2.

70 12 4
                                    

Sepi kali cerita aku, lama banget ya aku hiatusnya ? maaf ya, semoga kalian suka...

Lisa Pov :

Sudah 2 minggu pernikahan kami berlangsung tapi tidak ada yang istimewa, sekarang dia mulai sibuk seperti biasa dengan pemotretan, apalah dayaku...

Lebih baik aku membuat pekerjaanku daripada merenung nasib, apapun tidak dapat...

Skip !

Aku pulang ke rumah dengan keadaan baju terkoyak dan bernoda darah karna habis membantai pengkhianat...

Baru saja masuk pintu rumah aku terkejut ternyata appa mertuaku ada, dia melihat kearahku dengan wajah takut sekaligus khawatir, sama seperti isteriku dan sahabatnya...

Kenapa bodoh sekali li, kenapa lo ga mandi dulu tadi haih...

"Tenang aku tidak membunuh orang dekatku kecuali dia menjadi pengkhianat" ucapku dingin plus datar lalu berjalan menuju tangga tapi dicegat isteriku

"Wait !" Panggil jennie dengan suara lantang sehingga membuat yang lain sedikit terkejut

"Nini yah, pelankan suaramu" Tegur appa kim

"Appa pleass ini urusan aku sama lisa" jawap jennie lalu melangkahkan kaki kearahku lalu berkata dengan suara dingin

"Lain kali setelah lo BUNUH orang, MANDI dulu sebelum pulang, lo ga tinggal sendiri di rumah ini, kita emang ga punya perasaan tapi pleass hormat gue, gue juga manusia, lo pikir, lo hebat bisa bunuh orang ? Lo buat gue makin takut mau dekat sama lo, lo buat gue nyesal terima pernikahan ini" ucapnya dingin

Perih sekali tuhan...

"Baiklah, maaf wife" ucapku pelan sambil menatap kosong ke arah mereka semua

"Kamu jijik sama aku ya ? Kamu takut sama aku ?"

"Aku izin nanya bisa tidak" lanjutku dan diangguki jennie

"Apakah aku pernah meninggikan suaraku terhadapmu ? Apa aku melanggar RULES Kamu ? Apa aku pernah memukul mu ? Bahkan mengancam kalian semua ? Iya, aku akui yang aku dikenal kejam dimata dunia tapi aku juga punya hati wife, aku ga mungkin bunuh orang yang tidak bersalah sayang, kamu sibuk akhir-akhir ini sayang, aku tau pekerjaanmu menumpuk tapi apa kamu pikir soal suamimu ini ? Apa pernah terlintas dikepalamu tentang keadaanku ? Aku bisa patuhi semua ucapanmu tanpa membantah meskipun aku tau yang aku bisa membantah, karna apa ? Karna aku tau kamu isteriku, rezeki menjadi luas karna menghormati isteri, aku sudah berjanji dihadapan tuhan bahwa aku akan menjaga dan menyayangimu sepenuh hatiku, kamu pikir senang buat aku adaptasi dengan perempuan ? Dalam kamus hidupku sebelum kehadiran isteriku yang paling menawan ini, aku ga pernah dekat sama perempuan mana pun, bahkan kontak hpku cuma kamu, appa kim dan asisten aku steven, susah sayang, tapi aku usaha sedikit demi sedikit, dan ya aku bisa tapi bila aku pikir lagi, usaha aku sia-sia, karna kamu ga pernah menganggap aku ini suamimu, maaf jika kesalahan hari ini sangat besar bagimu" ucapku panjang lebar sambil menahan sesak didada

"Asal kalian tau, aku selalu berdoa agar musuhku membunuhku dan aku mati biar isteriku merasa aman" lanjutku lalu berbalik badan meninggalkan mereka semua yang terdiam mematung mungkin karna ucapanku

Jennie pov :

Deg !

Apa benar ucapan terakhirnya itu ?

Apa gue terlalu jahat ya ?

Aku harus apa ya tuhan...

"Nini yah, benar kamu buat RULES dalam pernikahan kalian ?" Tanya appaku

"I-iya appa" jawapku

Kulihat appaku menghela nafas lalu menatapku dengan tatapan kecewa...

"Appa kecewa sama kamu, lisa itu baik nini yah, cuma tertutup dengan sikapnya yang dingin dan mukanya yang datar, kisah silamnya terlalu kelam nini, itu salah satunya appa menikahkan kalian karna appa tau anak appa bisa jagain dan kembalikan senyuman lisa tapi mendengar pertuturan lisa, tatapan mata lisa, keadaan lisa, appa kecewa, buatlah sesukamu nini yah tapi tolong jangan libatkan appa lagi, appamu sudah tua, appamu mau lihat anak appa ada yang jaga, ada yang bisa menghancurkan siapapun yang ingin mengganggumu tapi apalah daya, ternyata appa lagi-lagi memberi luka baru di raga yang lukanya kemaren belum kering" ucap appaku dengan mata memerah menahan air mata agar tidak jatuh

RULESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang