---
Hari-hari berlalu, dan Gracia semakin terbiasa dengan rutinitasnya tanpa Sean. Meskipun kerinduan itu masih ada, dia berusaha untuk mengalihkan perhatiannya dengan aktivitas positif. Dia terus berkomitmen untuk menyokong para tentara yang kembali dan menciptakan momen-momen bahagia di sekitarnya.
Suatu hari, Gracia mendapat telepon dari Flora. “Gracia, ada acara besar di kota. Mereka akan mengundang banyak tentara dan keluarganya. Aku pikir kita bisa terlibat! Ini kesempatan yang bagus untuk mengenal lebih banyak orang dan menunjukkan dukungan kita.”
“Sounds great! Apa yang perlu kita lakukan?” jawab Gracia, semangat.
Flora menjelaskan bahwa mereka perlu membantu menyiapkan acara, termasuk mengorganisir makanan, hiburan, dan berbagai kegiatan. Gracia merasa bersemangat dan langsung setuju untuk bergabung.
Hari acara tiba, dan suasana di lokasi sangat ramai. Gracia dan Flora bekerja sama dengan sukarela untuk menyambut para tamu. Mereka bertemu banyak tentara dan mendengar kisah inspiratif dari mereka. Setiap cerita meneguhkan tekad Gracia untuk terus mendukung mereka.
Saat acara berlangsung, Gracia melihat seseorang yang tampak familiar di antara kerumunan. Jantungnya berdegup kencang saat dia mengenali sosok itu—tentara yang pernah dia ajak bicara di kafe beberapa waktu lalu.
“Eh, kamu! Senang bertemu lagi” serunya, tersenyum lebar.
Tentara itu tersenyum balik. “Aku ingat kamu! Kamu adalah gadis yang penuh semangat. Bagaimana kabarmu?”
Gracia menjawab dengan antusias tentang acara yang sedang mereka selenggarakan dan mengapa mereka melakukan ini. “Kami ingin menunjukkan dukungan kami kepada semua tentara dan keluarga mereka.”
Tentara itu mengangguk, terkesan dengan dedikasi Gracia. “Itu luar biasa. Dukungan seperti ini sangat berarti bagi kami.”
Saat mereka berbincang, Gracia merasa semangatnya terisi kembali. Dia menyadari bahwa meskipun Sean tidak ada, dia masih bisa membuat perbedaan dan membantu orang lain.
Setelah acara selesai, Gracia dan Flora kembali ke kafe untuk merayakan kesuksesan mereka. Keduanya merasakan kelegaan setelah menyelesaikan tugas yang berat dan berhasil membawa kebahagiaan bagi banyak orang.
“Malam ini, kita merayakan semua kerja keras kita!” kata Flora sambil menyajikan minuman.
“Setuju! Ini semua untuk para tentara,” jawab Gracia, bersulang dengan semangat.
Namun, saat mereka sedang bersenang-senang, Gracia mendapat pesan dari Sean. “sayang, Aku hanya ingin tahu bagaimana kabarmu. Semoga kamu baik-baik saja.”
Gracia merasa senang dan sedikit terharu membaca pesan itu. “Aku baik-baik saja, Sean. Kami baru saja menyelesaikan acara dukungan untuk tentara. Sangat menyenangkan!”
Sean membalas dengan cepat. “Itu hebat, aku sangat bangga padamu. Aku merindukanmu lebih dari kata-kata yang bisa di ungkapkan.”
Mendengar kata-kata itu, Gracia merasakan harapan baru. Mereka mungkin terpisah oleh jarak, tetapi cinta mereka selalu hadir dalam pikiran dan hati masing-masing.
Di malam hari, Gracia merenung di balkon rumahnya, melihat bintang-bintang berkelap-kelip. Dia memikirkan tentang semua pengalaman yang telah mereka lalui dan semua kenangan indah yang akan datang. Dia merasa bersyukur atas cinta yang mereka miliki, dan keyakinan bahwa mereka akan bertemu lagi.
Keesokan harinya, Gracia memutuskan untuk menulis surat untuk Sean. Dia ingin mengekspresikan semua perasaannya dan memberitahu betapa berartinya Sean baginya.
![](https://img.wattpad.com/cover/380297949-288-k47533.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Uniform
Fiction généraleDi balik seragam yang rapi dan disiplin militer yang ketat, ada kisah cinta yang berkembang dalam diam. Sean Nathaniel Valerio, seorang prajurit muda yang berani, telah mengabdikan hidupnya untuk melindungi tanah air. Setiap hari, dia berlatih denga...