24. letting go and starting over

941 128 70
                                    

asahi tengah memasak makanan berkuah untuk menjadi makan siangnya bersama jaehyuk di hari minggu yang tenang ini.

ia menyuapkan satu sendok kuah untuk mencicipi rasanya dan tersenyum setelahnya. tidak buruk.

asahi melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh. dengan hati-hati, ia bawa sepanci masakan yang telah matang itu dan disajikannya di meja makan.

seulas senyum tipis tak lepas dari bibir mungil itu, terlebih setelah mendengar suara pintu terbuka, menampilkan sosok jaehyuk dengan kaos tanpa lengannya dan rambut yang basah oleh keringat.

sial, penampilan jaehyuk saat ini membuat suhu tubuh asahi turut meningkat dengan sendirinya.

terlebih setelah otaknya kembali memutar ulang kata-katanya semalamㅡdi mana ia membuat pengakuan atas perasaannya secara tidak langsungㅡmembuat asahi tiba-tiba merasa kikuk.

padahal, kemungkinan besar jaehyuk tidak akan mengingatnya.

"habis jogging, kak?" asahi berbasa-basi guna menghalau kecanggungan.

jaehyuk berdehem sebagai jawabannya kemudian mengambil segelas air mineral dingin dari dalam kulkas dan menenggaknya dengan rakus.

"aku memasak sesuatu. uhm ... mau makan siang bersama?"

"tentu. aku membasuh diri dulu."

setelah jaehyuk menghilang dari balik kamar mandi, asahi menampar pipinya sendiri guna mengembalikan kewarasannya.

tak butuh waktu lama bagi jaehyuk untuk menyelesaikan kegiatannya dan mengambil tempat di hadapan asahi yang telah menunggu di meja makan.

"selamat makan," ucap mereka hampir berbarengan kemudian mulai menyantap hidangan masing-masing dalam diam.

selama makan, beberapa kali asahi mencuri pandang ke arah jaehyukㅡyang terlalu sibuk menaruh atensi pada makanannya. seolah ingin mengutarakan hal yang sudah lama mengganjal dalam benaknya, tetapi ia ragu.

"mengapa kau menatapku seperti itu?"

asahi gelagapan, merasa tertangkap basah. "uhm ... bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"apa itu?"

asahi mengambil jeda sejenak sebelum kemudian melanjutkan kalimatnya dengan hati-hati,

"haneul ... siapa dia?"

setelah satu nama itu disebut, pergerakan tangan jaehyuk seketika terhenti. diletakkannya stainless steel panjang itu di atas mangkuknya dengan pikiran yang menerawang entah ke mana. 

"kalau kak jaehyuk tidak ingin menjawabnya, tidak apa-apa."

"adik perempuanku," jawab jaehyuk getir. "dia mengakhiri hidupnya sendiri tiga tahun yang lalu."

asahi terperanjat. ia sempat menerka bahwa sosok bernama haneul itu mungkin sudah tak ada lagi di dunia ini, tetapi sama sekali tak menyangka kalau alasannya adalah seperti itu.

"ini semua salahku," ucap jaehyuk lirih.

setelah membiarkan keheningan menyelimuti mereka selama beberapa detik, jaehyuk akhirnya menceritakan semuanya.

mulai dari kedekatannya dengan sang adik, tetapi perlahan-lahan mulai merenggang karena dirinya yang terlalu disibukkan dengan magang di rumah sakit dan project research yang harus ia selesaikan untuk meraih gelar dokter spesialis,

hingga peristiwa yang menjadi awal malapetaka dari semuanya terjadiㅡyang kisahnya jaehyuk saksikan melalui diary sang adik.

malam itu, sang adik tengah merayakan kelulusan sma-nya di sebuah kelab malam. seolah nasib buruk tengah berpihak padanya, ia diperkosa oleh seorang pemuda yang tengah berada dalam pengaruh alkohol, yang mana pemuda itu adalah teman dekat jaehyuk sendiri; park jihoon.

spark in you; jaesahi [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang