Selamat membaca semua...
Jangan lupa Vote & Coment disetiap paragraf yaa!!"Marva bangun, nanti kamu terlambat" ucap seorang wanita yang mengenakan pakaian yang tanpa melihat harganya pun semua orang akan tau bahwa pakaian itu memiliki harga yang fantastis.
Sedangkan yang dipanggil malah terlihat semakin menenggelamkan tubuhnya dalam tumpukan selimut tebalnya.
"5 menit lagi Ma" rancaunya.
Wanita yang tak lain adalah Ibu Marva mulai menghela nafas jengah, "Dari tadi 5 menit lagi, 5 menit lagi, 5 menit terus. Tapi kamu tetep gak bangun-bangun" ucapnya kesal, kini kedua tangannya sudah berada dipinggang sambil matanya memeloti sang anak yang terlihat tak perduli.
"Ngantuk Ma" rengek sang anak.
"Marva Janardana Regananta! Bangun sebelum Mama siram kamu pakai air ya! Mama gak mau tau kamu masih ngantuk atau gak, karena ini pure kesalahan kamu! Mama udah peringati berkali-kali jangan begadang ter-"
"Oke oke Ma, Marva udah bangun jadi Mama gak perlu marah-marah lagi ya" ucap Marva dengan tidak sopannya memotong ucapan Ibunya.
Sang wanita Regananta kembali menghela nafas jengah "Awas kalau kamu tidur lagi!" ucapnya sebelum melangkah pergi meninggalkan kamar putra bungsunya.
Marva menghela nafas berat, kemudian dengan langkah gontai pemuda itu melangkah menuju toilet yang terdapat dikamarnya.
Pagi ku cerah ku
Mata hari bersinarKu gendong tas hitam ku dipundak...
Selamat pagi semua
Ku tak menantikan dirimu
Di depan markas kuMarka terhenti tepat didepan pintu toilet saat tak bisa menemukan sambungan lagu yang barusan dia nyanyikan dengan plesetan buatannya.
"Apalagi ya sambungannya? Bentar-bentar kok gue jadi bego gini sih? Fiks, kebanyakan main sama Harsa dan Kala nih. Emang harusnya gue tuh bergaulnya sama Pano doang, jadi gue gak beg-"
"MARVA! CEPETAN!"
"Ck, IYA MAA IYAA!!!"
°•°•°•°•○●●○•°•°•°•°
Lebih kurang 30 menit kemudian Marva terpantau sudah mulai menuruni anak tangga yang langsung terhubung dengan ruang makan yang terdapat dirumahnya."Papa kapan sampe? Bukannya jadwal Papa pulang itu 2 hari lagi ya?" tanyanya heran saat melihat keberadaan sang kepala keluarga.
Sang kepala keluarga itu melirik sinis Marva "Gak seneng kamu Papa pulang cepet?"
"Ya seneng sih, apalagi kalau Papa rajin bikinin aku adik baru" ucap Marva mulai bergabung untuk melakukan sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Two Side
ChickLitManusia memang akan kembali pada penciptanya sesuai dengan perjanjian mereka pada tuhannya itu. Namun tidak ada yang mengetahui, Bagaimana? Kapan? Dengan cara apa? Mereka akan kembali. Lalu apa yang harus dilakukan oleh seorang manusia agar mendapa...