dalam sebuah ruangan tanpa jendela, seorang laki-laki terlelap dalam tidurnya dengan pakaiannya yang terlihat sangat kebesaran.
ia perlahan membuka mata nya, sayup sayup laki laki itu mendengar suara percikan air dari sudut ruangan."hnn.."
leguhnya"sh! sial.. apa aku masih di sini"
lanjutnya, ia Vlyn yang baru terbangun dari tidurnya, tubuhnya terasa seperti telah di pukuli dengan palu besar.dengan sisa sisa tenaganya, Vlyn berdiri dan berjalan perlahan mencari jalan keluar, tapi ia hanya melihat ruangan itu gelap seperti tidak ada jalan keluar.
Vlyn teringat, kejadian semalam, Svreon masuk ke ruangan itu dengan turun ke bawah, jadi kemungkinan jalan keluarnya ada di atas
Vlyn lalu melihat kearah atas.'tidak ada apa apa disini' batinnya.
tap
tap
tapsuara langkah kaki, Vlyn segera mengucap mantra untuk menghapus jejak aroma tubuhnya dan bersembunyi
'aku tau jika penciuman serigala sangatlah tajam'
Vlyn menutup kedua mulutnya dengan tangan."keluar lah vampir kecil , jika kau ingin pergi dari ruangan ini "
dengan terpaksa, Vlyn berdiri dan menunjukkan dirinya, karena suara langkah kaki Svreon sudah mulai menjauh.
Vlyn melihat wajah menyeramkan milik Svreon, dan wajah itu menyebalkan, baru kemarin Vlyn disetubuhi oleh dia dan kini Vlyn harus melihat wajahnya lagi
"kau bisa berjalan?"
tanya Svreon tanpa menoleh ataupun membalik badan.Vlyn hanya menatap Svreon dan berdiri di samping pria itu.
...
..
"apa? kenapa kita tidak keluar dar-"
"hummmphhhh!"
Vlyn mendapatkannya lagi, ciuman kasar itu, tapi kini Vlyn dengan otak warasnya ia memukul mukul tubuh Svreon dan menendang sesekali.Svreon menahan tubuh Vlyn di tembok, tangan nya mengangkat salah satu kaki Vlyn.
"sekali lagi aku tanya, kau bisa berjalan?"
Svreon dingin, ia menatap Vlyn dengan tajam dan seolah olah akan membunuh Vlyn saat itu."aku bisa!"
"cepat, keluarkan aku dari sini"Svreon melirik Vlyn dengan tatapan mengejek, lalu ia mengucapkan mantra yangg hampir hampir Vlyn tidak bisa mendengarnya.
'mantra apa semacam itu'
batin Vlyn lalu tiba tiba tanah yang Vlyn injak bergetar dan menjulang keatas."tunggu aku 'wanita malam', kau harus bersiap untuk malam ini"
ucap Svreon, ia lalu keluar ruangan dengan seenaknya.'cuih, kau pikir? aku mau? aku mungkin akan langsung pergi dari istana sialan ini dan kembali ke Kreol'
skip
**
Vlyn berhasil kembali pada istana miliknya sendiri, Vlyn terpaksa meninggalkan beberap prajuritnya yang sedang ditahan, tapi karena Vlyn yang meninggalkan beberapa prajurit itu, Vlyn dihukum oleh Kreol.
'SIAL SIAL SIALL' teriak Vlyn dalam hati, ia kini harus menanam pohon dan harus menggunakan mantra agar pohon itu langsung tumbuh besar dan berbuah.
"betapa kau tau jika prajurit prajurit itu 67% dari kepintaran kita, dan mereka malah kau tinggalkan begitu saja? "
itulah kata kata yang dilontarkan Kreol dapa Vlyn.malam ini, Vlyn sangat capek dengan dirinya sendiri, sampai tiba tiba Kreol dan Vrex datang menemui Vlyn dengan keadaan murka.
karena mereka menerima pesan dari pemimpin sebelah
"aku (Svreon) ingin kita bertemu secara tertutup dan klan mu harus mengirim satu pasang mata, karena aku hanya akan berbicara empat mata"
dan sialnya lagi, Vlyn yang ditunjuk untuk berbicara dengan Svreon."ayah! , tapi aku sudah bertempur dan berusaha.. mm mencuri! dan kini ayah ingin aku mencampuri urusan lisan ini?"
"bukankah rajanya itu Vrex!""ayolah, aku lebih pintar darimu"
ujar Vrex mengejek adik nya yang bukan kandung itudan Vlyn terpaksa menemui Svreon dengan ruangan tertutupnya, sungguh sebenarnya Vlyn harus terbiasa dengan aturan kedua keluarnya yang memaksa . bahkan mereka request agar prajurit prajurit itu dikembalikan dengan segala cara
"pokoknya, kau harus membawa prajurit itu kembali ke sini, karena ini juga salah satu tanggung jawabmu"
Vlyn sangat sebal jika harus mengingat kata kata itu, ntah apa yang ia pikirkan Vlyn tiba tiba juga teringat Svreon yang memanggilnya dengan sebutan 'vampir lemah', Vlyn ingin sekali mengatakan Svreon kembali dan ia sudah memutuskan apa panggilan yang tepat.
setibanya di ruangan tertutup itu ternyata di ruangan bawah tanah, lagi tapi bedanya ruang bawah tanah itu berbeda dengan yang dimiliki Svreon di kamarnya.
"hmm, bukankah aku sudah memperingati mu agar menungguku pulang"
"di kamarmu tidak ada darah segar"
Svreon duduk di samping Vlyn dan Smirk mendapati jawaban Vlyn yang begitu enteng, sebenarnya Svreon sudah menduga jika yang datang adalah Vlyn karena sudah tau sifat keluarga Vlyn sendiri.
"kau mempunyai sofa disana"
ujar Vlyn terlihat menampakkan wajah jijik di samping Svreon."kau juga mempunyai sofa yang lain"
"hm? aku akan berpindah selagi berpisah denganmu"
"sayangnya, sofa itu.."
Svreon mendudukkan Vlyn diatas pangkuannya dan itulah sofa lain dari Vlyn, Vlyn tentu memberontak, dirinya tidak berniat melakukan hal ini disini dan membahas hal yang seharusnya dilakukan.
"Ck! SVREON!"
teriak Vlyn mencoba menghentikan Svreon yang mendelusupkan wajahnya di tengkuk lehernya.
"kita perlu bicara!""bicara saja, aku akan melakukan hal lain"
Vlyn tersenyum kesal lalu ia menjambak rambut panjang Svreon lalu menggigit tengkuk leher Svreon dan menghisap darah disana.
bukannya Svreon beranjak kesakitan, malah ia mengelus dada Vlyn lembut dan menikmati setiap hisapan lembut di lehernya.
"pwuh!"
Vlyn melepaskan taringnya dan Smirk yang menurutnya menyeramkan tapi Svreon hanya tertawa melihat Smirk Vlyn."haihh, sebaiknya jangan tunjukkan senyum konyol mu, sebaiknya mendesah lah dibawahku, aku suka"
"kauu!! memang keparat sex!"
dan itulah sebutan yang Vlyn buat untuk Svreon, Svreon menaikkan alisnya, ia belum mendapatkan panggilan macam itu
sebelumnya.
"cih.. pasti, jika tidak ada perjanjian konyol ini, kau pasti sedang bercumbu mesra dengan serigala betina"
lanjut Vlyn"apa kau iri?"
"oh maaf, aku bukan keparat sex sepertimu"
Svreon menyentuh tubuh Vlyn, membuat Vlyn geli dan tertawa.
"hahahaha itu geli, sudahlah, oh ya.. kembalikan prajurit ku!"
ucap Vlyn seperti meminta uang saku pada ayahnya sendiri"semudah itu? kau bisa apa?"
"menggodamu.."
bisik Vlyn dengan candaannya smsan ternyata Svreon menganggap itu serius, Vlyn panik karena sepertinya Svreon marah.Svreon hanya duduk diam
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampir vs Serigala
VampireVlyn yang dengan terpaksa oleh orang tua harus mengikuti apa kata mereka dan menjadi bencana bagi Vlyn