Tami sangat bermasalah akhir-akhir ini.
Saat umurnya 14 tahun, Tami terpesona oleh seorang pria hingga kebablasan dan melahirkan seorang anak. Dan parahnya, pria tersebut sudah punya istri. Jadi statusnya adalah seorang selingkuhan yang menjijikan.
Setelah mengetahuinya, Tami dengan tegas putus dan berpisah. Karena tidak ingin menjadi aib keluarga, dia pun memutuskan tinggal di luar kota bersama bayinya.
Putus sekolah dan harus menafkahi seorang anak di tempat asing, Tami terpaksa melakukan banyak pekerjaan serabutan. Namun karena usianya yang terlalu muda, dia tidak bisa menemukan pekerjaan yang cocok dan sesuai. Akhirnya Tami memilih menjadi penari stripis di klub malam.
Untung wajah dan tubuhnya berstandar tinggi, terutama sepasang payudara montoknya yang makin menonjol setelah menjadi ibu. Saat itu, Tami masih muda dan penuh semangat. Dia memiliki wajah semurni bidadari, namun memiliki sosok jahat yang membuat kejantanan pria tergila-gila.
Penghasilannya semakin meningkat, dan kehidupan ibu serta anak menjadi lebih baik. Beberapa tahun kemudian, Tami menabung cukup uang dan pensiun dari klub malam. Setelah itu dia mengambil paket C dan lulus kuliah, lalu diterima kerja di sebuah perusahaan.
Dalam sekejap, Gara— putranya sudah berusia 19 tahun.
Sosok Gara mewarisi gen terbaik dari orang tuanya. Dia tinggi, tampan dan mempesona. Saat dia tersenyum, sepertinya seluruh dunia diterangi oleh senyumannya. Tidak peduli seberapa sibuk atau lelahnya Tami, selama dia melihat senyuman Gara, semua letihnya menghilang.
Namun ada sesuatu yang berbeda akhir-akhir ini.
Senyuman Gara menjadi semakin berkurang, dan cara dia memandangnya menjadi semakin aneh. Kadang-kadang Tami melihat hasrat nafsu di matanya, yang merupakan hasrat mendalam yang dimiliki pria.
Tapi dia adalah ibunya, jadi bagaimana Gara bisa memiliki tatapan nafsu seperti itu?
Tami pun berasumsi bahwa dia salah melihatnya, tetapi Gara selalu menyentuh tubuhnya secara tidak sengaja. Puncaknya, ketika mereka belanja ke mall kemarin, seorang bocah tak sengaja menabraknya.
Tami pikir dirinya akan terjatuh karena dorongan yang kuat, tapi ternyata Gara dengan sigap memeluknya tepat waktu, bahkan bertanya dengan prihatin.
"Mom, hati-hati. Ada yang sakit, gak?"
Saat itulah Tami menyadari bahwa dia hanya setinggi bahu Gara, dan anaknya itu telah tumbuh tanpa disadari, dengan rasa keamanan unik seperti seorang pria dewasa.
Perasaan itu membuat jantung Tami berdebar kencang waktu itu.
Tidak masalah jika hanya seperti ini. Tami dapat mengklasifikasikannya sebagai tanggap darurat dalam situasi krisis, tapi malam itu dia bermimpi.
Mimpi erotis yang indah.
Tami memimpikan seorang pria membelai kulitnya dengan lembut, meninggalkan ciuman panas di sekujur tubuhnya. Pria itu menghisap vaginanya, mengulum putingnya, dan menyentak lubangnya dengan penis yang keras dan besar.
Dan ketika pria itu mengangkat kepalanya, wajah muda dan familiar menghantam sanubari Tami.
Itu Gara, putranya sendiri.
Gairah Tami benar-benar tersulut pada saat itu. Dia tidak mendorongnya menjauh, tetapi merespons dengan antusias. Tami menjulurkan pantatnya dan dengan genit, memintanya untuk menggenjot vaginanya dengan kuat dan bertenaga.
Ketika Tami terbangun dari mimpinya, kakinya basah dan licin. Dia sangat malu dan bersalah, dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkannya.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Basah🔞🔞
Random❌TUKANG REPORT & BOCIL GW KUTUK❌ Isinya cuma oneshoot perlubangan.