Flashback....Jadi waktu itu saat aku akan berangkat ke kota sebenar nya aku tidak memiliki uang hanya beberapa potong baju saja yang ada di tas ku, adapun uang yang ku bawa hanya senilai lima puluh ribu saja itupun aku dapat dari bos nya bapak saat aku membantu nya di ladang karena tekad ku yang sudah kuat aku tak memikirkan soal uang saat itu, aku berjalan dari kampung ku sampai jalan besar dan mencari cari tumpangan dan sampai saat malam hari ada sebuah pick up yang mau menampung aku pun senang dapat tumpangan tapi ternyata pick up itu tidak sampai ke kota dia hanya berhenti di tengah perjalanan ku dan mau tak mau aku pun harus turun dan mencari tumpangan baru, hari sudah sangat gelap karena ini hampir tengah malam tak banyak kendaraan yang lewat hanya beberapa truk tapi tak ada satu pun yang mau berhenti saat melihat ku sampai ada satu truk yang akhirnya mau berhenti saat melihat ku menyetop nya.
"mau kemana dek tanya supir truk itu.
"mau ke kota kang saya boleh numpang ya" kata ku memohon dan dia menatap ku sebentar.
"yasudah ayok naik" kata nya dan aku pun tersenyum dengan perasaan gembira aku naik ke truk nya dan duduk di sebelah nya.
"akang sendirian saja tidak ada kenek nya" tanya ku basa basi.
"kenek saya lagi sakit jadi tidak bisa ikut kata nya,
"nama kamu siapa tanya nya.
"saya dimas kang akang sendiri kata ku.
"saya wawan" jawab nya.
"kamu ke kota mau ngapain" tanya kang wawan.
"sebenarnya saya mau coba merantau kang" jawab ku dan ia mengangguk dan ku lihat kang wawan sedikit gelisah gerakan.
"akang kenapa kok gelisah gitu" tanya ku.
"ah bukan ini saya lagi sange berat mana gak punya uang buat nyewa lonte lagi" kata nya frontal kepada ku awal nya aku sedikit kaget tapi aku mencoba biasa saja.
"emang akang sering main lonte" tanya ku.
"iya itu pun kalau ada uang" jawab nya.
"akang belum menikah ya" tanya ku.
"sudah saya sudah menikah anak saya sudah dua" kata nya..
"terus kenapa masih main lonte" kata ku walau ku tau ini bukan urusan ku tapi aku penasaran.
"saya ini hiperseks bawaan nya pengen ngentot mulu dan kalau kerja gini kan saya jauh dari istri bisa berhari hari makannya kalau sange terpaksa cari lonte" kata nya dan aku hanya mengangguk paham.
"akang sudah sange sekali ya" kata ku yang melihat nya mengelus elus selangkangan nya.
"iya nih lihat saja nih kontol saya sudah keras" kata nya dan membuka pengait celana nya dengan satu tangan dan tangan satu nya memegang stir truk dan di keluarkan nya kontol nya yang sudah tegang dan terlihat besar kali ini aku benar kaget karena ini pertama kali aku melihat kontol orang di depan mata ku.
Tanpa sadar tatapan ku terus mengarah ke kontol kang wawan yang juga membuat kontol ku mulai bangun aku terkesima melihat kontol nya karena kontol ku saja tidak besar begitu apakah semua pria yang beristri punya kontol besar besar ya pikir ku.
"kenapa kamu ngeliatin kontol saya terus tegur kang wawan tiba tiba yang membuat ku tersadar.
"e e eh enggak kang maaf kata ku malu kerena tertangkap basah.
"sudah jujur saja saya lihat kok tadi kamu ngeliat nya sampe gak kedip gitu" kata nya.
"eh iya kang soal nya kontol akang gede" kata ku.
"loh emang punya mu gak gede kata nya.
"tidak kang punya saya gak segede akang mungkin hanya separuh nya" kata ku
"kalau kamu penasaran pengang saja kontol saya gak apa kok" kata nya yang membuat ku jadi panas dingin antara ingin memegang tapi malu.
"kenapa diam saja nih pegang tidak apa" sambung kang wawan dan mengambil tangan ku menaruh nya di kontol nya seketika badan ku serasa merinding saat memegang kontol hitam dan besar milik kang wawan yang terasa keras dan hangat.
"jangan cuma di pengang gitu saja coba di gerakin kata kang wawan lagi.
"maksud nya di gerakin gimana kang kata ku ya mulai gugup.
"gini coba di kocok gini" kata nya dan menuntun tangan ku untuk mengocok kontol nya, aku pun pasrah mengikuti arahan kang wawan karena jujur aku juga tergoda dengan kontol nya sampai tak sadar tangan kang wawan sudah kembali mengendalikan setir dan aku mengocok kontol nya tanpa arahan lagi.
"aahhhh. ooouuhhhh... yyyahhhh.......... hhssss.......... ahhhhh. .."desah kang wawan.
Ku kocok kontol kang wawan dengan perlahan dan lembut sembari mendengar kan desahan kang wawan yang membuat ku terangsang aku semakin panas dingin di buat nya apalagi saat kang wawan memberhentikan truk nya di tengah jalan yang sepi.
"dim saya kan sudah nolong kamu nih sekarang kamu tolong saya ya" kata kang wawan.
"mau nolong apa kang" tanya ku dengan tangan yang masih memegang kontol kang wawan.
"tolong isepin kontol saya sampai muncrat ya" kata nya dengan penuh nafsu.
"tapi kang saya belum pernah kata ku karena memang aku belum pernah melakukan itu sebelum nya.
"sudah coba saja dulu nanti saya arahin balas kang wawan, karena aku yang juga penasaran. bagaimana rasanya menyepong kontol pun mengangguk mengiyakan.
Aku pun mulai menundukkan kepala ku dan perlahan ku masukan kontol kang wawan ke mulut ku yang sedikit berbau pesing, kujilati kontol kang wawan dan mulai memaju mundur kan kepala ku
"oouhhh... yyahhh........ ddekk.. jjanggaan kkennaa.. ggiggii....... aakkhh... kata kang wawan dan aku pun mulai memahami arahan nya.
"aaahhh. yyaahhh. ggiituuu........ eennakkk. ahhhhh. .." desah nya.
Kang wawan menikmati hisapan ku pada kontol nya aku pun lama kelamaan mulai bisa menyepong kontol dengan arahan kang wawan, kang wawan menekan kepala ku agar kontol nya masuk lebih dalam lagi dan itu juga membuat tersedak seperti ingin muntah, sampai sudah hampir beberapa menit aku menghisap kontol kang wawan.
"akang masih lama bucat nya? Mulut saya sudah pegal kang" kata ku karena memang mulut ku
"iya nih kayak nya emang masih lama keluh kang wawan dan melirik kontol nya yang masih berdiri tegak dan keras..
"terus gimana kang" kata ku.
"hmm kalau kamu mau akang cepat keluar nya akang harus ngentot kamu" kata nya yang membuat ku terdiam.
Wah wah gimana nih nasib dimas selanjutnya😁
Jangan lupa vote dan komen nya ya gays
See you next part....
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup Dimas
Short StoryDisclaimer cerita berisi adegan sesama jenis bagi yang tidak berkenan tidak usah mampir