01

145 13 3
                                    

"DASAR ANAK GAK TAU DI UNTUNG!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"DASAR ANAK GAK TAU DI UNTUNG!"

PLAK!

"KELUAR KAMU! SEKARANG!"

Afan masih terdiam merasakan rasa nyeri bercampur panas di pipinya yang baru di tampar ayahnya.

"KAMU GAK DENGAN SAYA NGOMONG APA?! KELUAR!" Afan mengeluarkan air mata

"T-tapi a-ayah aku an-"

"Kamu bukan ANAK SAYA!" Ucap ayahnya menekan kata-kata,yang membuat hati Afan sakit kala mendengar itu

Afan langsung berlari keluar rumah,tak peduli mau sebesar apapun hujan dan sekeras apapun petir,hatinya seperti ditusuk oleh ribuan jarum.

"Kalo ayah memang gak bisa nerima gw sebagai anaknya,gw harus apa?" Ucap Afan lirih berlari menerjang hujan

Afan berhenti di salah satu halte bis untuk sekedar berteduh sambil terus menangis,untung saja keadaan di sana sepi jadi tak perlu malu ia mengeluarkan Isak tangisnya.

"Dunia keras ya..."

Tanpa sadar Afan berjalan ke arah jalan raya yang banyak transfortasi melintas,lalu dari samping kirinya terdapat sebuah truk yang sepertinya supir dari truk tersebut sedang mengantuk jadi tidak fokus mengendarai truk tersebut.

Dan...

BRAK!

Hentakan keras terjadi yang membuat truk oleng dan terbalik,dan Afan yang terhempas tak kenal arah,kepala dan mulutnya mengeluarkan cairan kental berwarna merah pekat,juga jarinya yang bengkok sepertinya patah.

Orang orang yang melihat kejadian itu langsung mendekati Afan untuk membantunya,namun Afan sudah tidak kuat menahan rasa sakit dan juga kerasnya dunia akhirnya menutup mata.




















"Afan"

"Afan Finando"

"Bangunlah"

Perlahan lahan Afan membuka matanya,dan terkejut dia ternyata masih hidup?

"Hah!"

"Gw masih hidup?!" Afan memegang dadanya,dan menoleh ke sampingnya

"Hai" Sapanya

"Eh!siapa Luh?Kok gw disini?"

"Tenang aja gak usah takut" Ia tersenyum

Afan melihat orang itu dari ujung kepala hingga ujung kaki,yang menurutnya cantik namun ternyata laki-laki seperti dirinya.

Dia ada Alan Stefany

"Gw masih hidup?" Afan masih tak percaya dengan ini semua,bukannya seharusnya dia sudah mati karena kecelakaan itu

"Iya kamu sudah mati" kata Alan

"Tapi kok bisa di sini?"

Alan tersenyum dan memegang tangan Afan.

"Tolong bantu aku" Ucapnya

"Hah?"

"Tolong sayangi keluarga ku" Ucapnya kembali lirih

"Keluargamu?"

"Maksudnya gima-ah" Sebelum Afan selesai bicara tiba tiba dia pingsan

"Bawalah kebahagiaan untuk suami dan anak anak ku" Ucap Alan memandang wajah Afan

"Bawalah kebahagiaan untuk suami dan anak anak ku" Ucap Alan memandang wajah Afan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo ada typo Mon maaf <⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

Vote,follow,dan comen sudah membuat author senang (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)


AFAN [BL TRANSMIGRASI] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang