Awal Mula

6 0 0
                                    

Tin....tin.....tiinnn.....jalanan pagi yang terpenuhi para pengendara yang hendak pergi ke tujuan mereka. Padatnya jalan, membuat salah satu pengendara motor beat kecil dengan menggunakan helm berwarna ungu yang tampak terburu-buru itu menyalakan klaksonnya. Setiap lampu merah berhenti pengendara itu melihat jam tangannya, betapa kagetnya saat melihat jarum jam sudah menunjukan pukul 07.58 WIB.

" ASTAGA!!!Gimana ini..... sudah mulai belum ya??DUHH... Aku harus cepat", kaget sang pengendara tersebut.

Sedangkan di lobby Kampus seorang perempuan memakai jilbab hitam, kemeja putih dan rok hitam sedang celingak celinguk mencari seseorang. Dan setelah ketemu akhirnya dia berlari menemui orang tersebut di parkiran depan.

" Omoo...omooo...omo....Kamu kok lama banget sihh!!?yok...sekarang ke ruang pertemuan udah mau dimulai ituu ASTAGAA" gerutu dari orang tersebut sambil menarik pergelangan orang yang dia tunggu itu.

" Iyaa...iyaa maaf tadi tuh... aku kesiangan dan jalanan super macett Tiara...maaf ya..emmm", kata orang tersebut.

Ya.. orang itu adalah Evania Triatmojo yang kerap dipanggil Vania, orang yang terburu-buru saat berkendara tadi dikarenan hari ini adalah hari pertama dia ospek di tempat kuliahnya. Vania memiliki sifat yang bisa menenangkan orang, dia cantik dan berkulit putih. Banyak orang yang ingin mendekatinya karena parasnya yang cantik dan mungil itu. Dan dia memiliki sahabat yang sangat dekat dengannya yang bernama Mutiara Sonya Komala.

Mutiara Sonya Komala merupakan sahabat dekat Vania yang iya kenal sejak SMA kebetulan mereka satu kampus dan satu jurusan juga. Dia kerap dipanggil Tiara, orangnya humoris, friendly dan memiliki paras cantik dan kulitnya yang sawo matang itu.

" Ayo.... Adik adik segera berkumpul di lapangan dan bikin barisan masing masing prodi!!!!!" Suara komando dari salah satu kating.

Semua mahasiswa baru mulai mengikuti arahan untuk melakukan ospek mereka, sampai tiba diwaktu sore hari setelah ospek selesai ada beberapa kumpulan mahasiswa yang berada di depan loby kampus yang sedang berdiskusi mengenai sesuatu.

" Ges..... gimana untuk ospek hari akhir kita harus bikin penampilan nih per prodi!!!" kata mahasiswa 1.

" Bagaimana kalau kita bikin sebuah persembahan nyanyi dan tarian gitu kita modifikasi?gimana menurut kalian" Jawab Tiara sambil berdiskusi dengan beberapa mahasiswa lain.

" Bagus tuh... tapi siapa yang mau nyanyi jujurly aku tidak bisa nyanyi!" selang mahasiswa 2

" ihh... iya bener tuhh!!" jawab beberapa mahasiswa lainnya serentak.

"Tenang... tenang Vania bisa nyanyi dan nari kok nanti biar aku sama vania yang nyanyi gimana?" jawab Tiara

"HAH!! Aku... nggak ahh maluu kokk aku sii!?" Tolak Vania sambil menggeleng gelengkan kepala.

" Ih.. udah nggak papa Vania suara kamu kan bener bagus, nggak papa yaa nanti konsepnya aku yang bikin deh sama yang lain ya... please" Timpa mahasiswa 1.

"Ih....tapi kan malu!!!" sahut Vania sambil tersipu malu. Dan keputusan sudah bulat untuk hari akhir ospek nanti penampilannya adalah unjuk bakat nyanyi Vania dan Tiara.

Langit yang mulai gelap, lampu jalanan yang mulai menyala pemandangan itu dinikmati dengan santai oleh Vania ketika ia perjalanan pulang kerumahnya. Vania pisah dengan Tiara karena kostnya jauh dari rumah Vania.

Brakkk........Tabrak lari terjadi didepan mata Vania saat dia berhenti di lampu merah. Dia melihat seorang pemuda menggunakan motor vario hitam dan helm putih terguling kesamping karena tersenggol oleh mobil yang lewat dengan cepat. Namun mobil itu bukannya berhenti tapi kabur dan semua orang tak terkecuali Vania menolong pemuda tersebut.

Saat melihat wajah pemuda itu, Vania sedikit terkejut ternyata itu salah satu kating dia yang menjadi wakil ketua Himpunan mahasiswa jurusannya. Dia langsung membantunya berdiri dan memberikan air putih yang dia dapat waktu kegiatan ospek tadi.

"LOH!!!Mbaknya pacarnya yaa.... Ini mbak tolong pacarnya di kasih obat itu luka ditangan sama kakinya", ucap seorang ibu-ibu yang berada di samping vania yang menyodorkan kapas, betadin dan handsaplas.

"Ehhh.....bukan bu saya bukan pacarnya, mas nya ini kakak tingkat saya di kampus bu mangkanya saya kenal!" Tolak Vania dengan menggelengkan kepala.

"Oh..kirain pacarnya mba maaf ya... ini mbaknya tolong bantuin kasih betadin nii", timpa sang ibu-ibu tadi. Vania hanya tersenyum linglung dan menuruti perkataan ibu-ibu tersebut.

Sedangkan orang yang dia tolong tadi hanya diam saja dan sedikit merintih karena mungkin juga kesakitan. Vania mulai mengobati luka kakak tingkatnya itu.

"Maaf ya kak, nanti kalau perih di tahan dulu", ucap Vania yang mulai mengobati lukanya.

Pemuda yang saat ini sedang di obati oleh Vania itu bernama Kevin Dwingga Anantha yang merupakan kakak tingkat Vania dari semester 3. Kevin dikenal orang karena kepintaranyaa yang selalu mengikuti perlombaan bahkan sering di ajak para dosen mengikuti kunjungan-kunjungan. Di lain itu dia juga termasuk dalam geng 3 cowo tampan di kampusnya, tak sedikit orang yang suka dengannya.

Dikarenakan Vania jam 18.30 harus bekerja, dia langsung buru-buru pamit kepada Kevin dan langsung pergi. Kevin yang hendak berterima kasih pun belum sempat karena Vania keburu pergi.

Kating adalah istilah atau singkatan dari kata kakak tingkat di lingkungan kampus.






























#HALLO GUYSS AKU TERBIT CERITA BARU YAKK SEMOGA KALIAN SUKAAAAAAAAA#


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dari Kating Menjadi EverythinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang