"Wih, ada yang baru nih, salken bro gw Alwin, alias Alwin Lesmana" ucap salah satu penghuni kamar sambil nyengir lebar. Cowok ini keliatannya asik banget, pikir Egha.
"Kalo ini dia Baswedan Purnama, panggil aja Asw. Terus ini ada Ferdian Subianto, panggil aja Ian," lanjut Alwin sambil nunjuk ke dua temen sekamarnya yang lain.
"Hai," sapa Egha sambil senyum. Deg-degan banget rasanya.
"Jadi, lo yang jadi temen sekamar baru kita dong?" tanya Asw sambil nyengir.
"Iya, nih," jawab Egha sambil ngangguk-ngangguk.
Egha langsung tertarik banget sama Alwin. Cowok itu punya aura yang bikin dia nyaman. Alwin juga keliatannya baik banget. Tapi, Egha bingung gimana cara deketin Alwin.
Beberapa hari pertama di asrama, Egha berusaha buat akrab sama temen-temen sekamarnya.Mereka sering ngobrol bareng, main game, atau nonton film. Egha juga mulai sering ngobrol sama Alwin. Ternyata, mereka punya banyak kesamaan.
Suatu sore, setelah selesai belajar kelompok, Alwin ngajak Egha jalan-jalan di sekitar asrama.
"Eh, Gha, lo mau ngopi gak?" tanya Alwin.
"Mau banget," jawab Egha semangat.
Mereka berdua jalan-jalan sambil ngobrol santai. Suasana semakin malam, lampu-lampu di asrama mulai menyala, bikin suasana jadi romantis.
"Gha, gue mau ngomong sesuatu nih," kata Alwin sambil menatap mata Egha dalam-dalam.
"Apaan, Win?" tanya Egha penasaran.
"Gue... gue suka sama lo," ucap Alwin dengan suara pelan.
Egha terdiam sejenak. Jantungnya berdebar kencang.
"Beneran lo ngomong gitu?" tanya Egha memastikan.Alwin mengangguk mantap. "Beneran. Gue serius."
Egha tersenyum lebar. "Gue juga suka sama lo, Win."
Mereka berdua saling pandang, lalu tersenyum bersama, akhirnya perasaan yang selama ini mereka pendam bisa terungkap juga.
Setelah ngakuin perasaan masing-masing, Egha dan Alwin jadi makin lengket. Mereka sering jalan bareng, belajar bareng, bahkan kadang-kadang bolos kelas buat ngumpet di perpustakaan atau taman asrama. Pokoknya, mereka lagi dimabuk asmara banget deh.
Tapi, hubungan mereka enggak selalu mulus. Ada aja masalah kecil yang bikin mereka ribut. Misalnya, waktu Alwin lagi fokus main game, Egha ngerasa diabaikan. Atau, waktu Egha lagi curhat sama temen ceweknya, Alwin jadi cemburu.
Suatu hari, ada cewek baru yang masuk kelas mereka. Namanya Anya, cantik, pintar, dan populer. Anya langsung naksir berat sama Alwin. Dia sering godain Alwin di depan Egha, bikin Egha jadi bete.
"Lo kenapa sih, Gha? Kok diem aja?" tanya Alwin heran.
"Enggak papa kok," jawab Egha sambil masang muka bete.
Alwin tau kalau Egha lagi cemburu. Dia langsung ngajak Egha ngobrol serius. "Gha, dengerin gue ya. Gue cuma punya lo. Anya itu cuma temen biasa kok."
Egha masih aja bete. Tapi, setelah ngobrol panjang lebar sama Alwin, akhirnya dia luluh juga.
Suatu hari... Egha menemukan buku diary lama milik Alwin di laci mejanya. Awalnya, Egha ragu untuk membacanya.Tapi, rasa penasaran membuatnya membuka buku diary itu.
Ternyata, Alwin punya masa lalu yang cukup kelam. Dulu, Alwin pernah mengalami perundungan di sekolah sebelumnya. Ia sering diejek dan dikucilkan oleh teman-temannya. Karena trauma, Alwin jadi pribadi yang tertutup dan sulit percaya pada orang lain.
Egha merasa sangat sedih setelah membaca diary Alwin. Ia baru menyadari bahwa di balik sikap cuek dan sok gagah Alwin, ternyata ada luka batin yang dalam. Egha ingin sekali menghibur Alwin dan membuatnya merasa lebih baik.
Egha memutuskan untuk membicarakan hal ini dengan Alwin. Dengan hati-hati, Egha menyampaikan apa yang ia rasakan setelah membaca diary Alwin. Alwin terkejut, tapi ia juga merasa lega karena akhirnya ada orang yang mengerti perasaannya.
"Gue enggak nyangka kalau lo udah baca diary gue," kata Alwin dengan suara lirih.
"Gue cuma pengen lo tahu, kalau gue selalu ada buat lo," jawab Egha sambil menggenggam tangan Alwin.
Sejak saat itu, hubungan Egha dan Alwin semakin erat. Mereka saling terbuka satu sama lain dan saling mendukung dalam segala hal. Masa lalu yang kelam tidak lagi menghantui Alwin. Ia merasa sangat beruntung memiliki Egha di sisinya.
Setelah melewati masa-masa indah bersama, Egha dan Alwin mulai menghadapi ujian baru. Sekolah mereka akan mengadakan perlombaan antar kelas, dan masing-masing kelas harus memilih wakilnya untuk mengikuti berbagai macam perlombaan, mulai dari olahraga hingga seni.
Alwin, yang memiliki bakat di bidang olahraga, terpilih menjadi wakil kelas untuk lomba basket. Sementara itu, Egha yang memiliki suara yang merdu, diminta untuk mewakili kelas dalam lomba menyanyi.
Awalnya, mereka berdua sangat antusias. Namun, semakin mendekati hari perlombaan, jadwal latihan mereka semakin padat. Mereka harus membagi waktu antara belajar, latihan, dan menjaga hubungan mereka.
"Gha, gue capek banget. Latihan basket setiap hari bikin badan gue pegel semua," keluh Alwin.
"Gue juga, Win. Latihan nyanyi juga bikin suara gue serak. Tapi, kita harus semangat ya!" jawab Egha sambil tersenyum.
Meskipun merasa lelah, mereka tetap berusaha untuk saling mendukung.
Egha selalu datang untuk menonton pertandingan basket Alwin, begitu juga sebaliknya. Alwin selalu memberikan semangat kepada Egha sebelum ia tampil di atas panggung.Namun, semakin dekat hari perlombaan, hubungan mereka justru semakin renggang. Mereka jarang punya waktu untuk berdua. Saling curiga dan cemburu mulai muncul di antara mereka.
"Kamu lebih perhatian sama lomba basket daripada sama aku," tuduh Egha.
"Jangan gitu, Gha. Kamu juga sibuk sama lomba nyanyi," bela Alwin.
Pertengkaran kecil pun tak terelakkanCAPE NGETIK😭 SUPPORT DONG DENGAN KLIK VOTE AJA HEHEH
KAMU SEDANG MEMBACA
SMA KITA [BxB]
RomanceHai readers... Revandra Egha, anak yang terlahir dari keluarga kaya tersebut harus dimasukkan ke SMA yang memiliki asrama yakni SMA PELITA HARAPAN Lippo Cikarang. • Suatu hari Egha memiliki kedekatan yang sangat dekat dengan salah satu teman sekamar...