Prologue

30 3 0
                                    

Angin berhembus pelan saat diriku berdiam dengan tenang, sendirian. Ah, aku jadi teringat pada momen yang sudah hilang sejak lama, lama sekali.

Waktu itu kami sedang berbaring bersama, ketika ia menanyakan sesuatu. Sayang aku tak bisa mengingat kalimat itu mau seberapa keras pun aku mencoba. Namun demikian, sisa percakapan kami seakan terfoto di dalam hatiku.

"Jangan nanya yang nggak-nggak kak."

Cakrawala secara aneh bersinar sangat terang, bersamaan dengan kantuk yang tersemat, rasanya benar-benar nyaman.

"Kalau menurut kamu gimana ri?"

...

Pada akhirnya aku tak pernah menjawab pertanyaan itu. Melainkan hanya memeluknya erat, berharap keadaan ini tidak akan berlalu dengan cepat.

Cermin Imajiner(Unpublished)Where stories live. Discover now