01

77 3 0
                                    




  Pagi ini sosok lelaki manis yang tengah memakai seragam abu abu putihnya kini melangkahkan kakinya menuju meja makan. Di sana terdapat Juan dan Clarissa yang tengah mengobrol santai sambil menunggu anak semata wayang mereka.

"Selamat pagi bunda, ayah" sapa kael sambil mencium pipi bunda dan ayahnya. Suatu hal yang wajib bagi keluarga Navero untuk mencium pipi keluarganya di setiap mereka hendak memulai makan atau pun berangkat-pulang dari luar.

"Sayang, anak bunda udah turun ternyata, biasanya harus dipanggil 5 kali biar cepat turun" kekeh Clarissa saat menyadari sang buah hati telah bergabung untuk sarapan pagi bersama. Karena kebiasaan Kael, dia gak akan turun kalau sang bunda belum memanggilnya sebanyak 5 kali bahkan lebih. Alasannya, karena Kael ingin di manja manja dulu sama sang bunda sebelum turun ke bawah dan menyaksikan ke dua orang tuannya yang sibuk bermesra mesraan di depan Kael.

"Udah dong Bun, kan sekarang hari pertama Kael di pindahin di sekolah baru, masa Kael belum siap siap sih" ucap Kael sambil mengerucutkan bibirnya, yang di hadiahi tawaan keras dari sang ayah.

"Masa sih anak ayah ini udah kelas 12? Kok rasanya masih seperti bayi umur 2 bulan ya" tawa Clarissa pecah saat mendengar suaminya melontarkan candaan pada sang buah hati.

"Ihhhh ayahhhhhhhh" Rajuk Kael tak terima saat ayahnya menyamakan dirinya dengan bayi yang berusia 2 bulan. Ya iyalah Kael kan udah berusia 18 tahun masa mau dia di samakan dengan bayi usia 2 bulan.

"Udah udah, ayo makan dulu ngambeknya nanti lagi" lerai sang bunda saat melihat buah hatinya merajuk.

Setelah mendengar sang bunda akhirnya keluarga Navero melaksanakan sarapan pagi dengan tenang dan tentunya hanya ada dentingan sendok yang bersahutan dalam acara sarapan pagi ini.

  Lain di kediaman Navero, lain juga di kediaman Mahendra.

Pagi ini di kediaman Mahendra sedang di sibukkan dengan kegiatan masing masing. Alasannya sih kesiangan, karena tadi malam mereka habis nobar film Bollywood sampai jam 3 pagi. Awalnya sih mereka mau nonton film aksi tapi hal itu di sangkal oleh sang mama dengan ancaman mama gak akan memasakkan untuk suami dan anaknya selama satu bulan penuh. Yang bener aja sih maaa.

"MAAA, KOK UDAH HAMPIR JAM 7 SIH" teriak Zio saat menyadari jam menunjukkan pukul 06:45 WIB.
"Tuh sepatu kemana lagi, ngapain sih pake acara ngilang segala" gerutu Zio saat tidak menemukan salah satu sepatu kesayangan nya di rak sepatunya.

"ZIO KEMARIN BERKAS PAPA KAMU KEMANAIN???" Tanya sang kepala keluarga saat menyadari bahwa berkasnya tidak berada di meja kerjanya. semalam sebelum mereka nonton, semua berkas berkas yang telah dikerjakan ia titipkan pada sang anak. Lalu sekarang entah kemana, mungkin ketinggalan di ruang keluarga, karena sehabis nonton Zio langsung menuju kamarnya tidak peduli dengan berkas yang papanya titipkan padanya. Kebiasaan banget si papa kalo habis kerjain berkas main titip titipin.

Di saat suami dan anaknya sibuk dengan kegiatannya, saat ini sang mama sedang berada di ruang keluarga sambil mendengarkan musik kesukaannya, musik Hollywood. Mama nih tipe pecinta Bollywood garis keras, no debat. Karena suami dan sang anak tengah sibuk sendiri sendiri, jadi sang mama tidak perlu repot-repot masak, toh mama bisa masak saat suami dan anaknya berangkat.







"Ayah, Kael masuk dulu ya, ayah hati hati di jalan, oh ya satu lagi, ayah jangan genit genit sama karyawan ayah kalau di kantor. Awas aja kalau Kael sampai tau kalau ayah genit, Kael bakal bawa bunda balik lagi ke malang" ancam Kael dengan mata yang memicing dan jangan lupakan wajah yang bersungut, membuat Juan bukannya takut tapi malah gemes sendiri melihat tingkah anak semata wayangnya itu.

Toxic Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang