Bip
Bip
Bip
Zreet
Hayo tebak suara apa itu....itu adalah suara layar yang berbunyi karena dipencet, dan pintu yang terbuka. Bisa dibilang pintu besi dengan kata sandi yang terbuka, terus siapa yang buka ?.
Lihat ini....
" Maaf Kak kami telat ! " seru salah satu anak remaja perempuan, mewakili teman-temannya yang datang telat juga.
" Tak Apa, yang penting kalian baik-baik saja datang kesini. Annisa, Ren, Rosemi, Vio, dan Rizal " ujar sang tertua memberikan tatapan lembut kepada adik-adik sepupunya ini.
" Siap, Kak Chika ! " hormat mereka kepada Chika.
Loh, loh, loh. Ada apa ini ?, Kok tiba-tiba ada main hormat-hormat-an ?. Sudah kalian baca aja dengan tenang, nggak usah banyak cincong.
" Aqua, Air bagaimana apa ada pergerakan ? " tanya Chika kepada si kembar anak Pak Ice, yang tangan dan matanya sibuk melihat layar komputernya. " Chika ada laporan dari kelompok 16, sampah level 5 mulai bergerak " Cahaya datang untuk memberikan laporan yang ia dapat dari para adik sepupunya.
" Bunuh saja " ujar Chika dengan santai. " Baiklah dilaksanakan " Cahaya hormat, kemudian ia kembali memberikan perintah selanjutnya.
Aqua merasa sudah mendapatkan titik terangnya, ia langsung berbalik menatap Chika dengan mata sayu ciri khasnya. " Chika, mereka sudah bergerak juga....dan kini menuju rumah Om Taufan " ujarnya dengan santai. Chika mengangguk mengerti, kemudian ia kembali menatap anak-anak kelompok 14.
" Kalian turunlah, disana sudah ada Petir dan Amicia. Sisakan 5 orang minimal untuk mendapatkan info lebih lanjut " final Chika memberikan perintah yang absolute, dan langsung diterima oleh para adik sepupunya itu.
Kelompok 14 langsung pergi untuk melaksanakan misinya, kini tinggal 4 orang di dalam satu ruangan. Ah, daripada ruangan bisa dibilang ini adalah markas tersembunyi milik mereka, tidak ada yang mengetahuinya selain mereka sendirinya. Orangtua mereka juga tak mengetahui itu.
" Semuanya jaga keluarga kita, dan diri kalian sendirI. Jangan mati, ini adalah perintah " tegas Chika memberikan komando melalui earphonenya.
" Baik ! " jawab mereka yang dilapangan serempak.
Baiklah mari sekarang kita tengok anak-anak yang sedang membasmi musuh, karena ingin menyerang Perusahaan Duri.
Ada kelompok 16 yang sudah menumbangkan sedikitnya 80 orang termasuk pemimpinnya. Sekarang tinggal menghancurkan markas, selain itu mereka juga menemukan sebuah simpanan senjata dan obat-obatan ilegal.
" Wihh, senjata nih....lumayan juga si sampah ini dapatnya " ujar Kyo, melihat-lihat isi senjatanya. ( aku males sebutin, pokoknya senjatanya bagus kok wkwkw )
" Woi ada obat-obatan juga broh ! " seru Teo, melihat apa aja jenis obatan-obatan itu.
" Langsung lapor aja ke Kak Chika " seru Tanah, yang masih menusuk-nusuk mayat hingga agak hancur. " Siplah~ " jawab Kyo.
Taka, Bunga, dan Nina memeriksa kembali seluruh gedung ini sebelum mereka ledakan. Di saat mereka sampai ke bawah, terkejutnya mereka menemukan 5 anak kecil tak terurus. Dan kagetnya lagi di sekitar sana banyak tengkorak anak-anak juga.
" Sialan, orang biadab ! " geram Taka, ia langsung bergegas untuk membuka borgol yang terpasang kencang di kaki kecil mereka. Bunga dan Nina juga ikut membantu, mereka menahan tangis karena melihat anak-anak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Story with Them (BoOri/BoEl/BoFu) ( REVISI ) ( SLOW UPDATE )
FanfictionPendekin desk-nya Cerita ini berisikan kehidupan para anak BoOri/Reverse, BoEl, dan BoFu. Menjalani sehari-harinya dengan banyak perjuangan, dan air mata buaya//plak. Dan perlu tum--ekhem pengorbanan maksudnya. Agar hidup selalu tenang sentosa. Note...