angin berhembus pelan melewati jendela kelas yang terbuka lebar, daun-daun berterbangan ke satu ruangan mengenai pria bersurai biru muda yang tengah bermain game diponselnya tanpa kata lelah.
"Souta!" panggil seorang pemuda manis dengan rambut berwarna merah putih yang terbilang cukup panjang, Harris Caine namanya.
"apaa??" Souta hanya menjawab seadanya, pandangangannya tak luput dari ponsel yang ia mainkan.
"mau ke kantin?" Harris bertanya dengan senyum tipisnya, namun wajah tampan bercampur dengan cantiknya itu sangat sulit diabaikan apalagi cahaya matahari pagi mencerahkan wajahnya.
"... mau!" Souta tertegun sejenak dengan paras Harris Caine, lalu kembali fokus dan beranjak bangun dari kursinya.
•kantin sekolah
🍃🍃🍃"katanya bakal ada murid baru tau Sou" Harris berucap sembari menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.
"serius? kamu tau darimana Ris? cewek atau cowok? cantik gak?" Souta yang semula mulutnya sedang tersumpal dengan sedotan kini menjadi terbuka lebar untuk memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi pada Harris.
"Souta, ini bukan lagi wawancara please" Harris menepuk keningnya, kemudian menatap Souta yang hanya tersenyum dengan polos
"aku dikasih tau sama guru lain, dia cowok dan keliatannya si anak kalem ya.. kalau soal ganteng atau nggaknya, katanya sih dia ganteng." jelas Harris dengan ekspresi tenangnya, berbeda sekali dengan Souta yang awalnya terlihat excited sekarang menjadi lemas.
"oh, kirain cewek cantik" Souta kembali meminum es nya, tampaknya ia tidak terlalu tertarik dengan murid baru yang dikatakan Harris, Harris hanya tersenyum maklum lalu kembali memakan sarapannya.
"Souta liat papa.. baaa" ledek Arion tepat dibelakang tubuh Souta, ntah datang darimana.
"ANJING" Souta yang terkejut pun reflek mengeluarkan kata-kata mutiaranya lalu memukul pergelangan tangan Arion.
sang pelaku hanya tertawa terbahak-bahak. pria dewasa bernama Mikazuki Arion adalah seorang guru disekolah ini, sekaligus kekasih Harris Caine namun tidak ada yang tau hubungan spesial mereka kecuali Souta.
"astagaa" Harris tertawa kecil melihat tingkah laku kekasih dan temannya.
"hari ini kelas kamu pelajaran aku kan?" Arion duduk sangat dekat dengan Harris, tatapan matanya benar-benar dalam saat menatap wajah Harris yang begitu sempurna..
"anjing emang" Souta yang merasa hanya menjadi nyamuk pun menggerutu sembari beranjak pergi dari kantin, sebenarnya Souta sengaja membiarkan mereka berduaan.
"Sou-" Harris ingin bangun dari kursinya untuk menyusul Souta yang meninggalkan dia disana, namun tangannya sudah lebih dulu digenggam oleh Arion. Harris menoleh dan menatap Arion yang hanya tersenyum lembut sembari jemarinya mengelus pelan tangan halus milik Harris.
"kalau mau ke kelas bareng aku" Arion berucap dengan lembut, dan akhirnya Harris duduk kembali sambil mengobrol dengan kekasihnya.
•Dikelas
Souta kembali ke mejanya atau tempat ia duduk, tetapi ia terkejut karena bangku sebelah nya terdapat seorang siswa yang sedang membaca buku setebal kesabaran Harris.. siswa itu tampak asing dimatanya, sudah pasti itu murid baru yang sedang dibicarakan.
"hai.. sorry ini tempat-" belum sempat Souta melanjutkan ucapannya, siswa tadi sudah lebih dulu memotongnya.
"cuman bangku ini yang kosong." ucap siswa tadi tanpa melirik Souta sedikitpun.
"o-oh.. yaudah misi" Souta duduk tepat disebelah siswa tadi, sangat cannggung.. kelas sedang sepi karena seluruh murid sedang ke kantin, dirinya yang masih merasa bingung, dan murid baru tadi yang tidak mengucapkan kata-kata lagi.
"eumm.. nama mu siapa?" tanya Souta perlahan, tidak biasanya ia menggunakan nada bicara yang lembut
"panggil aja Gin." balasnya singkat, padat, dan jelas.
"oalah, aku Souta Izumi, panggil Souta aja" Souta memperkenalkan dirinya balik dengan senyuman lebarnya, namun sangat disayangkan dirinya tidak di hiraukan sama sekali oleh Gin.
'ini manusia udah minus ekspresi, minus topik, ngeselin juga lagi.. apa gua tendang aja ya novelnya yang sebanyak masalah kehidupan itu' gerutuh Souta dalam hatinya.
hening beberapa saat, kemudian Gin menoleh kearah Souta yang sedang menatapnya dengan tatapan sebal. Souta terpaku beberapa menit setelah melihat lebih dekat wajah Gin yang begitu mulus, putih, dan tampan.. ingin rasanya tangan jahil Souta menyentuh kulit halus Gin..
Gin hanya menatap balik dengan ekspresi bingung nya, sontak Souta kembali sadar dan tersenyum canggung.. rasanya ia sangat malu sampai wajah dan telinganya memerah.
'yaTuhan harus ditaro dimana ini muka, lagian kenapa harus nengok sii' Souta kembali menggerutu dalam hatinya yang berisik saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET LOVE (GINSOU)
Randommenceritakan tentang Gin yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya sendiri pada Souta yang senantiasa menunggunya. ini tentang bxb ya! tolong jangan salpak, kalau memang homophobic jangan baca. terimakasih bagi yang sudah membaca🤩