"Dad bangun! Udah pagii, nanti daddy terlambat kerjanya"
"ughh... morning sayang.. hoam~"
"Daddy cepet mandi, biar Liam yang menyiapkan pakaian untuk daddy"
Jeffry mengecup pipi sang istri sekilas lalu pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
15 menit kemudian Jeffry sudah menye selsaikan acara mandi nya, ia keluar dengan hanya menggunakan handuk yang melingkari pinggang miliknya.
Jeffry berjalan ke arah kasur, disana sudah tergeletak beberapa baju dan celana setelan kantor, namun yang membuatnya bingung, mengapa ada vibrator di atas tumpukan baju nya itu.
Pada saat itu juga Liam memasuki kamar dan tersenyum melihat Jeffry yang kebingungan.
"Sayang ini vibrator kamu? Kenapa ada disini" Ucap Jeffry sambil menyodorkan vibrator berwarna pink itu kepada Liam.
"Bukan dad, itu kemarin Liam beliin buat daddy.. hehe"
"hm? Ini buat daddy? Tapi daddy ngga pake benda semacam ini sayang"
"Nah kan Liam udah beliin itu buat daddy, jadi mulai sekarang dan seterusnya, setiap daddy berangkat kerja harus memakai vibrator yang Liam belikan itu"
"Enggak sayang, daddy engga mau, itu sangat beresiko, jika dirumah daddy mungkin bisa memakainya, tapi tidak untuk di kantor"
"padahal Liam membelikan vibrator itu dengan susah payah kemarin untuk dipakai daddy pergi ke kantor, tapi daddy nya gamau.. yaudah deh"
Dengan kondisi mata yang hampir mengeluarkan air mata, Liam dengan perlahan menutup pintu hendak keluar dari kamar, namun sebelum pintu tertutup sempurna, jeffry lebih dulu menahan pintu tersebut dan membawa Liam ke gendongan hangatnya.
Jeffry membawa Liam ke arah kasur dan menaruh Liam di pangkuannya, sambil terus memeluk erat dan mengucapkan kata maaf berkali kali.
"Maaf sayang maaf, daddy yang salah hm.. maafin daddy... jangan menangis ya... daddy minta maaf"
"da-daddy jahat hiks.. "
"yaampun sayang jangan menangis... Nanti baby juga sedih... maaf... maafin daddy please.."
Jeffry mengambil vibrator yang masih tergeletak di kasur dan berkata;
"maaf sayang... Iya daddy mau pake benda ini ke kantor... tapi maafin daddy.. Oke"
"Ini.. bantu daddy memasangnya pada lubang daddy... "
Jeffry memberikan vibrator itu kepada Liam, dan ia mulai melepas handuk yang terpasang di badan nya, dengan segera ia menungging di hadapan Liam, membuka belahan pantatnya sendiri dan terlihat lubang milik Jeffry yang masih memerah akibat kejadian dua hri yang lalu.
"ayoo masukkan ke dalam sayang.. pelan pelan hm biar ngga sakit"
Jeffry dengan sengaja mengedut kedutkan lubangnya di hadapan Liam, untuk menggoda Liam agar cepat cepat memasukkan vibrator itu kedalam lubang miliknya.
Jeffry mengigit bibir bawahnya saat merasakan benda asing yang bergetar memasuki Liang kenikmatan nya.
Saat sekiranya sudah pas, Jeffry membenarkan posisinya kembali menjadi duduk, sialnya saat ia duduk, vibrator yang bersarang di lubang nya tertanam lebih dalam hingga beberapa kali menyentuh titik enak didalam tubuhnya.
"ahh ouhh... enakh" Batin jeffry
Jeffry mengabaikan segala kenikmatan pada lubangnya saat melihat liam kembali menundukkan kepalanya.
"Liam masih ngambek dad!!"
"Ngambek kenapa lagi hem... kan daddy udah mau pakai vibratornya"
"Gatau pokoknya Liam badmood, pokoknya hari ini daddy gaboleh berangkat kerja pakai mobil!, daddy berangkatnya pake buss umum aja!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIARY
FantasyKisah Jeffry seorang mafia kelas atas yang terpaksa menuruti segala keinginan istri tercinta nya yang sedang hamil.. Berawal dari dipaksa menjadi bottom, awalnya memang terpaksa, tetapi lama kelamaan ketagihan juga...