𝗦𝗔𝗞𝗜𝗧 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗘𝗠𝗔𝗞𝗜𝗡 𝗠𝗘𝗡𝗬𝗜𝗞𝗦𝗔

1 1 0
                                    

𝐇𝐞𝐥𝐥𝐨 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬! 𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐮𝐥𝐚, 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢, 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠!

Hari demi hari berlalu, dan Kava semakin sering merasa sesak. Sakit di dadanya terasa semakin parah, dan setiap kali ia bernafas, rasanya ada beban besar yang menekan jantungnya. Dia tahu ini lebih dari sekadar kecapekan. Tapi siapa yang peduli? Dia tak punya uang untuk ke dokter, dan ibunya selalu menganggap semua keluhannya hanya berlebihan.

Suatu malam, rasa sakit itu mencapai puncaknya. Kava terbangun dengan napas tersengal-sengal. Tangannya gemetar saat mencoba meraih ponsel di samping tempat tidurnya, tapi tak ada yang bisa dia lakukan. Dia tahu ibunya ada di kamar sebelah, tapi meminta pertolongan hanya akan membuat masalah baru.

Dia menutup matanya, mencoba meredakan rasa sakit yang berdenyut di dadanya. "Besok pasti lebih baik," pikirnya, mencoba menenangkan diri. Tapi di dalam hatinya, dia tahu, waktunya semakin menipis.

Esok paginya, Kava bangun dengan tubuh yang terasa semakin lemah. Sakit di dadanya masih ada, tapi ia paksakan diri untuk bangun dan menyelesaikan tugas-tugas rumah seperti biasa. Ibunya sudah pergi bekerja, dan Arga, seperti biasa, tidur sampai siang.

Kava menghabiskan hari itu dengan rasa sakit yang terus menghantui, tapi tidak ada yang bisa ia lakukan selain bertahan. Satu-satunya hal yang ia bisa lakukan adalah menatap buku catatannya, daftar keinginan yang mungkin tak akan pernah ia selesaikan.

𝗪𝗜𝗦𝗛𝗟𝗜𝗦𝗧 𝗞𝗔𝗩𝗔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang