Aku mencintaimu selama ini, dan akan mencintaimu lagi. Terima kasih atas waktu enam tahun yang berharga ini.
Di suatu sudut kota yang berhiaskan warna-warni kehidupan, dua jiwa terhubung dalam ikatan yang tak terduga Sejak pertemuan pertama yang terduga mereka di bangku SMA, kedekatan di antara mereka berkembang menjadi sebuah cinta yang tak terduga-mengubah jalan hidup mereka selamanya.
Aira dan Ariq memulai perjalanan mereka dalam kebersamaan yang penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan. Di antara tawa dan cerita, mereka membangun fondasi cinta yang tulus. Ariq, meskipun lebih muda, memiliki ketulusan dan kebijaksanaan yang membuatnya menjadi pendukung setia bagi Aira. Dia selalu ada untuk mendengarkan dan memberinya semangat; menjadi tempat bersandar saat Aira merasa tertekan.
Namun, seiring waktu berlalu, dunia luar mulai memberikan tekanan yang tak terhindarkan. Harapan dari keluarga dan lingkungan sekitar menuntut mereka untuk memilih jalan hidup yang seringkali bertentangan dengan impian mereka. Ariq merasa tertekan dengan harapan yang tinggi dari keluarganya. Dan, meskipun Aira berusaha untuk memberikan dukungan, dia merasakan ketegangan yang merayap di antara mereka.
Memasuki dunia perkuliahan, beban yang mereka pikul semakin berat. Ariq mulai merasa bahwa dia tidak bisa memenuhi ekspektasi yang ada; rasa takutnya untuk mengecewakan orang-orang yang dicintainya semakin menghimpit. Dalam keputusasaannya, dia merasa tidak sanggup lagi untuk melanjutkan hubungan yang penuh tantangan ini. Dengan hati yang hancur, Ariq mengambil keputusan untuk berpisah-berharap Aira dapat menemukan kebahagiaan yang seharusnya dia miliki, tanpa terjebak dalam beban yang tidak bisa dia bawa.
Perpisahan itu seperti sabetan pedang yang tajam bagi Aira. Dalam sekejap, dunia yang penuh warna menjadi kelabu. Kenangan indah yang mereka bangun bersama kini hanya menyisakan luka yang menganga. Di malam-malam sunyi, Aira terbangun dengan air mata yang membasahi bantalnya; merindukan tawa dan candanya Ariq. Dia tahu, meskipun Ariq pergi, cinta itu tidak akan pernah benar-benar lenyap.
Di sisi lain, Ariq juga terperangkap dalam kesedihan yang mendalam. Setiap langkah yang diambilnya terasa berat tanpa kehadiran Aira di sampingnya. Dia terus bertanya-tanya-apakah keputusan itu benar? Atau apakah dia telah merusak sesuatu yang sangat berharga? Kesepian menjadi teman setia, dan dia mulai menyadari bahwa merelakan bukanlah pilihan yang mudah; terutama ketika cinta yang begitu dalam terukir di hatinya.
Tamat kuliah menjadi momen perpisahan yang tak terelakkan-mengakhiri bab indah dalam hidup mereka. Aira membawa kenangan pahit dan manis selama enam tahun bersama Ariq, sedangkan Ariq merelakan semua yang telah mereka bangun dengan rasa sakit yang tak tertandingi. Mereka berusaha melanjutkan hidup, tetapi cinta yang mereka rasakan tidak pernah sepenuhnya hilang.
Seiring waktu berlalu, Aira dan Ariq akan dihadapkan pada pertanyaan besar: Apakah cinta yang tulus dapat bertahan meskipun terpisah? Apakah mereka akan menemukan jalan kembali satu sama lain, ataukah cinta itu akan selamanya terkurung dalam kenangan? cinta sejati tidak selalu berarti bersama. Tetapi kadang-kadang, itu adalah merelakan demi kebahagiaan yang lebih besar. Kenangan akan cinta mereka akan terus hidup, meskipun terpisah oleh waktu dan jarak; dan dalam hati mereka, cinta itu akan selalu ada-sebuah cinta yang takkan pernah pudar, meskipun terpisah oleh takdir yang tak terduga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silenced Love
RomanceAku mencintaimu selama ini dan akan mencintaimu lagi. Mencintaimu sekarang dan selamanya. Mencintaimu dikehidupan ini dan dikehidupan lainnya. Terima kasih atas waktu enam tahun yang berharga ini. Kisah ini mengisahkan perjalanan cinta Aira dan Ariq...