3

609 20 2
                                    

Karina terlihat menggeliat di atas kasur. Dua benda sialan itu terus bergetar di bawah sana, menghasilkan sebuah kenikmatan bagi dirinya.

Namun, Karina merasa lelah menerima terus-terusan getaran itu. Ditambah, dia tak tahu sudah berapa kali dia orgasme. Ke mana Giselle? Apakah dia sengaja lagi meninggalkan di waktu yang lama?

Rasanya nikmat, tapi lelah. Kalian tentu paham rasanya bukan?

Rasanya, stok oksigennya sudah semakin menipis karena banyaknya kain menutupi jalur pernapasannya. Bayangkan saja tersiksa karena vibrator ditambah jalur pernapasannya tersumbat. Jika tidak terbiasa, bisa mati di tempat.

"Halo, Sayang. Ututu, basah banget, ya."

Karina dapat bernapas lega saat suara Giselle menyapanya. Dia pun memberi tanggapan dengan mengerang, minta untuk dilepaskan.

Seakan tahu kodenya, Giselle tertawa pelan. "Belum waktunya ya, Karina. Ini bahkan belum dua jam lo tersiksa."

Karina menggeleng lemah, seiring itu dia terus mengerang nikmat karena orgasme lagi.

"Tuh, tubuh lo menolak untuk dilepas, Karina. Terima saja."

Karina menggeleng lagi. Mencoba untuk mencuri hati Giselle agar melepaskannya. Minimal, mematikan dia vibrator itu.

Giselle tak mematikan vibratornya, melainkan melepaskan kain satu-persatu di wajahnya hingga menyisakan penutup mata dan mulut. Sialnya, dia menambah kecepatan vibrator itu menjadi tinggi. Membuat Karina menggelinjang hebat di atas kasur.

Giselle pun duduk di tengah kasur bersandarkan kepala kasur. Dia meraih tubuh Karina dan menghadapkan ke depan. Sehingga posisinya, Karina membelakanginya. Lalu, dengan bantuan kedua kakinya, dia menahan kaki Karina yang terus bergerak. Dia juga menahan tubuh Karina dengan satu tangannya, sementara tangan lain membekap mulut dan hidungnya.

Dalam dekapan Giselle, Karina terus memberontak. Namun, Giselle tak tahu rasa kasihan. Dia terus menahan tubuh Karina hingga gadis itu mencapai puncak kenikmatannya lagi.

Barulah detik itu, Giselle mematikan vibratornya dan melepaskan bekapannya. Karina langsung jatuh dalam dekapan Giselle.

Giselle merapikan rambut Karina dengan tangannya. Sementara tangan lain menahan tubuh Karina. "Capek?"

Karina mengangguk lemah. Dapat dia rasakan Giselle melepaskan penutup mulut dan matanya.

"Mau minum obat tidur atau gue bius?" tanya Giselle sambil menghadapkan wajah Karina kepadanya.

"Hah?"

"Gue nggak suka ulang pertanyaan dua kali, Karina," jawab Giselle dengan tegas.

"T-terserah lo, Gi."

"Ada pilihannya di situ?" Air muka Giselle datar, membuat Karina sedikit takut. "Gue hitung sampai tiga. Kalau lo belum jawab juga, gue hukum lo semalaman main sama vibrator level max. Satu."

"G-gue ... "

"Dua."

"Bius! Bius aja."

Giselle berhenti menghitung. Dia melihat Karina menunduk takut. Jarinya pun bergerak mengangkat wajah Karina agar menatapnya kembali. "Lain kali, kalau gue kasih opsi, jawab dengan pilih opsi dari gue. Jangan bikin gue mengulang pertanyaan kembali. Paham, Karina?"

"P-paham, Gi."

Giselle tersenyum. "Good girl." Gadis itu kemudian beranjak dari kasur dan mengambil botol bius yang dia lumurkan ke saputangan.

Sebelum Karina dibius, Giselle mengubah posisi ikatan Karina. Dia mengikat Karina agak tepi kasur, karena dirinya juga akan tidur di samping Karina. Tangan Karina diikat menyilang ke atas menyatu dengan kepala kasur. Lalu, kakinya diikat menyatu beserta lututnya. Mata dan mulut Karina ditutup seperti tadi.

"Lo pilih bius karena mau tahu sensasi rasanya diculik, ya?"

Karina mengangguk.

Giselle terkekeh pelan. "Siap-siap, ya, Rin."

Tangannya langsung membekap wajah Karina dengan kuat yang membuat Karina memberontak.

"Ssssttt, ayo terus berontak. Jadikan diri lo sebagai korban dan gue sebagai penculiknya. Rasakan sensasinya, hirup aromanya, Karina."

Perlahan, gerakan Karina mulai melemah. Hingga akhirnya, kesadaran Karina menghilang.

Giselle pun tersenyum puas menatap Karina yang terbaring lemah setelah berada di bawah kendalinya. Dia akan terus menyusun rencana untuk membuat Karina tak berdaya.

Giselle pun merebahkan diri di samping Karina. Dia juga menyelimuti Karina agar tak kedinginan.

*****

Pada pagi harinya, Giselle bangun setelah Karina bergerak membangunkannya.

Giselle menguap kemudian melirik jam di dinding. Masih pukul setengah enam pagi.

Dia menoleh ke arah Karina yang melenguh karena ikatan itu. Giselle pun membuka penutup mata dan mulut Karina. "Pagi, Karina," sapa Giselle.

"Pagi, Giselle."

"How's feel?"

"Agak pusing dikit. Kayaknya efek bius tadi malam, deh."

Giselle mulai melepaskan semua ikatan di tubuh Karina. Gadis itu bernapas lega.

"Lo mandi, ya. Gue mau mandi di kamar tamu," ucap Giselle.

"Urusan tinggal bareng, gimana, Gi? Dibolehin?" tanya Karina sembari berdiri di samping Giselle yang tengah mengambil pakaian dalam untuk Karina.

"Dibolehin, Rin. Lo sambil cari di sosmed atau internet rumah kontrakan, ya. Atau kalau mau aman, nyewa apart sekalian."

"Apart aja deh. Nanti gue cari yang dekat sekolah."

Giselle pun memberikan pakaian dalam beserta seragam baru untuk Karina. Gadis itu pun menerimanya. "Sorry, ya. Nanti gue cuci."

"Santai, elah! Kan bayarannya lo masakin gue."

Karina tersenyum lalu mengangguk. "Mandi duluan, ya!"

*****

Setelah mandi, Karina segera memasak sarapan untuk mereka berdua. Tak lama kemudian, datanglah Giselle sambil memainkan ponselnya.

"Rin, guru-guru hari ini rapat. Hari ini pulang jam 10."

"Loh, kata siapa?"

"Nih, di grup kelas Ibu Wati ngasih pengumuman."

"Ih, asik!"

"Gue sambil cari apartemen dekat sekolah, ya."

Karina hanya mengangguk sambil memasak nasi goreng untuk sarapan mereka.

Dibalik sikap memasaknya, sebenarnya dia sedang tersenyum-senyum memikirkan scene mereka tadi malam. Rasanya menyenangkan.

Kemudian, Karina memfokuskan kembali dirinya untuk memasak.

Jika dipikir, ini pertama kali dalam hidupnya dia merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sepertinya, Karina akan betah bersama Giselle.

*****

Note :

Yang di cover, itu hanya sebagai visualisasi saja. Harap jangan membawa cerita fiksi ini ke ranah pribadi idol!

Btw, yuk bantuin Giselle mau scene apa lagi bareng Karina 👉🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bound With Her | Bondage StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang