01

5 0 0
                                    

.
.
.
.

Hari ini adalah hari sabtu, seorang wanita cantik tengah sibuk membuat cookies pesanan, padahal ia berniat untuk tutup hari ini, namun semalam tiba-tiba saja ada yang menelfonnya dan memesan cookies untuk hari ini, jadi mau tak mau ia harus membuatnya

Tanggannya sangat lihai memasukan sebuah bahan dalam satu wadah, lalu mengaduknya dengan rata, juga cara dia membentuk sangat lincah

"Haaa~, selesai juga" ucap Gendhis dengan tangan yang mengangkat loyang untuk dimasukan kedalam oven

"Laper deh, masak kali ya? Tapi cape, pesen ajalah" tanggannya mulai merogoh sakunya untuk mengambil benda pipih lalu membuka suatu aplikasi

Setelah selesai ia menaruh kembali handphonenya di atas meja makan, lalu ia pergi ke wastafel untuk membersihkan peralatan yang telah ia gunakan

"Permisiii, pudpudfood~" Gendhis yang mendengar itu langsung bergegas menuju teras rumahnya untuk mengambil makanan

"Atas nama mba Gendhis? Ini gepreknya mba" ucap orang itu sembil memberikan keresek yang berisi ayam geprek pesanan Gendhis

"Oh iya, makasih ya bang"
"Yo sama-sama"

Setelahnya Gendhis masuk ke dalam dengan perasaan yang senang, karena akhirnya ia menikmati ayam geprek yang telah di nanti-nanti

Namun senyumannya memudar saat mendengar telfonnya berdering, apakah semua orang tidak bisa membiarkannya makam dengan tenang? Ayolah Gendhis hanya ingin makan. Akhirnya ia pun mengangkat telfon itu

"Yaa~"

"Dek, kamu pasti ga tau ya"

"Apasih? Adek mau makan, ganggu aja"

"Yaudah makan aja, aa mah cuma mau ngasih tau aja"

"Ngasih tau apa gece, tudep sih tudep"

"Kak juna pulang loohh"

"Hah? Seriusan? Oke nanti adek juga pulang, sekalian mau nganterin pesenan, oke makasih aa ku sayang, dadah jamet"

Tut~

Sambungan telfon pun di putuskan oleh Gendhis, sekarang dia sangat amat bahagia setelah mengetahui bahwa kakak tercintanya pulang

Gendhis langsung menghabiskan makanannya, tepat sekali cookiesnya matang dengan sempurna, ia pun segera memasukkan cookies itu kedalam plastik lalu cookies cookies itu akan masuk kedalam kardus

Selesai dengan kegiatannya, Gendhis segera masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya, juga make-up supaya terlihat cantik saat bertemu dengan kakak tercintanya, tidak lupa juga parfum yang beraroma sweet dan segar, wanginya persis seperti wangi rumahnya

Jangan heran mengapa Gendhis melakukan ini semua, karena sejak kecil dia memang bucin dengan kakaknya ini, juga pernah ada yang mengolok-olok dia saat pergi bersama kakaknya

Bukan kekerasan, tapi ucapan yang cukup menyentuh hatinya dan membuatnya berubah, jadi setiap bertemu dengan kakaknya ia akan berdandan dengan cantik, meskipun kakaknya itu selalu bilang

"Ga make-up juga kamu mah udah cantik dek"

Selesai berdandan ia langsung mengambil kunci motornya, dan juga tidak lupa mengunci semua pintu

_⁠_⁠_⁠_cookies cinta_⁠_⁠_⁠_⁠_✿

Sesampainya dia rumah orang tuanya ia langsung berlari, dan saat ia membuka pintu Gendhis melihat kakaknya yang sedang duduk bersama ibunya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cookies cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang