh anak itu.

Zee menuju ruangan kerja Papaya dan mengambil laptop yang bearada diantara tumpukan berkas-berkas. Ia melangkah dengan senang dan masuk kemarnya untuk mengerjakan tugas dengan giat. Ia tidak boleh mengecewakan kedua orang tuanya. Ia selesai setelah dua puluh menit mengerjakan.

Zee begitu bosan maka ia memainkan laptop Papanya sambil melihat galeri di laptop tersebut. Beberapa foto yang tersimpan ada yang foto mamanya dan foto pernikahan mereka, foto Zee dan Abang saat masih kecil. Papa memang selalu mengabadikan foto untuk setiap kenangan yang ia jalani. Sampai ia berhenti menampilkan foto kebersamannya dengan Kak Azkiel di Switzerland.

Foto yang menampilkan saat ulang tahunnya yang dimana ia mengenakan dress bewarna biru dan Azkiel memakai kemeja bewarna putih. Di foto tersebut ia tersenyum bahagia bersama Azkiel sambil memegang kue bersama. Ia begitu ingat foto ini adalah foto yang diambil pertama kali dengan Kak Azkiel dan sebelum foto ini di ambil ia hampir tertabrak mobil tapi Azkiel menolongnya. Sejak kejadian itu dia jatuh cinta dengan lelaki sedingin Azkiel dan sampai sekarang perasaan itu masih sama.

Zee terlihat antusias ingin menanyakan foto ini pada Papanya. Ia menuruni tangga dengan laptop berada di pelukannya. "Papa kok masih nyimpan foto aku sama Kak Kiel?" tanyanya terhenti saat ternyata orang yang berada di ruang tamu adalah main character yang ia omongkan, Azkiel. 

"Kak Kiel? Kakak ngapain disini?" tanyanya gugup.

"Gue nungguin Ray. Mau ke arena buat latihan dan Abang lo males bawa motor dan dia minta di jemput," jawabnya yang membuat Zee mengangguk.

"Tadi gue denger lo nemuin foto gue dan lo. Foto apa Zee?" tanyanya yang membuat senyum merekah di bibir Zee.

Zee melangkan dan duduk di samping Azkiel dan ia dengan semangat menunjukan foto mereka bersama. "Liat deh foto pertama kita berdua dulu, lucu kan kak?" 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Azkiel and His SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang