Where It All Begins

44 8 1
                                    

<>

Di pagi hari, ketika matahari baru menyinarkan cahayanya. Lila, putri keturunan keluarga Aurora sedang duduk bersimpuh di kuil istana. Ia menyembah dan berdoa kepada Dewi Surgawi, meminta perlindungan dan berkat untuk dirinya karena mengingat ini adalah hari pertamanya akan tinggal diluar istana, diluar pengawasan ibu dan neneknya.

Ya, hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Ini hari dimana Lila akan diantar ke asrama yang selama ini selalu di singgung ibunya, Pnévmatos School. Sekolah dimana ia akan dilatih untuk mengendalikan roh dan kekuatan yang selama ini mengendalikan tubuhnya.

Tentunya bukan hanya Lila yang akan bersekolah disana, ada banyak anak dari keturunan keluarga lain yang akan belajar dan juga bersaing disana. Ketika Lila sudah selesai berdoa, ia pergi meninggalkan kuil. Tepat di depan pintu kuil, Carol sedang menunggu sang putri.

"Lila, apa kau yakin?" Tanya ibunya dengan tatapan penuh kekhawatiran. Lila tersenyum mencoba menenangkan ibunya, tangannya meraih sang ibu dan menggenggamnya.

"Bu, percayalah aku akan baik-baik saja. Justru, disanalah aku akan jauh lebih aman. Banyak orang yang akan melindungi ku dan juga membantu ku mengendalikan diriku." Lila menarik sang ibu ke dekapan nya dan memeluknya.

"Ibu jangan khawatir, aku berjanji aku akan kembali kesini dengan keadaan yang jauh lebih baik. Aku akan menjadi lebih kuat dan terkendali. Maka aku tidak akan menyusahkan kalian lagi."

Sebenernya, ketakutan terbesar Carol adalah jika anaknya malah terintimidasi disana. Mengingat pengkhianatan yang telah Carol perbuat dulunya sudah menyebar luas kesemua kalangan. Jelas, orang-orang pasti akan sedikit memperlakukan Lila berbeda dari yang lain.

Setelah melepaskan pelukan, sang ibu menyerahkan jubah berwarna hitam kepada Lila. Jubah ini adalah penanda jika seseorang tersebut adalah salah satu bagian dari Pnévmatos School. Di jubah tersebut tertulis marga setiap keturunan. Mereka percaya, jubah ini dapat menangkal aura dan roh jahat.

Setelah beberapa saat, akhirnya Lila mulai pergi meninggalkan istana. Ia diantar oleh pesuruh di istana tersebut menggunakan kereta kencana. Sepanjang perjalanan, banyak pikiran dan pertanyaan yang menyerang kepalanya. Jujur, Lila pun sama khawatirnya seperti sang ibu.

Ia takut ia akan menjadi bahan ejekan di sekolahnya, jelas semua karena ulah ibunya di masa lalu. Namun sebisa mungkin Lila menenangkan pikirannya, berharap ada satu atau dua orang yang nantinya akan welcome kepada dirinya.

Perjalanan cukup panjang, tempat Lila akan bersekolah berada jauh ditengah hutan. Tak satupun manusia biasa dapat sampai ke tempat tersebut tanpa pengawalan.

Sementara itu, di sebuah tempat seperti basecamp di Pnévmatos School, terdapat 4 siswi sedang berkumpul. Dari penampilan mereka, dapat diketahui bahwa mereka adalah super senior di sekolah tersebut. Mereka adalah siswi-siswi terpilih yang telah melewati masa pelatihan dengan sangat baik.

Seorang gadis tinggi sedang berdiri di antara ketiga temannya, satu batang rokok dibakarnya. "Kalian sudah tau kan? Tahun ini, keluarga keturunan 'pengkhianat' akan kembali dan bersekolah disini." Ucap gadis tinggi bernama 'Naeron'

Gadis lainnya yang sedang duduk sambil membaca buku pun mulai mengalihkan perhatiannya, ia menatap gadis tinggi tadi dan berkata, "Maksudmu keluarga Aurora?"

Salah satu dari mereka, gadis dengan ekspresi wajah yang selalu angkuh menjawab "Ya siapa lagi, Casey? Memangnya ada pengkhianat selain keluarga Aurora?" Ucap Jela, si angkuh.

"Pengkhianat ataupun bukan, dia tetaplah keluarga Aurora. Kalian lupa? Selama ratusan tahun ini, hanya keluarga Aurora yang dapat menyaingi kekuasaan keluarga Volker."

The Pnévma HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang