Matahari naik ke permukaan bumi dengan malu-malu, cahayanya yang lembut menembus ke jendela kamar seorang pemuda yang masih terlelap dalam tidurnya, ia adalah Cakra, si bungsu di asrama TJC. Sebenarnya asrama TJC ini bisa di bilang rumah, karena mereka sudah membeli asrama tersebut. Jadi, tentu saja ini sudah menjadi milik mereka seutuhnya.
Lain dengan Cakra yang masih terlelap dengan tidurnya, di ruang makan terdapat dua pemuda lagi.
Satu pemuda yang sedang memasak sarapan, dan satu pemuda yang lain sedang mencuci piring."Bang, Cakra belum bangun juga, ya?." Tanya pemuda yang sedang mencuci piring, Jefry namanya.
"Hmm, belum nih, kamu pergi bangunin sana." Jawab satu pemuda yang tadi sedang memasak sarapan, dia adalah Tian.
"Siapp boss." Ucap Jefry dan segera pergi dari ruang makan menuju ke kamar Cakra.
Saat Jefry sudah berada tepat di depan pintu kamar Cakra, ia langsung membuka pintu itu dan ia melihat pemandangan Cakra yang masih tidur dengan memeluk bantal bersampul kupu-kupu.
Bukan rahasia lagi jika Cakra memang sangat menyukai hewan dengan sayap yang indah itu, bahkan Cakra pun memiliki banyak benda dengan stiker kupu-kupu, lucu memang. Jef mengakui itu."Cakra, bangun ayo, bang Tian udah siapin sarapan buat kita." Kata Jefry mencoba untuk membangunkan Cakra.
"Hmm? Sebentar bang, 5 menit lagi." Rayu Cakra setengah sadar, sungguh Cakra masih sangat mengantuk!
"Oke." Tanpa pamrih Jefry menyetujui itu, ia memang tau bahwa Cakra bergadang semalaman karena mengerjakan tugasnya. Jefry pun duduk di sofa yang berada di kamar Cakra sambil menghitung jam.
Satu detik, dua detik, hingga 5 menit pun sudah berlalu, Jefry bangun dari duduknya dan menghampiri Cakra yang masih terlelap tentu saja.
Ia pandangi wajah Cakra yang sangat tampan dengan sedikit minyak di wajahnya. Jefry bertanya-tanya bukankah mahluk di depannya ini begitu sempurna? Tangan Jefry terangkat untuk mengelus lembut kepala Cakra, sungguh ia sangat menyayangi Cakra dan sudah menganggap Cakra sebagai adiknya sendiri, meskipun ia dan Cakra hanya berbeda satu bulan."Ayo...Cakra bangun." Suara lembut itu keluar dari mulut Jefry.
"Banggg..." Rengek Cakra karna Jefry mengganggu tidurnya.
"Bangun, Cakra." Kini nada suara yang lembut tadi terganti dengan suara tegas Jefry, jika seperti ini Cakra tidak akan bangun juga.
"Ishh, iya iya ini bangun" ucap Cakra namun masih menggerutu.
"Oke, good." Setelah mengatakan itu Jefry bangun dari ranjang Cakra dan berjalan untuk keluar dari kamar ini. Namun, belum sampai di depan pintu Jefry mendengar ada suara dari ranjang Cakra, ia pun berbalik dan menemukan Cakra yang kembali tidur dengan memeluk bantal bersampul kupu-kupu nya tadi.
Oke, sekarang Jefry masih mencoba sabar menghadapi bungsu satu ini, Jefry kembali ke tempat semula dan mengucapkan kata yang membuat Cakra langsung buru-buru bangun.
"Cakrawala Adytama." Ucap Jefry dengan suara rendahnya.
Mampus! Mendengar kata itu membuat Cakra langsung buru-buru bangun dari tidurnya. Jika abangnya sudah seperti ini, tandanya dia tidak akan selamat. Kenapa begitu? Karna trio TJC jika sedang marah dengan salah satu anggota atau mereka ingin berbicara serius, mereka akan menyebutkan nama lengkap anggota tersebut dengan sura tegas dan nada rendah seperti Jef tadi.
Itu tidak main-main, jika sudah seperti itu habislah dirimu.Oke, kembali lagi pada keadaan saat ini. Cakra langsung buru-buru bangun dan pergi ke kamar mandi. Melihat itu Jef menghela nafasnya. Dia tidak bermaksud membuat adiknya itu panik, namun ya tidak ada cara lagi membuat adiknya itu bangun.
Setelah menyiapkan pakaian Cakra, Jefry pergi dari kamar Cakra dan ia berjalan ke arah ruang makan yang sudah ada Tian di sana dengan handphone nya. Ia duduk di sebelah Tian yang masih asik dengan benda pipih satu itu. Ia menyandarkan kepalanya kepada kursi dan menutup matanya.
"Bagaimana? Apakah adikmu itu bangun.?" Tanya Tian kepada Jefry yang duduk di sebelah nya.
Mendengar itu Jef membuka matanya dan mengatakan "Ya, namun Jef harus mengatakan 'itu' dulu."
"Hahaha, dia memang tidak pernah berubah" jawab Tian dengan sedikit tertawa.
"Abang benar, ia selalu adik kecilku" jawab Jef dengan tersenyum sehingga menimbulkan kecacatan pada pipinya.
Setelah lama menunggu, Cakra keluar dari kamarnya dengan keadaan yang lebih segar, ia berjalan ke arah ruang makan dan mendapati kedua kakak asramanya berada disana.
"Selamat pagiii" sapa Cakra ceria seperti biasa.
"Pagi" jawab Tian kepada Cakra.
Melihat sapaannya tidak di hiraukan oleh Jefry, Cakra melirik sedikit-sedikit ke arah Jefry, dia berpikir apakah Jefry abangnya itu marah kepadanya perihal tadi?
Jefry yang menyadari lirikan Cakra pun mengerti. Ia langsung melihat ke arah Cakra dan mengucapkan "selamat pagi, Cakra." Ucap Jefry.
"Oke, sudah lengkap mari kita sarapan." Tian membuka suara setelah ucapan Jefry tadi.
Trio TJC pun sarapan dengan hikmat dan sesekali bercanda tawa, sungguh pagi yang indah di asrama TJC ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
trio TJC
Short StoryTidak ada deskripsi, langsung baca saja! Dilarang plagiat! 1000000000% karangan author sendiri. Vote n komen janlup.