chapter 2

2 1 0
                                    

Pukul 09.32 :

Naura mulai mengerjapkan matanya karena terganggu oleh sinar matahari, ia tertegun diatas tempat tidur merasakan rasa asing di kamar ini dan tak lama Naura mulai tersadar jika dia diculik psychopath itu.

Dia mulai berjalan dengan sedikit tergesa-gesa kearah pintu keluar, mencoba membukanya namun pintu itu terkunci dari luar, astaga bagaimana dia bisa kabur jika pintunya saja terkunci pikirnya.

"cih, aku harus mencari jalan keluar dari sini atau aku akan terjebak selamanya disini tentu bersama psychopath gila itu".

Naura menyusuri pandangannya kesetiap sudut kamar namun dia tidak mendapati barang yg bisa dipakainya untuk kabur.

"bagaimana ini dia pasti sengaja menyusun kamar ini tanpa ada benda yg bisa kugunakan untuk kabur"

Naura merasa sedikit frustasi karena kamar yg ditempatinya tidak memiliki jendela sama sekali, bahkan ruangan nya kedap oleh suara.

Naura dibuat kehabisan akal oleh psychopath itu tentu saja karena ruangan yg ditempati Naura.

"serius nih gw diginiin?"
Tanya Naura penuh frustasi, hingga tak berselang lama pintu kamar berbunyi karena dibuka dan memunculkan psychopath itu didepan pintu lalu setelah dia masuk pintu kembali dikunci olehnya.

"lepaskan aku dasar gila!, aku bahkan tidak merasa ada berbuat salah olehmu tapi kenapa kau malah menculikku?!"
Nada amarah itu terdengar jelas kala Naura berbicara hal itu membuat Gio sang psychopath tertawa, hei memang dasar gila kah si Gio? Pikir Naura.

"No honey, you're not wrong, you just made me fall in love with you."

Kata Gio setelah selesai tertawa hal itu spontan membuat Naura bingung, Naura membuat Gio jatuh cinta padanya?? Bahkan naura saja tidak kenal dengan gio.

"I don't know you damn it!, let me free!, I want to go home!"

Tegas Naura yang matanya tersirat rasa kesal pada Gio, dimata Gio Naura sangat lucu saat marah seperti ini hingga dia tertawa lagi.

"hey! i'm not joking and stop laughing you jerk!"

Kesal Naura, Gio terdiam sesaat sebelum berkata

"Baiklah kau boleh pulang tetapi dengan 1 syarat!"

Naura ingin sekali pulang dan malah menganggukkan kepalanya dengan lantang dan mulai bertanya

"Apa syaratnya??"

Gio yang mulai mengeluarkan smriknya membuat Naura mulai cemas jika syaratnya malah membuatnya dalam bahaya, meneguk ludahnya sesaat sebelum dia mulai menunggu apa yg akan dikatakan Gio selanjutnya.

"cium gw dulu baru lo boleh pulang malem ini"

Kata Gio sambil terus tersenyum membayangkan jika benar Naura akan menciumnya.

"dih ogah, apa apaan syarat kaya gitu, apa gada yang lain gitu?"

Tanya Naura dengan sedikit cemas dan kesal karena merasa Gio sengaja mengambil keuntungan darinya.

"Gada, ya kalau lo mau pulang cuma itu sih syaratnya"

kata Gio dengan lantang dan lalu ia mulai berlalu kearah pintu namun langkahnya terhenti karena Naura memanggilnya.

"Tapi beneran gw bisa pulang kan?, atau lo sengaja dan terus pura² mau pulangin gw?!"

Tanya Naura dengan menundukkan kepalanya namun tanpa Naura sadari Gio lagi² mulai membuat smriknya dan mulai berpikir sesaat.

"Gw serius tapi kalau lo nya gak mau ya itu terserah lo aja sih"

Kata Gio dengan lantang, Naura pun berpikir sesaat laku mulai mendekati Gio dengan langkah pekannya lalu setelah ia sampai kedepan gio, Naura mulai berjinjit dan mulai menempelkan bibirnya sebentar lalu dia mulai berbicara

"Nah udahkan, sekarang tolong lo anterin gw pulang!"

Gio tak menduga jika Naura akan menurutinya, setelah itu Gio mulai menarik tengkuk Naura,

"Bukan ciuman seperti itu yg gw mau"

Gio mulai menyecap sekaligus melumat bibir Naura kasar, melilitkan lidah nya kedalam mulut naura

"hpmhh.. Lo gil-.. Hrmph.."

Gio memaksa Naura untuk membalas lumatannya namun Naura yg bersikeras menolak, Gio tak sabaran menunggu lalu ia dengan sengaja mulai menggigit bibir bawah Naura agar mulut Naura terbuka dan ia mulai memainkan lidah Naura hingga Naura mulai membalasnya,5 menit berlalu Naura mulai memukul dada Gio dengan mengebu-gebu memaksa Gio berhenti melakukannya.

Gio yg sadar akan itu mulai menarik tangan nya dari tengkuk Naura, saat dia lihat Naura yang ngos-ngosan karena kehabisan napas

"Damn you, you tricked me damn it!"

Kesal Naura yang mulai mengusap bibirnya kasar, merasa jijik dengan air liur Gio.

"I'm not lying, am I? It was just a kiss, don't erase the traces."

Kata Gio dengan tatapan setajam elangnya, Gio mulai akan memegang bibir Naura yg ia gigit tadi, oh tidak bibir Naura berdarah karena ulahnya, namun sebelum Gio smpai memegang bibir Naura dia dibuat tersentak kala Naura menepis tangannya kasar.
.
.
.

Thank you for reading, please wait for the next chapter.
Bantu ramein guys😽.

psychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang