Typo tandai 📌
~•~"Jadi gitu ceritanya." Ucap Queen yang menjelaskan panjang kali lebar.
"Buku ini?." Tunjuk Bang Bio ke arah buku tersebut.
"Buku ini salah satu teka teki yang harus kita pecahkan. Di sini banyak banget kode karangan yang di buat oleh pembuat buku ini. Bahkan ada sebagian teka teki yang menggunakan bahasa inggris." Jawab Queen yang menjelaskan setiap detail
"Tunggu-tunggu gue masih bingung maksud dari kedatangan lo yang tiba-tiba banget Queen." Ucap Qala yang masih linglung.
"Lo bilang pemakaman Ara udah di laksanakan dan lo gak menghadiri pemakaman kakak lo sendiri dari awal sampai akhir. Dan lo ada nemu salah satu secarik kertas yang lo bilang dari alharhumnya Ara. Lo di tunjuk sebagai peran pembantu di teka teki ini, tapi-." Berhenti Qala yang membuat ke empat sepupunya mengerutkan keningnya dengan bingung.
"Tapi apa?." Ucap Salah seorang yang tak lain dan tak bukan cewek mandarin yang dengan tiba-tiba datang ntah darimana
Pandangan mereka berenam langsung tertuju ke arah wanita itu, ia mengenakan rok pendek, bandana berwarna biru dongker serta pakaian yang ia gunakan sama seperti baju sekolah milik Qala dan Queen.
"Teka teki selanjutnya bakalan banyak melibatkan semua orang, termasuk gue sama Queen. Proses pencarian salah satu tubuh turis itu membutuhkan banyak bantuan." Ucap nya dengan wajah datar dan pucat seperti orang mati
"Dan ini." Kembali ia bersuara sembari menganggak buku tulis yang jelas-jelas isi nya bahasa mandari yang di pernah di liat Algi waktu pertama kali masuk sekolah.
"Itu kan-." Tunjuk Algi ke arah buku itu
"Ini semua palsu, gue pemeran pembantu ke 2 setelah dia." Tunjukknya ke Arah Queen.
Mereka semua masih diam dan mendengarkan perkataan wanita ini. Dan yang membuat mereka semua bingung kenapa di teka-teki selanjutnya harus ada peran pembantu 1 sana peran pembantu 2. Bukankah tugas mereka ber lima hanya mencari salah satu potongan tubuh wanita turis itu. Kenapa mereka harus membutuhkan peran pembantu.
"Gue beralasan menjadi wanita yang gemar menulis bahasa mandarin. Tapi aslinya gue nunggu giliran gue untuk masuk jadi peran pembantu kalian. Dan sekarang udah saatnya." Kekehnya yang membuang bukunya ke sembarang tempat.
Queen berjalan ke samping wanita itu, ia bertos ris dengan wanita mandari itu. Bingung sungguh bingung. Pemecahan misteri macam apa ini. Dan Queen kenapa ia bisa ber tos ria seakan-akan mereka suda sangat kenal
Rangkulan bahu yang di berikan Queen dan ikut tersenyum ria ke arah mereka dengan senyum manis.
"Kita siap bantu kalian. Let's start this game." Ucapnya
Bagas tersenyum, ia mulai mengerti dengan cerita mereka ber dua. Bang Bio juga kembali tersenyum melihat keduanya. Shaka, Algi dan Qala? Mereka itu telmi kalok soal begini.
"Jangan panggil gue cewek mandari, panggil gue Biola. Dan gue gak semenyeramkan yang lo fikir." Tunjuk Biola ke arah Algi
Mereka semua tertawa mendengar penuturan kata yang di buat Biola. Salah perkiraan ternyata Biola adalah salah satu personil yang menjadi peran pembantu di teka teki selanjutnya.
Cukup plot twist dari perkiraan kelima persepupuan ini. Kurang lebih mereka lah yang di jadikan mainan dan di jadikan bahan prank. Nyatanya mereka kurang teliti terhadap teka-teki.
☆☆
Albert, itulah nama ayahnya Wanita turis itu. Panggil dengan sebutan clara. Dia seorang gadis yang penuh dengan rasa gembira. Otak cerdas serta hafalan bahasa inggris yang ia gunakan cukup di luar nalar.
Salah satu anak Albert yang meninggal dunia dengan keadaan aneh dan membuat seluruh keluarganya merasa terancam juga. Satu potongan tubuh yang di temukan tidak cukup baginya.
Mungkin bukan tubuh lagi melainkan tulang belulang yang harus di temukan. Kaki, tangan, kepala, jari- jari dan lainnya.
"I found this, Clara's finger." Tunjukkan nya kotak yang berisi tulang jari milik Clara.
"It's hard for me to explain, because I can't speak Indonesian." Ucao albert yang membuat mereka bertuju mengangguk dengan pelan, Biola yang faham dengan jalur ceritanya pun akhirnya sedikit demi sedikit mencatat di otaknya.
"thank you for the further information. we will find clara." Jawab Bagas yang langsung mengajak mereka untuk beranjak pergi setelah memberikan kata selaka tinggal kepada Albert.
Tubuhnya sudah renta sekali. Bahkan Albert saja sudah duduk di kursi roda elektrik. Mungkin itu salah satu memudahkan ia untuk berinterak.
Istrinya Albert tak lain tak bukan mama nya Clara saja jalannya sudah sangat lama. Adik dan juga kedua kakak nya sedang bekerja jadinya mereka tidak kelihatan sama sekali di rumah itu.
"Gue faham sekarang. Untuk potongan satu tubuh saja gak cukup untuk di kebumikan. Jadi kira harus cari 2 atau 3 kerangka tubuhnya." Ucap Shaka yang menerka-nerka.
"Buku tadi, coba liat mana tau ada petunjuk." Ucap Algi yang sendari tadi diam tak berkutik.
Bang Bio langsung mengeluarkan buku tersebut dari ransel nya. Ia membuka halaman pertama yang berjudulkan 'TEKA TEKI SEKOLAH ANGKER'. Lalu bang Bio membuka halaman berikutnya. Terlonjak teka teki yang membuat mereka bingung.
'Berkeramik putih dengan hawa yang dingin
Mengkilap di mata tertentu
Rumah yang nyaman untuk bertanya
Tempat tertentu yang tertutup
Sering di tempel dengan sebutan rusak.""What is this?." Ucap Qala yang pusing melihat teka tekinya
"Baru pertama gue udah di suruh mikir aja dah."
"Nama nya teka teki kalok gak teka taki gak gini dugong." Ucap Shaka di kupingnya Algi
"Brisik peak."
Bagas dan Bang Bio tampak berfikir. Begitu juga dengan Queen dan jugak Bioal. Ketiga sepupu ini kompak saling bersenderan karna tak mau banyak berfikir. Apalagi sosok Qala ia malas untuk berfikir rasanya capek dan malas.
"Hawa dingin, kalok hawa yang dingin setau gue kelas kita sih." Ucap Bang Bio yang merasa jika kelas itu cocok masuk ke dalam kriteria teka teki itu.
"Tapi itu bukan keramik putih Bang." Potong Shaka yang mulai mengikutin mereka untuk berfikir.
"Setau gue rumah nyaman untuk bertanya ya di kantin." Fikir Biola yang sudah mulai puyeng.
"KAYAKNYA GUE TAU!." ucap Qala yang langusng mendekat ke arah mereka.
"Apa?." Jawab mereka serempak.
"Hawa dingin dan keramik putih, serta tempat tertutup dan sering di katakan rusak. Bukannya kamar mandi yang di pojok itu ya, yang di tempelin kertas kalok kamar mandi itu rusak padahal enggak."
"Gue tau kamar mandi itu. Mungkin dari teka teki ini kamar mandi itu." Ucap Biola yang langsung dapat persetujuan dari mereka semua.
Langkah mengontai mereka masuk ke dalam mobilnya Bang Bio mereka buru buru ke sekolah. Jam masih berputar ke arah jam 12, mereka punya waktu beberapa menit lagi.
NEXT CHAPTER..?
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERI KELAS UJUNG [ENDING]
HorrorSingkat cerita, 5 bersaudara yang terpaksa di pindahkan sekolah oleh orang tua mereka masing-masing. Mereka pindah ke sekolah yang angker dan penuh dengan misteri. Tanpa di sadari mereka, sekolah ini adalah mantan sekolah dari orang tua mereka dulu...