Bagaimana bisa?
Sepasang suami istri merahasiakan identitas pekerjaannya selama 7 tahun bersama.
Menjadi pembunuh bayaran dan juga agen snipper khusus yang bekerja pada Cosa Nostra di negara mereka.
Bekerja dalam lingkup yang sama namun tak saling...
⚠️DISCLAIMER ⚠️ Area 21+ Dark romance, Adult romance, Action, Crime. Semua tempat, kejadian, latar, visual yang di gunakan dalam cerita ini hanya karangan penulis semata.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tujuh belas hari telah berlalu, namun keberadaan Vero belum juga di temukan oleh Jeromy, maupun rekan-rekan nya. Bak hilang di telan bumi, Vero sama sekali tidak bisa di lacak.
"Bagaimana pak? Atasan bilang jika sampai besok pagi kita tidak menemukan Vero Kim, mak-,"
Kalimat itu menggantung kala Jeromy menatap tajam pada rekan nya itu.
"Akan ku robek mulutmu jika sekali lagi, kau membahas tentang kepulangan tanpa hasil." Ia menunjuk tepat pada bagian wajah rekan nya.
Jeromy beranjak, ia hendak memasuki kamar hotel. Tapi. Sebelum nya, Jeromy kembali memutar badan menghadap rekan tersebut seraya berkata. "Matikan semua akses yang bisa di jangkau oleh mereka," ucap nya serius.
Tak ada bantahan, pria itu langsung mengangguk paham.
Melangkah memasuki pintu lift yang sudah terbuka, Jeromy merogoh saku jaket, mengeluarkan ponsel yang terus bergetar.
Untuk beberapa saat ia hanya memandangi layar ponsel nya tanpa berniat menjawab panggilan telpon tersebut.
Nama komandan kepolisian Korea Selatan, yang ada di depan layar ponsel Jeromy. Ia sudah tau apa yang akan pria itu katakan.
Perihal kepulangan mereka seperti yang di sampaikan oleh rekan Jeromy tadi.
Menarik dalam udara yang ia hirup dan menghembuskan secara kasar. Jeromy keluar dari pintu lift setelah sampai di lantai kamarnya. Tapi baru saja ia melangkah keluar dari pintu lift, ponsel nya kembali berdering.
"Berisik kali bedebah in-," Niat hati ingin memaki, nyatanya penelpon kali ini bukanlah orang yang sama.
Min Yugi adalah orang yang menghubungi Jeromy saat ini. Jempol nya reflek menekan tombol jawab dan... "Kenap-,"
Lepaskan aku sialan.
Kau salah menangkap orang.
Awalnya Jeromy masih diam seraya mencerna apa yang terjadi di balik panggilan telpon tersebut. Satu hingga detik ke sepuluh, ia baru tersadar dan mengingat suara siapakah itu!
"Apa yang kau lakukan sialan?" teriak Jeromy panik.
Bukan jawaban yang Jeromy terima, melainkan suara tawa Yugi yang menggema di telinganya. "Yaaaaah.. Jeromy Park! Kau belum juga menemukan di mana keberadaan Vero Kim, bukan!" tanya Yugi.