4)

101 19 0
                                    

Haechan dan Luna duduk di taman dekat rumahnya, dengan gemas Haechan selalu menimang kucing itu dengan begitu sayang.

Haechan sekarang kemana-mana sudah ada yang mengikuti dibelakangnya. Bahkan ke kantor milik sang ayah saja Luna mengekor.

Benar-benar anak Haechan, dan tentu saja Luna tidak pernah merepotkan bahkan membuat Haechan jengkel. Ini yang Haechan suka dari Luna.

"Sayang" panggil Jeni ketika melihat sang anak tengah tertawa dengan kucing kesayangannya.

"Ibu, sini sini" panggilnya dengan begitu gemas.

Jeni memeluk erat tubuh sang anak semata wayangnya. Hati yang gembira selalu Jeni rasakan kala melihat tawa dan senyum kebahagiaan sang anak.

"Adek udah persiapin semua kebutuhan buat ospek belum?"

Haechan menggeleng, ospek sebentar lagi 2 hari lagi tapi bisa-bisanya Haechan masih asik bermain dan tidak mempersiapkan kebutuhannya.

Jeni hanya bisa menggeleng, kebiasaan sang anak ini sangat menggemaskan. "yaudah ayo pergi sama ibu, beli semua kebutuhannya"

Haechan mengangguk dan mereka pulang kerumah. Haechan memang sudah ada niat membeli bersama teman barunya yang dia dapatkan dari grup.

Tapi yang namanya Haechan kalau belum diingatkan ya mana ingat. Walau anak ini terbilang cerdas dan genius tapi siapa sangka jika sifat pelupanya bisa semenggemaskan ini.


Semua persiapan sudah selesai Jaemin sekarang duduk seorang diri. Melihat ke sekeliling dia menatap seorang anak perempuan yang tengah berjualan.

"adek sini" panggil Jaemin.

Anak kecil itu datang dan berdiri tepat di depan Jaemin. "Iya kaka, mau beli?"

Jaemin mengeluarkan uang dan tersenyum "ini jualannya kaka beli ya, uangnya ini buat kamu. Beli makanan yang enak dan sepuas kamu ya"

Anak kecil itu membungkuk dan terus mengucapkan terimakasih. Iya anak kecil itu jualan gulali keliling. Jaemin teringat Haechan seketika.

"Tumben si bayi belum ngabarin" Jaemin terus menatap ke arah handphonenya.

Tidak berselang lama dia tersenyum, senyum yang begitu mengembang, benarkah ini Jaemin?

"Lucunyaa bayiii" iya Jaemin melihat sebuah postingan milik Jenikala dimana Haechan tengah antusias memilih baju untuk Luna.

Sebentar bukannya Jeni bersama Haechan membeli perlengkapan ospek ya? kok jadi beli baju buat si kucing itu.

"Kakaaaaaaaa aku ada baju buat Luna, lucu"

"iya boleh beli tapi  jangan banyak ya"

"Emm kenapa tidak boleh kaka?? ini lucu sekali"

"Beli banyaknya sama kaka aja ok?"

"OOHHHH BAIKLAH, aku beli 4 dulu ya sisanya sama kaka!!"

"Iya boleh"

Jaemin tersenyum, benar-benar menggemaskan sekali manusia ini. Sudah dipastikan bahwa Jaemin akan menjadi bucin mampus. Tebakan teman tongkrongannya tidak pernah salah.

"Ayah, boleh Haechan pergi bersama kaka Jaemin?"

Kailandra menatap sang anak dengan ragu? pergi kemana? bukanlah Jaemin sudah berjanji akan pergi atas izinnya? tapi ini belum ada?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TIME!! (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang