O1. duh kesiangan.

48 5 0
                                    


"Bundaaa, berangkat dulu yaa!" Ucap Rylee, tak ada sautan dari sang ibu, mungkin ibu nya tidak mendengar karena jarak dari garasi rumahnya  dan dapur lumayan jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bundaaa, berangkat dulu yaa!" Ucap Rylee, tak ada sautan dari sang ibu, mungkin ibu nya tidak mendengar karena jarak dari garasi rumahnya  dan dapur lumayan jauh. 

Rylee menggeram kesal karena  mesin dari motornya  tak kunjung menyala sedangkan ini sudah jam 06:37 dan Rylee belum berangkat. Ia juga menghubungi beberapa temannya untuk memberitahu bahwa dia akan kesiangan, lagi. Ya, ini bukan kali pertama Rylee kesiangan, tetapi karena prestasi yang Rylee punya dapat mengurangi poin kesiangan Rylee yang sudah puluhan itu.

"Kenapa tuh? Sakit lagi?" Tanya Kathrine yang muncul dari ambang pintu. Rylee mengangguk pasrah, jika ia tak sekolah hari ini ia harus menyusul untuk ulangan, malas sekali. Kathrine tahu adik kecilnya itu pasti sedang bingung karena ada jadwal ulangan pagi. Sebenarnya ia juga ada jadwal namun itu siang hari. Kathrine masuk meninggalkan Rylee yang masih berusaha menyalakan motornya.

Kathrine kembali sambil menenteng kunci motornya, meskipun kebanyakan dari orang lain mengira bahwa keduanya sering bertengkar atau  terlihat tidak akur, nyatanya jika ada  yang kesusahan mereka akan saling membantu, "de!" ujar Kathrine dengan melempar kunci motornya.

"Makasih, nanti kalo gue ujiannya udah selesai langsung balik kok," ucap Rylee dan dijawab anggukan oleh Kathrine. Ia tahu Rylee tidak pernah  berbohong. 

Rylee kembali masuk kedalam garasi untuk mengambil motor milik kakak perempuannya itu. Rylee menatap kagum motor sang kakak, motor yang sebenarnya wishlist dari dulu, tetapi sialnya orang tuanya memberi 2 pilihan. "Ninja ZR-25R atau Royal Enfield Classic 500," kata sang ayah waktu itu. Butuh waktu sekitar 3 minggu memikirkan perihal motor pilihan orang tuanya. Kathrine sih tak masalah dengan kedua motor itu, toh dia suka dua-duanya kok, soalnya Kathrine yang bilang buat tawarin aja dua itu ke Rylee. Jadinya Rylee memutuskan untuk memilih Royal Enfield Classic 500, sudah Kathrine duga.

Setelah melihat Rylee menghilang dari pandangannya, Kathrine kembali masuk dan menutup pintu.

Rylee melaju dengan kecepatan penuh, ia juga memilih jalan yang lebih cepat tidak melewati jalan raya seperti biasanya. Ia melihat dari kejauhan gerbang akan ditutup, dengan perasaan campur aduk ia yakin akan sampai sebelum gerbang itu tertutup rapat. 

"BAPAKKK!! JANGAN DULU DITUTUP!" Seru Ryleedari sebrang sana, satpam sekolah pun sudah tidak aneh lagi dengan kelakuan Rylee yang selalu datang dengan jam selisih 1 atau 2 menit menuju bel.

"Nanti saya-hh traktir nasi padang seminggu, hahh.. makasih pak," ucap Rylee lalu masuk kedalam lingkungan sekolah. Nafasnya terengah-engah, meskipun tak berlari tetapi tetap saja ia lelah. Sesudah memarkirkan motornya, ia menggendong tasnya dan berjalan sedikit berlari menuju kelasnya. 

Untung saat ia masuk ke kelas, gurunya belum datang. Chira menatap ke sekeliling penjuru kelas saat Rylee duduk, tumben sekali.

"Mana fans lo?" Tanya Chira, Rylee mengangkat bahunya acuh, ia tak peduli dengan orang yang selalu menjegatnya setiap ia kesiangan. Hari ini ia tak bertemu, syukurlah ia  jadi tak perlu menjalani hukuman. 

About Us. JayseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang