-Chapter 01-

6 1 2
                                    

-Dunia Baru?-

Citt...Ciiitt..

Nyanyian seekor burung peliharaan milik tetangga di pagi hari yang indah. Hari yang cerah, untuk berangkat ke sekolah.

"Ah, senin." Kataku dengan suara lesu.

Ku pandangi langit biru atas kepalaku. Sambil menunggu seseorang datang dengan kendaraan Legend nya.

Jam 6:22, hari senin yang indah, tapi teman Ku ini malah datang terlambat. Dengan kesabaran seluas samudera, akupun bersabar dengan sepenuh jiwa dan raga.

"Bang, sorry te-"

Ku tutup mulutnya dengan satu cubitan manja di bibirnya. Dengan senyum penuh kesabaran, akupun berkata padanya, "Jalan aja ya bangs*at."

Ya, kami pun sempat bersitegang sampai akhirnya dia memberiku sebuah saran.

"Kita bolos aja."

"Boleh." Kataku, dengan senyum terbaikku.

Awalnya aku berpikir, bolos adalah pilihan yang tepat untuk saat ini. Karena secepat apapun Sepeda Motor kawan ku ini melaju, hasilnya tetap akan sama.

Tetapi sepertinya, keberuntungan tak beprihak pada kepada kami berdua. Karena ketika kami hendak pergi ke tempat biasa kami bersantai. Dengan wajah bingung teman-teman satu tongkrongan kami bertanya dengan nada meledek.

"Lu sekolah? Kan libur jir."

Ha..Ha..Ha.. Aku lupa. Begitupun dengan temanku.

~

Seharusnya semuanya Normal, sampai sekolah mengadakan acara Camping untuk satu angkatan kelas sambil merayakan kenaikan kelas.

Ah, ya ini ide dari ketua osis. Kebetulan anak-anak lain sangat setuju serta antusias dengan ide si ketua OSIS ini. Termasuk, aku.

Ada yang ikut, ada juga yang tidak.

Tergantung orangnya.

"Pst! Psst!"

Dari balik celah jendela Tenda. Aku mengintip dengan hati-hati. Takut salah tenda.

Tapi untungnya, sosok yang aku cari memang ada didalam tenda itu.

Sedang asyik melipat celana dalam seperti orang sibuk.

"Psst! Psst!"

Ketika teman ku itu berbalik, dia langsung meloncat dari tempatnya. Ia pun dengan ekspresi kesalnya, mengelus dada sambil memaki dengan suara pelan.

"Janc*k!"

"Anter berak yu." Kataku dengan suara berbisik.

Malam ini, kebetulan adalah Malam Jum'at. Aku tidak takut, toh sudah ada Wc yang disediakan. Tapi, hanya berjaga-jaga saja.

"Kan rame nyet, kenapa ngajak gue."

"Ayolah bang, bentar lagi api unggun. Anter gue berak sebentar."

"Bilang aja lu gamau telat sendirian kan, nyet? Telat ngajak-ngajak lu."

"Hehe."

Memang.. Hehe.

Malam ini sangat ramai. Kasihan, temanku jadi harus menyerahkan waktu berharga nya untuk menemaniku Buang Air Besar. Tapi, itulah gunanya teman kan.

"Lu, tunggu diluar ya."

"Iya, cepet dah. Siram ya."

"Yeu."

Semuanya masih sangat normal, sampai acara Api Unggun. Meski terlambat setidaknya kami masih sempat untuk bersantai menikmati indahnya malam ini dengan api unggun yang menerangi malam ditemani oleh nyanyian api unggun yang serentak kami nyanyikan.

~World Wind~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang