Sakuya kecil terbangun dari tidurnya dengan penuh semangat. Bocah berumur 7 tahun itu sedikit berlari untuk pergi ke dapur.
"Pagii yahh bunaa" sapa Sakuya ke Sion dan Yushi sambil mendudukkan dirinya di kursi meja makan.
"Pagi anak bunaa" "pagi sayang" jawab Sion dan Yushi.
"Mau mandi dulu atau mau sarapan dulu saku? " tanya Yushi.
"Saku mau makan dulu aja Buna"
"Ya udah ini makannya, habisin oke sayang... " ucap Yushi lembut.
"Kwalian ingwet gwa ini hari apwa? " tanya sakuya dengan mulut yang penuh dan dengan nada penuh antusias.
"Kalo lagi makan ga bole sambil bicara sakuya. Eummm Hari senin kan ya" jawab Yushi.
"Iya, saku tauu maksudnya ada apa gituu loo bunaa yaahh hari inii"
"Ahh yayah tau, hari ini hari senin. Berarti upacara. Ayo saku Siap-siap habis itu berangkat ya? Takutnya telat nanti"
"Eummm baik yahh" ucap sakuya kemudian berjalan menuju kamarnya untuk mandi setelah menghabiskan sarapannya.
"Masa yayah sama Buna ga inget sii? Huhh" gumam Sakuya kesal.
.
.
.
.
.Setelah selesai, Sakuya turun ke bawah dan berpamitan kepada bunanya untuk berangkat sekolah.
"Yang pinter sekolahnya ya sayang" ucap Yushi sambil mencium kening putra kesayangannya.
"Baik bunaa" Sakuya mencium tangan bunanya lalu menaiki mobil untuk berangkat sekolah bersama ayahnya.
Di jalan sakuya hanya diam. Tidak seperti biasanya yang mulutnya tidak pernah diam.
Sesampainya di sekolah, Sion ikut turun dan melakukan hal yang sama seperti Yushi tadi. Mencium kening Sakuya, kemudian sakuya mencium tangan Sion.
Sakuya memasuki kelas dan menemukan teman sebangkunya (lebih tepat sahabatnya sih) sudah sampai terlebih dahulu.
"Pagi iyoo"
"Pagi sakuu"
"Eh yoo kamu tau ga ini hari apa? " pertanyaan Sakuya yang ia tanyakan tadi pagi ke papah dan bunanya kembali ia lontarkan ke sahabatnya itu.
"Hari? Hari senin" lagi-lagi jawaban yang saku dapat sama. Huhh apakah benar-benar tidak ada yang ingat ini hari apa?
"Emang kenapa saku? " tanya Ryo.
"Gapapa" jawab Sakuya dengan mengerucutkan bibirnya.
Kringgg
Suara bel pulang sudah berbunyi. Sekarang Sakuya sedang menunggu jemputan bersama Ryo.
"Ehh ituu mamah sama papah iyoo uda jemput" ucap Ryo sambil menunjuk mobil yang di gunakan oleh kedua orang tuanya.
"Kok Buna sama yayah saku belum jemput ya? " ucap Sakuya dengan nada yang sedikit sendu
"Haii sakuu" sapa Riku, mamah dari Ryo.
"Aku ga di sapa ni mah? Cuma saku doang gitu? Oke fine" ucap Ryo sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya sambil memalingkan wajahnya.
Baik Sakuya, Riku, maupun Jaehee terkekeh melihat tingkah lucu Ryo.
"Sini-sini Ryo peluk papah" ucap Jaehee kemudian ia merentangkan tangannya. Ryo yang mendengar ucapan Jaehee langsung berlari ke pelukan papahnya.
Riku dan Sakuya yang melihat interaksi antara papah dan anak itu merasa gemas.
"Oh iya saku... Tadi Buna bilang, kalo buna atau yayah saku ga bisa jemput hari ini. Jadi tante sama om yang mau anter saku pulang, gimana? Mau? "