Stereotip : "Perempuan Lemah"

1 0 0
                                    


Haiiii teman-teman perempuan apa kabar? Aku harap kalian tetap baik baik saja ditengah dunia yang semakin luar biasa ini yah. Aku menulis ini sambil sesekali melihat langit yang sayangnya tidak ada bintang malam ini. Aku ingin sekali tetap terjaga sambil minum secangkir kopi namun apalah daya asam lambung tidak mengizinkannya so aku ditemani thai tea dan beberapa cemilan.

Kalian tahu tidak? Kenapa aku sebagai penulis yang sebenarnya masih amatir ingin mencoba menjelaskan hal yang sebenarnya lumrah terjadi dimasyarakat dan sudah dinormalisasikan. Aku lupa tapi aku pernah mendengar ungkapan “Seseorang yang menulis karena berusaha mengeluarkan keresahannya sungguh sangat melegakan” karena itu aku berusaha mengemas keresahan ini dalam bentuk karya yang sekiranya dapat melegakan diriku.

Berbicara tentang Stereotip, sebenarnya stereotip itu apasih ?

Menurut KBBI, Stereotip adalah konsepsi mengenai sifat, watak, dan perilaku sebuah golongan atau kelompok hanya berdasarkan prasangka yang tidak benar. Atau secara sederhana Stereotip itu ialah pandangan seseorang atau kelompok terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak demikian.

Ada kalanya orang-orang menganggap sesuatu itu benar karena kuantitas yang ada, bukan karena fakta yang terjadi dilapangan. Contoh sederhananya perempuan yang senang berkumpul sering dilabel sebagai “Tukang Ghosip” padahal tidak selalunya demikian. Bahkan ada kok laki-laki juga yang senang bergosip, lantas mengapa sebutan itu hanya untuk perempuan?. Nah hal ini disebabkan oleh Stereotip yang berkembang dari sinetron-sinetron yang beredar dalam masyarakat. Bukankah hal ini sangat disayangkan?

“Perempuan itu Lemah”

Kata lemah ini senang sekali diberikan kepada para perempuan-perempuan yang ada. Sebagai perempuan bukan mau sok kuat juga sih, namun kata “Lemah” ini selalu saja menekan perempuan seolah-olah kita tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan untuk beberapa kondisi ada kalanya pernyataan itu digunakan untuk menjatuhkan perempuan

“Perempuan dirumah saja, lingkungan kerja berat. Ga bakalan sanggup”

“Perempuan kerja kantoran saja, dilapangan panas perempuan ga bakalan bisa”

“Perempuan fokus urus anak saja, cari nafkah urusan suami”

Perempuan ini, perempuan itu dan banyak lagi kalimat-kalimat yang sering terdengar. Tidak ingin membandingan, perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga ataupun memilih bekerja sama mulianya. Betapa berat hari yang mereka lalui dan ada diantara mereka bisa menjadi keduanya. Sungguh luar biasanya perempuan-perempuan ini.

Sepertinya kita harus kembali mempertanyakan pada orang orang yang menganggap perempuan lemah, atas dasar apa mereka berpikir demikian. Tahukah kalian? Saat perempuan mengalami menstruasi bagaimana kram ataupun nyeri yang harus ditahan rasanya seperti ada yang menarik dan meremas didalam perut, perempuan juga harus bisa mengendalikan diri akan suasana hati yang bisa berubah-ubah setiap saat. Perumpaan menstruasi saja sebegitunya belum lagi tahap melahirkan, aku saja yang sudah 3 kali menemani ibuku melahirkan, selalu sakit melihatnya berjuang, menanggung rasa sakit yang luar biasa hingga bertaruh nyawa. Apakah fakta tersebut masih bisa dibantahkan?

Stereotip yang demikian ini harus dihilangkan. Jika dengan fakta saja kalian tidak dapat menerima kenyataan lantas kebodohan apa yang sebenarnya menyelimuti kalian? Ayo lebih bisa menghargai diri sendiri dan orang lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PEREMPUAN BISA APA? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang