Bounded by the Sapphire

488 50 3
                                    

I have always loved you

And I will go on loving you

until I do not anymore

Have you ever imagined falling in love in a palace with a prince?

✧˖°. 사랑 ‧₊˚ ⊹

Yang satu ini membuat Jongseong hampir lepas kendali. Cantik adalah kesan pertama yang Jongseong dapat. Rambutnya sehitam jelaga, bergelombang dan tidak tertata. Terlihat dicuci dengan asal. Matanya cokelat keemasan, bening sampai Jongseong bisa melihat bayangan wajahnya di sana. Kulitnya putih pucat, merah di pipinya membuat Jongseong gemas. Bibirnya merah seperti delima, sangat menggoda Jongseong untuk menciumnya. Tubuhnya mungil, Jongseong takut dengan satu hentakan dia akan meremukannya. Sungguh indah. Dia sempurna. Jongseong hampir menyerangnya jika dia tidak menahan diri. Terlebih saat dia menatap matanya.

"Duduk di sana." Seorang beta berbadan besar mendorong tubuh kecil itu untuk duduk di hadapan Jongseong. Batin Jongseong mengaum, sedikit marah karena seseorang menyentuh miliknya tapi dia tetap tenang, tanpa memberikan mereka ekspresi apa pun. Layaknya seorang alpha yang berwibawa dan penuh kuasa.

"Bagaimana dengan yang ini, Yang Mulia?" Si beta bertanya. Jongseong belum pernah merasa begitu ingin menjawab ya dengan lantang seperti saat ini. Si cantik ini begitu memikat.

"Dari mana kau dapat dia?" Jongseong berhasil membuat suaranya terkesan tidak peduli dan sepertinya dia berhasil, karena anak itu merinding. Dia bergedik, terlihat ketakutan.

"Dia dan ibunya datang dengan sukarela, Yang Mulia." Si beta menjawab dengan sebuah senyum mengejek.

Jongseong terkesan. Sungguh. Dia tahu banyak orang yang menyerahkan anaknya padanya di saat seperti ini, bahkan jauh sebelum waktunya dimulai, tapi yang ini begitu cantik. Rasanya Jongseong tidak akan melepasnya untuk apa pun. Bahkan dia rela membunuh untuk si cantik ini.

"Apa yang mereka Parkta?" Jongseong mengernyit karena dia bingung, murni binggung.

"Tidak ada, Yang Mulia. Ibunya bilang keluarga Park sudah memimpin klan dengan baik." Orang itu menjawab lagi, kali ini wajahnya terlihat bingung.

Jongseong menatap anak itu dengan teliti, mungkinkah karena anak ini cacat? Atau ada yang lain? Alasan sesederhana itu terdengar tidak masuk akal baginya.

"Apa dia bisa bicara?" Jongseong bertanya.

"Katakan sesuatu." Si beta sedikit mendorong tubuh anak itu ke depan, membuatnya tersentak kaget.

"Se—selamat siang." Satu sapaan terlontar dari bibirnya.

Tidak bisu. Lalu, apa tujuannya ?

Suaranya indah. Jongseong hampir memejamkan matanya saat mendengarnya. Tentu saja yang seperti ini tidak akan dia lewati. Dengan satu gerak tangan, Jongseong mengusir orang itu keluar dari kamarnya.

Anak itu tetap duduk diam dan menunduk di kursi. Patuh. Jongseong suka yang patuh dan penurut. Jongseong menyeringai. Dia suka yang ini. Sangat suka.

"Kau boleh pergi." Jongseong berkata sambil terus menatap sosok cantik di depannya.

Lalu, saat dia mendengar bunyi pintu ditutup, dia mendekat. Dia menarik pinggang anak itu dan mencium lembut pelipisnya, menikmati harumnya dari dekat. Jongseong hampir mendesah. Dia sangat suka yang ini.

Bounded by the Sapphire [JAYWON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang