Synesthesia - Markhyuck

🌈

warning typo.

.

"Mama, jangan gunakan baju orange itu! ugh..bau sekali.."

Sang ibu hanya menghela nafas dan pergi mengganti pakaiannya menjadi sebuah dress berwarna merah maroon. Haechan, sang anak menyunggingkan senyum manisnya lalu beranjak memeluk sang ibu.

"Nah, seperti ini kan maniss, hehe..wangi stroberi kesukaan Chaniee.." Ucapnya yang kini bergelayut manja di lengan sang ibu.

"Ya, Chanie..berangkat?," Tanya sang ibu, lalu empunya mengangguk semangat. Ia tidak tahu saja, bahwa di sekolah barunya akan banyak warna dan wewangian yang bisa saja membuatnya tidak nyaman.

Haechan dan ibunya bergegas keluar apartment mereka dan masuk kedalam mobil ibunya. Sang ibu merupakan pemilik restoran korea yang cukup terkenal, dan ia harus setiap hari pergi ke restoran miliknya untuk kelihat kinerja para karyawan. Dan Haechan adalah murid baru di sekolahnya, SHS Neosgy. Haechan sudah beranjak kelas 2 di tingkat SHS ini, hanya saja ia pindah dari sekolah lamanya karena mengikuti ibunya yang memilih untuk mengurus cabang restoran yang berada di kota Seoul.

Kini kaki remaja manis itu bertengger di depan gerbang sekolah. Ia keluar dari mobil setelah mengecup pipi Mama nya itu. Di berikannya senyum manis kepada penjaga gerbang, lalu masuk ke kawasan sekolah dengan hati riang, sebelum hidungnya mencium sesuatu yang asing disekitarnya.

"ugh sial..bau mereka bercampur, aku tidak bisa menghirup udara segar dengan baik uhh!." Pekik Haechan dalam hati.

Langkahnya terus menerus ia lanjutkan walaupun hidungnya sudah berusaha meng-klasifikasi aroma warna dan personal yang datang dari setiap murid yang bersibobok dengan Haechan.

Puk!

Sebuah tangan menepuk pundak sempit Haechan pelan. Haechan berbalik dengan tatapan terkejut, melihat wajah remaja seumurannya yang terlihat santai menepuknya itu.

"Siapa?." Tanya Haechan tanpa basa-basi.

Orang itu tersenyum manis lalu mengulurkan tangannya antusias. "Hai, aku Na Jaemin! Kamu anak baru, kan?! Kata Injun kamu anak baru, sini temenan sama kita!." Sapanya cepat.

Pemuda cantik bernama Jaemin ini menatap Haechan dengan binar yang cerah. Mata cantiknya di hiasi eyeshadow berwarna oranye, dan bibirnya dipoles dengan lipbalm dengan warna natural. Sangat cantik, pikir Haechan.

Dengan ragu Haechan membalas jabatan tangan Jaemin canggung dan tersenyum. "Aku Haechan."

Jaemin tersenyum senang, ia merangkul pundak Haechan dengan akrab lalu membawa teman barunya itu masuk kedalam satu kelas yang Haechan yakini itu kelasnya juga. Ah, mereka satu kelas.

Haechan yang dibawa itu hanya pasrah saja dengan tingkah semena mena Jaemin. Ia nyaman dan merasa Jaemin bukanlah orang yang akan menyakitinya, karena aroma Jaemin sangat manis, ini aroma cupcake rasa strawberry yang di hias seindah mungkin.

"Injunn!!! Ini anak barunya hehe, Nana membawanya!," Jaemin memekik senang dan mendorong Haechan kearah remaja yang lebih mungil badannya yang tengah duduk di kursinya.

Haechan hanya tersenyum malu menghadap remaja beraroma bunga Alamanda yang lebih mungil darinya itu. Wajahnya manis walaupun sedang memasang wajah galak kearah Jaemin. "Ha-hai..Injun.? Aku anak baru, Haechan." Ucap Haechan.

Bukannya menjawab Haechan, Remaja pendek itu malah melantunkan protes ke arah Jaemin sambil berkacak pinggang. "Sial Jaemin, jangan bawa anak orang tiba-tiba begitu, dong..kasian dia kaya anak hilang ini, kebiasaan!." protesnya  cepat dan empunya hanya menyengir lebar sambil meminta maaf.