Di pagi yang cerah di kerajaan Verenthia, kabar buruk mulai menyebar. Desa-desa kecil mulai mengalami kegelapan yang tak terduga. Tanaman layu, binatang menghilang, dan penduduk desa merasakan kehadiran sesuatu yang menakutkan. Dalam ketidakpastian ini, Dean, seorang pejuang tangguh, merasa panggilan untuk bergerak.
Dean berdiri di tepi bukit, memandang ke arah desa tempat dia dibesarkan. Dia mengingat momen-momen indah di masa lalu, saat Verenthia makmur dan damai. Rasa tanggung jawab membara di dalam dirinya. "Aku tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut," gumamnya, bertekad untuk mencari solusi.
Dean pergi ke istana untuk mencari Putri, teman dekatnya yang juga merupakan seorang penyihir berbakat. Di dalam istana, aroma harum bunga melati memenuhi udara, dan Putri sedang berdiri di balkon, memandang jauh ke cakrawala. Dia merasakan kehadiran Dean dan berbalik, wajahnya terlihat penuh kecemasan."Dean," sapanya. "Kau merasakan apa yang terjadi di luar sana, bukan? Sesuatu yang sangat mengerikan."
"Ya," jawab Dean. "Kita harus melakukan sesuatu. Aku sudah mendengar rumor tentang reruntuhan kota yang hilang di utara. Mungkin di sana ada jawaban untuk masalah kita."Putri mengangguk, matanya bersinar dengan harapan. "Kita perlu mengumpulkan yang lainnya.
Zibran, Zhyba, Jojo, dan Adel. Mereka harus tahu tentang ini."Mereka berdua segera mencari teman-teman mereka. Pertama, mereka menemui Zibran, sahabat setia Dean, yang sedang berlatih bela diri di pelataran istana. Zibran, dengan tubuhnya yang kekar dan wajah penuh semangat, langsung setuju untuk bergabung. "Aku akan berjuang di sampingmu, Dean. Kita akan melindungi Verenthia!"
Selanjutnya, mereka mencari Zhyba, penyihir muda yang tengah berlatih di hutan. Dengan rambut panjang berwarna perak dan mata berwarna biru cerah, Zhyba adalah sosok yang cerdas dan penuh perhatian. "Aku merasakan kekuatan gelap itu," katanya. "Aku akan membantu kalian dalam pencarian ini."
Mereka kemudian menemui Jojo, pencuri ulung, yang tengah bersiap untuk melompat dari atap sebuah bangunan. "Kalian tahu, aku bisa mendapatkan informasi yang sangat berguna," katanya sambil tersenyum nakal. "Ayo, berikan aku tantangan."
Terakhir, mereka menemukan Adel, pemanah berbakat, di padang luas. "Jika ada ancaman, aku akan siap dengan busurku," ujarnya dengan tegas. "Mari kita bawa kedamaian kembali ke Verenthia."
Dengan semua anggota berkumpul, Dean berdiri di tengah mereka, mengangkat tangan. "Kita memiliki misi yang sangat penting. Kegelapan ini tidak hanya mengancam kita, tetapi juga seluruh kerajaan. Kita akan mencari reruntuhan kota yang hilang dan mencari tahu apa yang sedang terjadi."
Putri menambahkan, "Kita harus bersatu dan saling mendukung. Kekuatan kita ada pada kebersamaan."
Dengan semangat membara, kelompok itu berangkat menuju utara, melintasi padang hijau dan hutan lebat. Dalam perjalanan, mereka saling bercerita tentang harapan dan ketakutan masing-masing. Mereka tahu, perjalanan ini akan menguji kekuatan dan persahabatan mereka.
Malam tiba saat mereka mencapai tepi hutan yang lebat. Di tengah kegelapan, suara angin berbisik membawa mereka ke arah reruntuhan yang hilang. Mereka tidak menyadari bahwa kegelapan yang mereka cari sudah mulai mengikuti jejak mereka, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.
YOU ARE READING
Verenthia [ Complete ]
FantasyDi dunia magis Verenthia, kehidupan berjalan di antara bayangan mitos dan kenyataan, terjalin dalam petualangan yang penuh dengan misteri, cinta, dan pertempuran epik. Setiap musim membawa para pahlawan ke dalam konflik baru dan pertemuan dengan kek...